tag:blogger.com,1999:blog-65830819066705589762024-03-05T01:24:05.932-08:00Within TakapipiStephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.comBlogger229125tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-85906858263772319682020-10-19T03:32:00.000-07:002020-10-19T03:32:09.914-07:00My New Video<p> Hi friends! Sekarang lagi heboh video ya. Jadi saya juga coba bikin youtube channel nih. Nama channelnya Piano Mom. Kenapa namanya begitu? <span></span></p><a name='more'></a>Karena isinya bakal mostly sharing saya tentang perjalanan seorang mama yang nemenin anaknya belajar piano. <p></p><p>Sering banget deh saya denger mama2 tuh pada nyerah ngadepin anaknya yang bete, males, gak mau latian piano dan akhirnya berenti les. Sayang kan? Apalagi kalo anaknya masih pada kecil gitu, usia TK-SD. Sayang banget kaaann.. kadang bukan karena anaknya gak bisa, gak bakat lho.. tapi karena penanganan yang salah waktu anak lagi jenuh atau gak bisa/kesusahan.. jadi, di channel youtube ini saya mau kasih SEMANGAATTTT buat semua moms, dads, n music teachers yang lagi membimbing generasi2 muda supaya tetap bermusik dengan gembiraaaaa!!!! :) :) Saya punya tips-tips yang mungkin bisa membantu situasi latihan yang sedang jenuh atau kesusahan dengan bahan pelajarannya. Semoga berguna yah!</p><p>Coba cek video pertama saya di sini:</p><p><br /></p><p><a href="https://www.youtube.com/watch?v=rVgStZ5DXKM&t=21s" target="_blank">Walking Fingers - Legato Practice</a></p><p><br /></p><p>Hope you learn something new, friends! Jiayo!</p><p>Love,</p><p>Stephanie</p>Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-7188651827288872092020-09-20T13:58:00.001-07:002020-09-20T13:58:53.144-07:00His Words Never Fail<p> Mazmur 119: 66</p><p>Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.</p><p>It has been quite a long journey with my new family. Unlike any other moms who can pour out their hearts through social media, I can't. It's for privacy reason, safety reason. But surely being a wife, a mom, a daughter, I feel that I'm being pulled to many sides. Can I survive? My quick answer: NO.</p><p>During this quarantine, I find myself to stay at home ALL the time. And I am back to my old me (is it a right thing.. or a wrong thing?). I want to play piano. I want to do music stuffs. I miss being in a music group where I can understand the joke. I miss being stunned by what I hear... the rhythm pumping in my heart.. the harmony that I'm amazed at.. </p><p>But no no, I have obligations. Taking care of my family. I need to serve and please everyone in the house. Not serving the family members well is a new sin now. I'm never enough to serve them. </p><p>What should I do? I find myself waking up at 3 AM in the morning. I open up my Bible. Psalm 119 is there to be read. What came to my mind was: "This is the longest verse of Psalm as far as I can remember. What is it about? I don't remember. Let's read it."</p><p><u>Mazmur 119: 26 Jalan-jalan hidupku telah aku ceritakan dan Engkau menjawab aku - ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. </u></p><p>It's so true. It's almost every hour I'm thinking about my family.. What should I do to help my kids, my husband, my mom? I feel God answers me.. though slowly.. but answers are coming. But yes, I want to hear His voice more often, more clearly.</p><p><u>Mazmur 119: 28 Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu. </u></p><p>Yes yes.. never being enough is such a strong feeling and I don't know how to cope with that. But reading this Psalm has already made me being understood. It seems that I'm not the only one, and God understands.</p><p><u>Mazmur 119: 45 Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.</u></p><p><u>Mazmur 119: 59 Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu.</u></p><p>These two verses are confirming what happens to me now.. I'm thinking about my life.. and I'm sort of confuse about what to do.. and I find myself not adequate. Then, this morning I just come to God since I am clueless.</p><p><u>Mazmur 119: 66 Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.</u></p><p>Many things to learn as a wife, a mom, and a daughter. Many things I don't know, I don't understand. Oh Lord, please teach me, teach me.. I need Your wisdom, I need Your understanding.. Give me the knowledge that I need to serve my family. </p><p><u>Mazmur 119: 73 Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian. supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.</u></p><p>So, here I am. Can't just run away and leave everything behind. So God, You created me. Please help me to understand You, to understand Your plan to my family.</p><p><u>Mazmur 119: 92-93 sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku. Untuk selama-lamanyaaku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebaba dengan itu Engkau menghidupkan aku.</u></p><p>So true. If it's not because of reading these verses now, I don't think I can go back to sleep now. I feel lighter, I feel hope once again. </p><p>Good morning, friends. I'm going back to sleep. Thank You, Lord Jesus for Your Words.</p><p>Never fail. :)</p>Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-53895728033056968672019-04-21T08:40:00.003-07:002019-04-21T08:40:37.428-07:00Short UpdateTerakhir saya menulis blog adalah di tahun 2017.<br />
Hari ini, 21 April 2019, tiba-tiba ingin menulis kembali. Tapi jujur, entah apa yang mau saya tulis. Zaman ini udah jaman Instagram. People don't read that much anymore, jadi gak <br />
<a name='more'></a>pede juga mau nulis lagi. Tapi kalo instagram, they do look at the pictures and envy each other. Or it's just me who become so jealous with those pictures? Haha I truly don't make many good pictures, but understand them. :D<br />
<br />
Kembali ke pengalaman iman Kristen saya, saya percaya banget Tuhan Yesus memimpin dan memberkati hidup keluarga saya. Kehidupan saya so far baik. Suami saya sehat dan saya semakin mampu mengerti dia, jadi lebih sedikit slack. Clairine, my firstborn, udah 3,5 tahun sekarang. Ngocehnya luar biasa ceriwis. Puji Tuhan. Ryu, bentar lagi mau 2 tahun, gak bisa berenti bergerak. Ya ampuunn mamanya yang ikutan lari ke mana2 n nangkepin dia kalo lagi manjat2. Tenaganya kuat banget! Tiap kali dia berontak, tangan saya yang rasanya keseleo. Sekali lagi, puji Tuhan. Saya bersyukur Tuhan Yesus memelihara saya.<br />
<br />
Terus... Saya udah lama gak pelayanan, udah lama gak kebaktian dengan proper (krn setiap minggu ada di Sekolah Minggu). Ada 1 ayat yang rasanya kena juga di hati saya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>1 Korintus 1:9 </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
Saya berasanya Tuhan jangan2 marah nih sama saya. Uda ga pernah ibadah, sate juga jarang, doa lama2 jg jarang (rutin aja kalo mau makan, mau tidur, sama kalo lagi beneran ada masalah aja baru cari pertolongan a.k.a pas ada maunya gituh), gak pernah pelayanan,.... mmm... Tuhan pasti marah. Tapi, pas coba baca Alkitab, ayat ini kok bikin hati adem. Kayanya Tuhan gak marah sama saya, tapi Dia tetap setia, tetap memelihara dan mengasihi saya. Tinggal saya aja yang mesti tau diri ya? Nanti deh Tuhan Yesus, saat anak2 siap ditinggal Sekolah Minggu sendiri, gak perlu ditemenin, saya mau balik pelayanan lagi. Please wait.<br />
<br />
Sekian dulu update-nya. Bye2.<br />
<br />
<br />Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-2156270293985344262017-01-03T15:25:00.000-08:002017-01-03T15:25:29.789-08:00Mazmur 127Saya merasa Mazmur 127 mendampingi saya dalam kehidupan ini. Uniknya, Tuhan membukakan ayat demi ayat bertahun2. Tidak secepat itu saya paham. Tidak semudah itu saya menyelami isi Mazmur 127.<br />
<a name='more'></a><br />
<u>Ayat 1a</u>. <b>Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.</b> Ayat ini saya pasang di undangan pernikahan saya. Saya menjadikannya basis dalam mendirikan rumah tangga. Pendeta Hendri yang memberkati pun mengambil ayat ini sebagai bahan khotbah saat pemberkatan pernikahan saya dan Franky. Pengkhotbah 12: 13 juga mengkonfirmasi bahwa takut akan Allah dan berpegang pada perintah-perintahNya adalah kewajiban semua orang. Yang lainnya, hanyalah kesia-siaan. Ayat ini saya pahami sebelum menikah.<br />
<br />
<u>Ayat 2.</u> <b>Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah - sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. </b>Awal pernikahan, saya baru sadar betapaaaaaaa pentingnya perekonomian keluarga. Anak Tuhan pasti dipelihara, tapi saya tetep mau berusaha kerja keras agar bisa menabung dan berinvestasi. Lama-lama, saya terhimpit keinginan saya sendiri. Saya mikirin gimana caranya cari duit lebih, lebih, lebih dan lebih lagi. Pas saya uda mentok, barulah saya mengerti ayat ke-2 ini. Percuma saya bekerja keras mati-matian kalau Tuhan tidak berkati. Berusaha sewajarnya, dan yang paling penting: tidak melupakan Tuhan. Tuhan pasti akan berkati. Berkat yang Ia berikan, gak akan pernah kita mengerti. Matematika Tuhan lain sama matematika kita. PikiranNya pun gak bisa kita selami. Jadi, tidur aja. Hehe. Ayat ini saya pahami setelah kurang lebih setahun menikah.<br />
<br />
<u>Ayat 3.</u><b> Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah. </b>Ayat ini, baru saya mengerti sekarang! Setelah 4 tahun menikah! Mensyukuri kehamilan kedua ini merupakan hal yang sulit awalnya. Awal2 saya harus bedrest dan itu melumpuhkan saya. Bener2 memukul hati saya. Pelan2 saya belajar meresapi ayat ke-3 ini. Bayi ini, bayi yang saya kandung, adalah milik pusaka Tuhan. Bayi laki-laki ini bukan milik Franky dan saya. Ia adalah milik pusaka Tuhan. Bayi ini adalah suatu upah bagi kami. Entah apa yang telah kami perbuat sehingga layak mendapatkan upah. Tapi saya merasa Tuhan memperhatikan keluarga kecil kami, dan Ia memutuskan memberikan kami upah. Saya gak nyangka Tuhan begitu peduli pada kami. Entah apa yang dipikirkanNya. Maybe.... my best guess is: Jesus loves me that I know... for the Bible tells me so...<br />
<br />
<u>Ayat 4.<b> </b></u><b>Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. </b>Ayat ini belum saya mengerti sepenuhnya. Saya rasa ini akan jadi perjalanan saya yang berikutnya di tahun-tahun mendatang. Saya dan Franky, sebagai orang tua, harus mengarahkan anak-anak kami untuk mencapai titik sasaran seperi pemanah yang membidik dengan tepat. Saya tahu sasaran saya, yaitu menanamkan pengenalan akan Yesus dan menumbuhkan kecintaan padaNya. Yang lain, secondary goals yang gak kalah penting, attitude dan education. Banyaaaaaakkkk banget hal yang harus saya tanamkan dan ajarkan. Di GKI Samanhudi sekarang ada tim konseling, dan teman saya yang ada di tim itu bilang anak-anak sekolah Minggu ternyata banyak yang bermasalah. Sebagai guru, saya tahu masalahnya bukan bermula dari anaknya, tetapi dari orang tuanya. So, untuk menciptakan generasi yang "tidak bermasalah" (yang menurut saya impossible tapi sangat layak diusahakan), saya mau mendampingi anak-anak saya, berusaha jadi teladan iman. Dan the biggest problem from ME yang kira2 udah kebaca adalah PERFECTIONIST dan IT MUST BE DONE AS I SAID. Hahaha God, please guide me!!!<br />
<b></b><br />
Orang tua yang harmonis akan menciptakan keluarga yang harmonis. Anak-anak akan merasa aman dan betah di dalam lingkungan keluarga, sehingga mereka pun bahagia dan "tidak bermasalah". Kalau mau jadi orang tua yang harmonis, itu balik ke hubungan pribadi kita masing-masing dengan Tuhan Yesus. No one can fix a man. Only Jesus can.<br />
<br />
<u>Ayat 5. </u><b>Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang. </b>Ya ya yaa... saya gak ngerti ayat ini. Maksudnya, punya anak yang banyak gitu? Tabung penuh dengan anak panah = banyak anak?? Whattt???? Gak sanggup Tuhaaannn..... Kaga beraniiii..... Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-82632300945128128462016-12-14T18:48:00.000-08:002016-12-14T18:48:17.636-08:004 yearsHappy anniversary, love!<br />
<br />
<a name='more'></a>Selama 4 tahun ini, aku semakin melihat pengorbananmu<br />
Terutama di saat aku hamil seperti ini<br />
<br />
Kamu jemput aku dari tempat kerja dan menyetir 3,5 jam nonstop<br />
Demi memastikan aku pulang dengan aman, nyaman dan selamat<br />
<br />
Kamu siapkan perlengkapan mandi aku<br />
Karena aku terlalu lemah untuk menyiapkannya<br />
<br />
Kamu rela gak dibawain bekal tiap hari, gak dibuatin sarapan tiap pagi<br />
Karena aku masih terlalu lelah dan mengantuk<br />
<br />
Kamu suapin Clairine dengan sabar walaupun kamu sebenernya gak sabar<br />
Karena sekali lagi, aku masih kelelahan walau hanya sekedar duduk<br />
<br />
Kamu bersih2 apartemen, cuci piring dan botol Clairine<br />
Karena aku gak kuat berdiri lama2<br />
<br />
Kamu kerjain semuanya itu tanpa mengeluh satu kali pun<br />
Hanya kadang aku lihat kamu pijat2 pundak, kretek2 tulang<br />
Aku tahu kamu lelah<br />
Dan hanya sesekali aku sanggup pijat kakimu <br />
<br />
Saat aku pertama kali mencoba bekerja setelah bedrest, aku menangis<br />
Malamnya kamu lihat aku dengan pandangan penuh arti<br />
Aku gak tau persis apa yang kamu pikirkan<br />
Tapi aku tau kamu memikirkan aku yang tadi menangis<br />
<br />
Maafkan aku yang menyusahkan kamu<br />
dan sering membebani kamu dengan keinginan2 yang menuntut serta gak masuk akal <br />
<br />
Aku tetap ingin dengar suara hatimu<br />
Aku tetap ingin bersamamu<br />
Selama-lamanya<br />
<br />
I love you. Happy anniversary, love! Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-78405264000829155802016-12-10T16:11:00.004-08:002016-12-10T16:11:47.192-08:00Hanya Allah Sumber KelegaanHi folks! How are you? My last post was about gratitude. Did you read it? If not, please do so. Check it <a href="http://withintakapipisbrainandheart.blogspot.co.id/2016/06/family-is-treasure.html">here</a>.<br />
<br />
Perjalanan keluarga mungil saya bener2 bikin saya bahagia. Saya gak henti2nya bersyukur. Tapi... <br />
<a name='more'></a>it was not for so long until... I found out myself having a late period. Or... precisely, not getting any period at all. Tadaa!!! Yes, you're right!! I am expecting again.<br />
<br />
It was a total chaos for me because..... seperti hamil Clairine, saya keluar flek. Pas Clairine, bedrest seminggu, then I was okay for the rest of the pregnancy. So I thought it would be the same. I didn't notice that I was going through it differently. With Clairine, I could lay down on my bed totally. Now, I was still chasing Clairine walking through the doorway, lifting her up, and playing with her. The spotting was on and off for two weeks, ended with fresh blood which send me immediately to the hospital. Fresh blood was not much, but I felt that my pregnancy was getting worse. Doctor said, "Aduh Steph... jangan2 bayinya udah keluar. Ayo liat. Kalau masih di dalem, kamu dirawat." Pas USG, dokter bilang, "Heartbeat baby masih bagus, Steph.. cuma di sekitar kantong kehamilan ada pendarahan. Langsung dirawat!" And I stayed for two nights at the hospital<br />
<br />
Di hari kedua, ada tim pelawat dari gereja mana gitu.. lupa deh.. Dua tante2 doain saya. Tante yang doain panggil saya Melani.. Jd selama doa, dia sebut saya "Melani". Well, I guess Tuhan tau siapa Melani yg dia maksud. Saya nangis aja selama itu. Sebetulnya bukan nangis takut keguguran, tapi saya sedih banget sejak flek, saya gak bisa deket sama Clairine. I couldn't explain how dissappointed I was. Cuma emak2 doang yg pasti ngerti gimana heartbrokennya gak bisa in touch sama anak pertama yang tiap hari dia mandiin, suapin, gendong. Now, semuanya gak boleh. T.T Saya takut keguguran hanya sedikit, karena saya memang pikir kalau memang Tuhan berkehendak bayi ini gak lahir, ya gimana lagi... Saya banyakan kecewanya krn saya gak hamil "kebo". Saya pengen bayi kedua gak mempengaruhi hubungan saya dengan Clairine. Saya sebetulnya agak kesal. Kenapa sih baby #2 menghalangi saya deket sama Clai?<br />
<br />
Hari itu, tante pendoa bagiin 1 ayat. <b>Mazmur 127: 3. Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.</b> Pulang dari RS, ayat itu saya cari. Ayat itu menguatkan saya untuk mensyukuri kehadiran baby #2. Ga gampang.. tiap hari liat Clai, tapi ga boleh gendong.. Saya cuma tiduran dan nonton Running Man supaya ketawa2. Tante pendoa bilang jangan nangis, kasian baby di perut.. Tante juga bilang memang berat "berpisah" sama anak pertama, tapi kamu harus tau prioritas. Baby di perut kan masih keciiill banget.. Kamu harus utamakan dia dulu. Cicinya biar mama dan mba yang urus. Argh.... saya sedih... tapi gak ada jalan lain, memang itu yang harus dijalanin.<br />
<br />
Setelah sebulan bedrest, saya coba kembali bekerja. Dan, shock bangeeeettt.... Saya gak kuat jalan sama sekali. Ngos2an.. pulang2 saya pake kursi roda ke parkiran mobil. Kakinya susah banget diangkat. Hari berikutnya kerja, saya takut kejadian kaya hari pertama. Dateng2 udah minta karyawan mall ambilin kursi roda, dan saya dianterin sampe tempat kerja. Colleagues pada shock saya dateng pake kursi roda dan bersimpati luar biasa. Saya takut saya mengerjakan sesuatu yang bakal bikin flek lagi.. Kalo flek lagi, pasti bedrest lagi. Oh nooo...<br />
<br />
Puji Tuhan, saya makin kuat. Setelah sebulan ngajar, saya makin kuat jalan. Saya mulai tenang. But but but... Hasil tes TORCH saya menunjukkan saya positif CMV. Dokter kasih antibiotik dan bilang saya cuma bisa berdoa. CMV bs menghambat perkembangan mata dan telinga. Karena sebelum hamil saya sudah ada antibodinya, semoga virusnya tidak tertransmisi ke baby. Saya sangat berharap perkembangan baby sehat2 saja. Saya pun kembali kuatir dan resah. Saya cerita ke suami, teman baik, berdoa, tetep aja gak tenang. Serasa Tuhan gak jawab doa saya.<br />
<br />
Then, sempet baca tulisan ci Grace, dia ingetin kalo zaman sekarang Tuhan berbicara lewat Alkitab. Ah iya... itu yang saya gak kerjain. Baca Alkitabnya buru2. Saya sempatkan membaca Alkitab lebih fokus. Dan bener, Tuhan kasih ayat yang kuatin saya. <b>Mazmur 91: 14-16. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku<sup><a href="http://alkitab.sabda.org/bible.php?book=Mzm&chapter=91#n6" id="n15410_full_1" name="v6"></a> </sup>,
maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal
nama-Ku.<a href="http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=19&chapter=91&verse=15" name="15"><span class="vref"></span></a> Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.<sup> </sup><a href="http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=19&chapter=91&verse=16" name="16"><span class="vref"></span></a>Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan<sup> </sup>dari pada-Ku."</b><br />
<br />
Ayat2 ini saya ulang2 di kepala. Terus menerus menghafalkan dan mengingat janjiNya. Perlahan2, saya tidak risau lagi. Dada tidak terasa sesak lagi. Sekali lagi Tuhan membuktikan hanya Dialah sumber kelegaan. Hanya Dia yang bisa memberi kedamaian. Dia yang akan memberkati kehamilan saya kali ini. Semua masa depan bayi ini, Tuhan juga sudah tahu. Tuhan yang rancang dan rancanganNya itu baik. Saya mau percaya pada janjiNya. <br />
<br />
Sampai sini dulu update saya. Semoga teman2 yang risau pun mendapat kelegaan hanya di dalam Kristus. Clairine udah bangun, saya temenin dia dulu. Btw, sekarang kehamilan saya di 17 minggu. :) <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-41730810700754262152016-06-23T09:32:00.001-07:002016-06-23T09:32:30.400-07:00Family is a TreasureDear Jesus,<br />
<br />
This view is a common view<br />
My little baby girl sleeps together with her daddy every night <br />
How come this view is SOOO beautiful? <br />
<a name='more'></a><br />
Have I ever thought that this is my life now? No...<br />
Have I ever imagined that I am a wife and also a mother? No...<br />
<br />
Recently, I realize the beauty of family<br />
The warmth of their smiles<br />
The consoling hugs they give<br />
The richness I have never known before<br />
Family is really a treasure<br />
<br />
Who am I that You consider of this luxury?<br />
I am just a super tiny little dot in this earth<br />
When You look from the heaven above, how many times will You zoom in to look at me?<br />
I am nobody<br />
I am just a super tiny little dot<br />
<br />
But still, You care about me<br />
You put me in Your palm<br />
Let me lay down there<br />
Caressed by Your strong gentle hands<br />
<br />
You know my needs<br />
You listen to my pleas<br />
You give the best for me<br />
<br />
Family is the best thing for me<br />
I thought I could live this life all by myself<br />
However, You knew I couldn't<br />
So You give a family for me<br />
HOW BLESSED I AM!!<br />
<br />
Yes, Lord Jesus, I remember my vow. I want to learn to hear my husband's heart and respond to his needs. I failed many times. Help me to never give up respecting, loving and serving my husband. He is a blessing for me.<br />
Yes, Lord Jesus, I know my responsibility for my daughter. The most important thing is to teach her to love You above all. I promise I will try my best to help her find Your plan for her. She is a blessing for me. <br />
<br />
Those are not easy tasks. But with You, only with You, Lord Jesus, I want to do it. THANK YOU SO MUCH for giving me a family!!<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;"><i>Amsal 17: 6</i></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;"><i>Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.
</i></span></span></div>
<br />Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-31434195765189683122016-04-02T18:18:00.000-07:002016-04-02T18:18:13.856-07:00Gotta Remember TheseSuatu hari, saya mau mengingat hal-hal yang tidak akan terulang ini.<br />
<br />
1) Clairine tiap malem gak bakal bobo kalo papanya belum bobo. Udah dikasih susu, udah gendongin sampe pegel, Clai ENGGAK bakal bobo selama papanya masih nonton tv, main hp, dll. Pokoknya dia harus liat papanya merem di kasur. Baru deh abis itu langsung ikut tidur. Fiuh.. Jadi sekarang, udah peraturan baru: Papa bobo cepetan! Kalo ga bobo, mamanya gempor gendongin Clai yang ngambek! *Ya iyalah tu anak bayi ngambek secara dia ngantuk tapi gak bobo2*<br />
<a name='more'></a><br />
2) Clairine suka liat saya isi botol minum. Sebenernya dia demen liat galonnya sih. Kan kalo kita isi botol, di galonnya jadi ada gelembung air *blubuk blubuk blubuk*. Nah, dia heran tuh ngeliatinnya. Seruuuu banget liatin gelembung.<br />
<br />
3) Clai punya buku Bunny Ears. Di bukunya ada gambar lebah. Saya bilang, "Lebah bunyinya zzzz...zzz..." Clai pasti pasang muka bingung. Terus liat saya. Liat lebah lagi. Liat saya lagi. Liat lebah lagi. Begitu terus sampe saya berenti bikin suara zzzzz..... Haha Tapi lama2 dia terbiasa juga denger suara lebah. Belakangan cuman senyum aja kalo saya bikin suara lebah.<br />
<br />
4) Yang punya bouncer/rocking chair, pasti tau ada music box di bawahnya. Clai langsung diem kalo denger itu! What a helper! Kalo cranky, setelin aja music box-nya. Dia pasti anteng dan mulai bisa bobo. *Di kepala terngiang2 lagu music box saking sering banget disetel*<br />
<br />
5) Kalo dia udah gak mau minum susu, Clai langsung nengok aja lepasin botol susu dari mulutnya. Dan, susu di mulutnya gak ditelen. Akhirnya susunya tumpah semua ke kasur. Duh. Jadi kalo saya udah liat gejala dia mau berenti nyusu, saya mesti sigap langsung lap mulutnya pake tissu sambil tadangin susu yang bakal dikeluarin.<br />
<br />
6) Belakangan, tiap malem pas saya pulang kerja, Clai manja banget pengen langsung saya gendong. Dia ketawa2, tendang2, goyangin tangannya heboh banget. Tapi kan namanya pulang kerja kan saya dekil. Maunya mandi dulu, baru gendong Clai. Tapi Clai udah gak sabar. Jadi seringkali Clai keburu nangis kejer saking pengen digendong saya, tapi kok sayanya mondar-mandir aja depan dia, gak gendong2. Then, begitu digendong, dia langsung diem dan nyengir2. Sementara kalo digendong papanya atau amahnya, dia tetep nangis kejer. Bisa aja si Clai. :)<br />
<br />
Ini nih perasaan diinginkan yang luar biasa. She wants me. I am irreplacable. Saya merasa berarti bagi Clai, penting bagi Clai. :') Terharu banget.<br />
<br />
7) Clai geli kalo saya toel2 ato cium2 tulang rusuknya. Tiap kali saya godain, dia pasrah aja sambil nahan geli yang luar biasa. Dia ketawa heboh saking kegelian. Saya demen banget godain dia kaya gitu. ^^v Clai sendiri lagi fase masukin apa aja ke mulut... One day, saya duduk bersila di depan dia. Dianya lagi baringan. Kepala Clai menghadap ke tulang kering kaki saya. Eh eh eh!!! Dia malah jilatin tulang kering kaki saya. Saya biarinin aja. :D Saya kegelian banget! Saya ketawa2, bilang "Geli Clai, geliii" Terus tiba2 dia lepasin, dan lihat saya sambil pasang muka iseng. :D Ooohhh ceritanya Clai tuh bales sayaaa. Saya cium2 buat bikin dia geli, sekarang dia cium2 buat bikin saya geli! Bisa aja deeehhh..<br />
<br />
8) Clai gampang ketawa, tapi juga gampang nangis. That's it. Ciri2 apa tuh? Ababil? Ngga dong yaa Tar Clai mah gak jadi ABG labil, tapi jadi ABG yang friendly, nice, tahu apa yang harus dilakukannya di dunia ini. AMIN!<br />
<br />
9) Kalo malem, tidurnya gak bisa diem. Guling ke sana, guling ke sini. Dia sering nyundul papanya dan bikin papanya tidur cuma di tepi kasur dan dikit lagi jatoh ke lantai. :D<br />
<br />
Ya segitu dulu! Belom kepikiran lagi! Next time saya tulis lagi tentang Clai. Bye bye!Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-88513927617519411442016-03-21T22:51:00.002-07:002016-03-21T22:55:55.806-07:00Clai Mulai Doyan MakanPertama kali Clai mulai makan, saya pikir akan berjalan dengan lancar. Ternyata kan gagal tuh ya.. Dia hoek hoek.. kaya mau muntah gitu. Belum bisa nelen. Mukanya juga menunjukkan kalo dia tuh tersiksa disuapin makanan.<br />
<br />
Tapi anehnya, semua mainan pengen dia masukin ke mulut. Buku dimasukin ke mulut. Sapu tangan dimasukin ke mulut. Pokoknya apaaaaaa aja yang dia lihat, dia mau masukin ke mulut. Kecuali....... <br />
<a name='more'></a>SENDOK! Dikasi sendok, dia langsung buang muka. Ah! Bisa aja si Clairine! Jadi saya berpikir: "Wah gak bisa nih disuapin dari depan terus. Kayanya dia berasa kita nyodorin sesuatu ke dia dan memaksa dia untuk nelen. Coba arah sendoknya jangan dari depan dia. Posisikan sendoknya seperti mainan/buku/sapu tangan yang dia lihat. Mungkin dia bisa masukin ke mulut juga. Sendoknya jangan dikasih makanan dulu deh. Sendok kosong aja."<br />
<br />
So, saya gak ada di depan Clai pegangin sendok. Saya ada di mana? Di belakang dia! Aha! Clai saya pangku aja. Pas saya coba suapin, eh kena idung dia. Hahahaha... -.-" Ya iyalah yaa... Muka dia gak keliatan dengan jelas dr belakang. Jadi saya ambil cermin. Baru deh saya tawarin sendok lagi ke mulutnya. Dia mau! Hahahahahah ketipu diaaa!!! Wkwkwkw Nggak deh, gak ketipu... Tapi maksud saya. Gotcha!!! Ketemu juga triknya buat bikin dia makan! Akhirnya dia mau masukin sendok ke mulutnya dengan sukarela. Tanpa harus buang2 muka, tanpa harus jerit2 dan berontak. Dia happy tuh masukin sendoknya ke mulut. Dan ternyata sendoknya bukan sendok kosong. Mami saya udah pake sendok itu buat aduk makanan Clai. Jadi ada makanannya sedikit di situ.<br />
<br />
Look how happy she is!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNUoNMvpz-LV5lVuRW_OplQe_xMyIU4u_-Z656n4ZFsmZhyI_gX2Firqu1yFZZzWswlbo0T9MaqXgfhzhtPeKeXl-8TEG2VWKXa6ezgXRsLqFhRAEn-xr2MiyNRDhUJmzBn9zXLEsLFRo/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNUoNMvpz-LV5lVuRW_OplQe_xMyIU4u_-Z656n4ZFsmZhyI_gX2Firqu1yFZZzWswlbo0T9MaqXgfhzhtPeKeXl-8TEG2VWKXa6ezgXRsLqFhRAEn-xr2MiyNRDhUJmzBn9zXLEsLFRo/s320/1.JPG" width="192" /></a></div>
<br />
Belakangan malah dia yang nyosor sendiri. Ah... finally! <br />
<br />
Tapi masih harus sedikit2 masukin makanannya. Kalau makanan di sendok kebanyakan, dia masih gelagapan nelennya. Malah jadi kesembur keluar. Dilanjutkan dengan Clai marah2 dan berontak lagi.<br />
<br />
Memang dari awal Clai lahir, mami saya udah bilang, "Ni anak kalau udah ada maunya, mesti ikut maunya dia nih. Adatnya keras." Mami ngomong gitu karena Clai kalau tidur kan kepalanya miring ke kiri, mami saya geserin kepalanya ke kanan supaya gak peyang sebelah. Eh Clai langsung nengok kiri lagi. Pokoknya mau ke kiri, ya ke kiri! Hehehe Entah benar atau tidak omongan mami saya tentang adat Clai yang keras.<br />
<br />
Yang jelas saya berasa Clai memang gak bisa dipaksa soal makan. Kalau kita suapin dia dari depan, langsung deh dia berontak. Saya mesti cari akal supaya seolah2 dia mau makan karena keinginan dia sendiri, tanpa saya paksa atau suruh2. Jadilah beberapa hari ini Clai makannya sambil ngaca. Hahahahaha *geleng2 sendiri* Anak mana coba yang makan mesti sambil ngaca. Saya pernah minta mami coba lagi suapin dari depan. Clai tetep aja buang muka.<br />
<br />
Seiring berjalannya waktu, semoga Clai bisa segera adaptasi dengan sendok. Saya sebetulnya kuatir juga. Saya pangku gitu kan bisa aja saya terlalu menekan perut dia. Gak enak kan ya kalo kita makan, perutnya keteken gitu. Kuatir dia bakal muntah atau tersedak. Nanti kalo udah bisa duduk sendiri, semoga dia betah duduk di high chair dan mau disuapin dari depan. Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-23852109206426815142016-03-06T14:32:00.002-08:002016-03-06T14:46:35.834-08:00Jangan Marahin Suami"Bini gw marahin gw teruuss!!"<br />
"Gw marah2 mulu ma laki gw!!"<br />
"Keseeeellll!!!"<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Tadinya saya jarang denger kalimat ini dari teman2 saya. Tapi belakangan, jadi rada sering nih. Dipikir2, ternyata semuanya punya akar yang sama. Istrinya pada cape ngurusin bayi kecil yang baru hadir di tengah2 keluarga. Hehe.. Punya bayi ternyata memang sebuah tantangan yang luar biasa untuk hubungan suami istri, terutama ketika sang istri harus mengurus bayi sendirian.<br />
<br />
Jumat dan Sabtu kemarin, saya jaga Clairine berdua dengan mba karena mami saya lagi ke Bali. Selama dua hari itu, saya cuma ngomong dengan Clai dan mba. Clai jawabin saya dengan "Aaaa uuu aaa uuu" dan ngobrol sama mba hanya seputar masalah2 rumah tangga. Media sosial bisa membantu kalo inetnya ga lemot. Ternyata, gak bisa ngobrol dengan orang yang nyambung sama kita tuh menyiksa! Saat Franky pulang kerja, pengen banget diajak ngobrol berkualitas sama dia. Tapi yang namanya pulang kerja, dia cape kan. Jadi dia ajak saya ngobrol bentar, gak lama tidur. Saya sendirian deh... tetep aja gak ada yang ngajak ngobrol.<br />
<br />
Udah ada mba aja yang bisa diajak ngomong, saya masih kepengen diajak ngobrol sama suami, pengen diajak tukar pikiran atau berbagi perasaan. Gimana istri2 yang harus ngurus bayi sendiri?<br />
Gak ada yang diajak ngomong seharian. Woaahh... cape... pengen pas nanti ketemu suami disayang2, diajak ngobrol, diperhatiin.. Tapi semua ekspektasi itu... *poof!* kandas sudah. Yang ada, suami mandi, makan, gendong bayi sebentar, nonton TV, main game, bobo. Gak ada di schedule mereka untuk ngajak ngomong istri.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="color: blue;"><span style="background-color: white;">Kena deh diomelin istri... :D :D :D</span></span></span><br />
<br />
"Kamu sih nonton TV mulu!"<br />
"Kamu main game teruuss!"<br />
"Kamu blablabla, blablabla, blablabla, blablabla!!!!"<br />
<br />
Sebenernya masalah para istri tu apa sih?<br />
1) Capeee... Kalo kecapean, mood udah gak bagus deh. Pengennya bobo, tapi mana bisaaa?? Tar siapa yang jagain baby? Mau gak mau harus tetep kerjain semua tanggung jawab di rumah.<br />
2) Jenuuh... Ngerjain hal yang itu lagi-itu lagi, kayanya hidup nih gak ada variasi. Ganti pampers lagi, nyusuin lagi, tidurin lagi.. Lama2 eneg dan muak ngerjainnya. Tapi, baby adalah anugerah dari Tuhan. Masa kita gak mau kerjain? Mau gak mau, tetep mesti kerjain.<br />
3) Ada desire untuk connect dengan suami seperti yang saya ceritain di atas. Pengen bertukar pikiran, pengen becanda, pengen diperhatiin.<br />
<br />
Kalau nomor 1 dan 2, beruntunglah yang punya suster/mba/mama/mama mertua yang bantu jagain baby. Masalah langsung berkurang drastis. Tapi yang nomor 3 butuh kerja sama dari pihak suami. Kalau suami gak ngerti kebutuhan kita untuk connect sama dia, terus gimana??<br />
<br />
Ada beberapa hal yang bisa kita kerjain.<br />
1. STOP NYALAHIN SUAMI! Apalagi dengan kalimat yang mulai dengan kata "kamu", seperti "Kamu nonton mulu", "Kamu main game mulu", "Kamu gak perhatian", dll. Kalimat2 tersebut bener2 menyudutkan suami dan perasaan yang muncul dalam hati mereka tentu bukan perasaan senang. Siapa sih yang seneng disalahin? Coba kita pikirkan hari yang mereka lalui. Mereka juga cape pergi pagi pulang sore. Apa salahnya mereka mau me-time dan beristirahat setelah hari yang melelahkan? <br />
2. SAMPAIKAN KEBUTUHAN & PERASAANMU DENGAN CARA YANG BERBEDA. Instead of memulai kalimat dengan kata "kamu", coba mulai dengan kata "aku". "Aku bosen di rumah mulu. Weekend jalan2 yuk?", "Aku cape banget ngurus baby, kamu jagain dia lamaan hari ini ya?", "Aku pengen ditemenin kamu." Nah, kalo kita udah gak menyerang dan gak menyudutkan suami, hopefully sang suami lebih mau bekerja sama ya. Sama seperti mereka gak salah kalau mau me-time dan istirahat, istri juga gak salah kalau mau dibantu dan minta diperhatiin. Kalau gak minta bantuan dan perhatian dari suami sendiri, masa minta dari suami orang laen? Urusan makin runyam deh. <br />
3. BERDOA. Suami gak selalu siap 24 jam untuk dengerin kita. Tapi Tuhan Yesus stand-by 24 jam. Gak usah harus sambil lipat tangan dan tutup mata. Gak bakal sempet deh! Kita nengok dikit aja, baby udah pindah posisi. Just cry out in your heart to God. He hears you. Ngomong dalam hati, "Tuhan Yesus, help me!"<br />
<br />
Be careful wives! Saat kita omelin suami dengan ocehan2 yang menyerang dan menyudutkan, kita menumpuk kekesalan dalam hati mereka. Kita menciptakan atmosfer yang tegang di rumah. Mungkin pas bubar kantor, di kepalanya uda kedengeran suara kita yang lagi ngomel2. Terus, jadi males deh pulang ke rumah. Suami jadi menunda pulang atau bahkan gak pulang sama sekali. Kalau sampe ketemu wanita lain yang ngomongnya lemah lembut, adem deh hatinya langsung. Apalagi kalo wanita lain itu muji2/rayu2 suami kita. Duh kita udah kecolongan deh! <br />
<br />
Istri harus punya tempat marah2 yang lain, tempat curhat yang lain, yang bikin plong, bikin hati enteng. Seseorang yang mau dengerin, mengerti dan kasih penghiburan & kekuatan. Di mana? Ngomong sama siapa? Gak lain adalah YESUS. Jangan sepelekan kuasa doa. Berdoalah. Sampaikan uneg2, rasa lelah, rasa jenuh, rasa rindu, pokoknya semuaaaaa yang kita rasain ke Tuhan Yesus. Beban kita akan diangkat olehNya. <br />
<br />
Suami gak perlu diocehin sama kita. Makin diocehin, gak bakal makin baik, yang ada mereka akan semakin menjauhkan diri dari kita. Hanya kasih Kristus yang bisa menyentuh hati suami kita dan mengubah mereka.<br />
<br />
1 Petrus 3 membahas hidup bersama suami istri dengan bagus sekali. Coba baca deh. Saya mau ambil 2 ayat yang saya suka, yaitu ayat 4-5.<br />
<br />
<span style="color: #cc0000;"><span style="color: #20124d;"><span style="color: #cc0000;">"tetapi <span style="font-size: large;"><b>perhiasanmu</b></span> ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang <b>berasal dari roh yang <span style="font-size: large;">lemah lembut dan tenteram</span></b>, yang sangat berharga di mata Allah. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang <b><span style="font-size: large;">menaruh pengharapannya kepada Allah</span></b>; mereka tunduk kepada suaminya"</span></span></span><br />
<br />
Intinya yang saya tangkap dari ayat ini adalah istri2 harus belajar tenang.. <span style="color: #b45f06;"><span style="color: #20124d;"><span style="color: #cc0000;"><b>lemah lembut dan tenteram.</b></span></span> </span>Sekali lagi ya... <span style="color: #20124d;"><span style="color: #cc0000;"><b>lemah lembut dan tenteram</b>..</span></span>Coba diresapi arti kedua kata tersebut. <span style="color: #20124d;"><span style="color: #cc0000;"><b>Lemah lembut..... dan tenteram......</b></span></span><br />
<br />
Susah ya kalo lagi hectic di rumah? Gimana caranya bisa lemah lembut dan tenteram? Itu dia jawabannya di situ.. <b><span style="color: #cc0000;"><span style="color: #cc0000;"><span style="color: #cc0000;"><span style="color: #20124d;">menaruh pengharapannya kepada Allah.</span></span></span></span> </b>It means: BERDOA! Berharaplah bahwa Allah yang akan mengubah situasi kita. Berharaplah bahwa Allah yang memampukan kita menjalani peran sebagai seorang istri dan ibu. Berharaplah bahwa Allah yang bekerja dan memimpin kehidupan rumah tangga kita.<br />
<br />
Ada satu artikel yang bagus dari tulisan <a href="https://peacefulwife.com/2016/02/29/dealing-with-a-legalistic-negative-husband-by-radiant/">peaceful wife</a><span id="goog_1570622369"></span><span id="goog_1570622370"></span><br />
<br />
Saya copas di sini.<br />
<br />
<i><span style="text-decoration: underline;">A wife giving respectful, loving space as a gift may want to:</span></i><br />
<i>
</i>
<br />
<ul>
<li><i>smile when she sees him</i></li>
<li><i>kiss him in the morning and in the evening</i></li>
<li><i>continue cooking and doing chores, maybe even cook her husband’s favorite meals if she feels led</i></li>
<li><i>allow him to have space to process his thoughts and any sin</i></li>
<li><i>spend extra time with God in prayer for herself, her husband, and her family</i></li>
<li><i>be content in Christ and joyful in Christ</i></li>
<li><i>be approachable when he begins to draw near her</i></li>
<li><i>be ready to extend grace and forgiveness when he verbally apologizes or <a href="https://peacefulwife.com/2014/02/24/when-he-hands-you-an-olive-branch/">extends an “olive branch”</a> without words</i></li>
<li><i>if he is interested in sex but hasn’t apologized for a genuine sin
against her, she may want to be ready to say, “I want to be available to
you sexually, but I need to know our relationship is stable and secure
first. Then I will be ready to give my body to you freely the way I want
to.”</i></li>
</ul>
<i>It is helpful to remember that our real battle is fought
and won in prayer, not necessarily in conversation with those who oppose
us. </i>--- See? Jangan marahin suami, tapi berdoalah.Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-944291468415489042016-03-04T17:05:00.001-08:002016-03-04T17:05:12.090-08:00Feeding the FamilySebagai seorang istri dan seorang ibu, ternyata ada main job yang tidak tertulis yaitu Feeding the Family. Saya merasa saya tidak terpapar akan kenyataan ini secara tertulis. Saya lahir di era di mana perempuan boleh bersekolah dan boleh mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. *Thanks to Ibu Kartini*. Saya gak pernah masuk dapur.<br />
<a name='more'></a><br />
Waktu TK, saya ingat saya cuma boleh lihatin mba saya numbuk kentang buat bikin perkedel. Kadang dia potong labusiam kesukaan saya. Saya hanya sebatas melihat aja, gak boleh pegang apa2. Kata mami, "Bahaya kalau jarinya kepotong pisau/kena api." <br />
Waktu SD, saya semakin sibuk dengan pelajaran sekolah dan les orgen. Lagipula kata mami, "Bahaya kalau jarinya kepotong pisau/kena api." <br />
Waktu SMP, pertama kalinya saya masuk dapur karena ikut keterampilan tata boga di sekolah. Saya seneng banget akhirnya bisa masak rame2. Tapi kalau di sekolah kan masaknya diawasi guru, jadi selalu berhasil. Pas di rumah, saya mau praktekkin menu puding roti yang saya pelajari di sekolah. Gagal total. Satu rumah nanya, "Fani masak apaan sih ini?" Gak ada yang bilang enak, gak ada yang bilang nanti kita coba lagi. Pokoknya itulah titik terakhir saya mau masak. Seiring berjalannya waktu, saya semakin tidak pandai dalam mengolah makanan. Sekarang kata mami, "Duh Fani ngupasnya/motongnya lama, sini mami aja yang kerjain."<br />
Waktu SMA, makin sibuk sama sekolah yang menggila susahnya dan latihan piano terus2an. Dan mami tetap berkata, "Duh Fani ngupasnya/motongnya lama, sini mami aja yang kerjain."<br />
Waktu kuliah, sibuk kuliah dan latihan piano lagi. Giliran mami berkata, "Fani kalo orang masak, liatin dong. Kan jadi bisa." :O <br />
Waktu kerja, saya habiskan waktu saya dengan mengajar dan main internet. :D Lagi2 mami berkata, "Fani kalo orang masak, liatin dong. Kan jadi bisa."<br />
<br />
Pas mau menikah, Franky bilang dia mau saya belajar masak. Oke saya setuju.<br />
<br />
Dengan punya dapur sendiri:<br />
1) Gak akan ada yang melarang saya pegang ini-itu karena takut kepotong pisau/kena api. Saya dianggap udah gedeee. :D<br />
2) Kalau masakan saya ga enak, Franky tetep makan (walaupun dia merasa tersiksa). Nyahahahahahahaha!!! Tapi itu cuma kejadian pas awal2 merid sih. Sekarang kalau gak enak, dia gak mau makan. -.-a<br />
3) Saya ga cuma liatin orang masak. Saya merasa masak adalah ilmu yang dipelajari dengan dipraktekkin, bukan diliatin.<br />
<br />
Yah berhubung saya baru mulai masak saat udah merid, gelagapan deh saya masuk dapur. Gak lancar ngupas, gak lancar motong, gak tau api harus segede/sekecil apa, gak tau harus kerjain yang mana duluan.<br />
<br />
Ternyata, memasak itu sulit! Memasak itu butuh time management yang bagus, kreativitas yang tinggi, ketepatan pemilihan bahan dasar, bumbu, dan tingkat kematangan. Semuanya saya gak punya. *kepala tertunduk*<br />
<br />
Saat ke pasar, gak tahu gimana pilih daging, pilih buah, pilih sayur2. Gak tahu juga mana yang dibeli dengan kemahalan. Semua pedagang di pasar mungkin udah mendeteksi kebingungan saya. Jadi saya rasa, saya digetok harganya. Bodo amat deh. Yang penting bahan2 dasarnya bisa dibawa pulang.<br />
<br />
Sampe apartemen, bingung mana yang mesti dicuci duluan. Mana awal2 saya geli banget pegang daging2 mentah. Iiihh ada darahnya... Iiihh bau... Belum lagi harus cuci sayuran satu per satu karena saya geli kalo ada uletnya. Ya ampuunn!!! Ternyata beras yang harus dicuci dan dimasak duluan!!! Newbie banget dah!<br />
<br />
Setelah semua siap dimasak, pusing dengan takaran minyak dan urutan memasak. Minyaknya uda panas? Mana duluan yang mesti dicemplungin? Segini udah mateng blom ya? Kurang bumbu apa ya?<br />
<br />
Setelah selesai masak dan pamer ke Franky, Franky selalu bilang enak. Hahahahaha :D :D :D Horeeeee!!! *merasa senang*<br />
<br />
Habis itu, pusing dengan tumpukan cucian piring yang menggunung. T.T<br />
<br />
Aahh... memasak itu ribet banget..<br />
<br />
Jauuuhh berbeda dengan mami saya. Mami tau mana daging yang segar/kurang segar. Mami tau mana buah yang siap dimakan/belum matang. Mami cepet ngupas atau motong2 sayur. Mami tau sambil nunggu menggoreng, sebaiknya cuciin piring. Jadi begitu masakan mateng, cucian udah beres. Masakan 3-4 lauk bisa mateng berbarengan. Hebat kan?! Dia tau mana yang harus dimasak duluan, mana yang belakangan. Pokoknya such an expert!<br />
<br />
Sekarang dengan adanya Clairine, saya juga pusing dengan MP-ASI (complementary feeding). Mami bilang dia gak mau pake tepung2 yang diseduh air panas. Katanya itu gak mateng, bisa bikin Clai diare. Ah... kok buku resep nulisnya diseduh siih? Mami juga udah hafal kalau makanannya harus ditim, diblender, disaring. Saya belum pernah praktekkin, jadi saya cuma bisa ngebayangin aja.<br />
<br />
Intinya, now mom is my chef. Lucky or not? I am lucky karena saya gak usah pusing dengan semua hal yang saya sebutkan di atas. Tapiii I am not lucky cause I still can't cook! The skill isn't mine! Saya kan kalang kabut sendiri kalau mami pergi jalan2. Duh, gimana nih masaknya? Sekarang ada mba, saya masih ketolong. Tapi gimana kalau saya harus kerjain semua sendiri? Bisa sih.. but it may take a very long time and maybe not that tasty.<br />
<br />
Actually, I wish I can cook. Dengan ada makanan enak yang dimasak mama, keluarga tu ngumpul. Kayanya makan bareng adalah kegiatan yang sangat hangat dan menyenangkan. Pengen deh bisa kaya gitu. Feeding the family is a noble job indeed. <br />
<br />
<br />Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-38009991181196179812016-03-01T12:04:00.002-08:002016-03-01T12:04:29.812-08:00Mulai MakanClairine udah coba makan alpukat dicampur susu. Dia keliatannya gak suka deh. Mukanya sedih, jidatnya berkerut, kepalanya geleng2. Makin lama, lihat sendoknya aja dia uda mau nangis.<br />
<br />
Ah... sekali lagi gambar yang saya pikirkan selama ini robek seketika.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Tadinya saya seneng banget Clairine udah masuk 6 bulan dan mulai makan. It means, nyusunya bakal berkurang. Jadi saya gak harus kejer target buat pompa. Tapi begitu hari pertama saya lihat Clai makan, krek krek krek... *suara kertas dirobek* Ternyata another enchanted forest yang harus dijalani. Saya baru sadar kalau makan, yang selama ini saya pikir enak, ternyata buat Clai makan tuh:<br />
1) Susah. Dia lom bisa nelen dengan baik. Jadi dia bingung mesti gimana begitu makanannya dimasukin ke mulut dia.<br />
2) Gak enak. Rasa apaan sih ni? Dia gak kenal berbagai rasa sehingga merasa asing dengan alpukat. Baru 2 hari ini coba alpukat. Moga2 besok ketemu makanan yang dia doyan sehingga dia lebih happy pas jam makan.<br />
3) Menakutkan. Ditoel dikit pake sendok aja udah nangis. Dia takut ditoel lagi.<br />
<br />
Memasuki MP-ASI ini, saya udah baca2 buku dan nonton video seminar MP-ASI dari dokter Tiwi dan dokter Klara di RS Bunda. Lumayan deh membekali saya. Saya jadi gak shock2 banget. Hal2 yang saya pelajari:<br />
1) Suasana makan harus ceria. Kalau udah 30 menit belom habis, udahan aja sesi makannya. <br />
2) Tapi gak boleh berlebihan juga suasana cerianya. Gak perlu kasih pujian yang berlebihan kalo makannya habis dan jangan diomelin kalo ga habis. Well, pertama2 sih saya heboh sendiri karena seneng dia mulai makan. Tapi ternyata gak perlu selalu ditungguin dan nyemangatin Clai terus2an. Makan itu proses yang biasa. Oke deh bu dokter!<br />
3) Bikin jadwal makan yang teratur. Selang-seling dengan jam minum susu. Saya gak ngeh kalau saya harus bikin jadwal makan Clai. Saya pikir ya nanti berjalan dengan sendirinya. Padahal mesti banyak yang disiapin dan dikerjain. Mesti ada time management. <br />
<br />
Struggle saya saat ini:<br />
1) Kalau gak ada mami saya, saya gimana nih masaknya? Tiap hari Minggu, saya dan Franky full time jaga Clai. Kalau Senin-Sabtu ada mami saya dan mbak yang bantu urus Clai.<br />
2) Saya menghakimi diri saya sendiri. Ada hal-hal yang saya merasa harusnya saya udah tau, tapi tetep aja saya teryata gak tau. Merasa bodoh. *garuk2 kepala* Mesti stop menghakimi diri sendiri dan lupain aja penghakiman2 itu. Memang saya gak tau, tapi saya bisa belajar.<br />
<br />
Semoga saya bisa melalui enchanted forest ini dengan semangat dan gak kenal kata nyerah!<br />
<br />Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-88267430297371298842016-02-16T16:13:00.001-08:002016-02-16T16:24:31.786-08:00Journey of LovePerjalanan mengasihi Clairine berbeda dengan pengalaman2 saya sebelumnya. Kalau diumpamakan dengan parameter, misalnya -2 (kesel banget) -1 (agak kesel) 0 (biasa aja) 1 (love starts to grow) 2 (totally loves him/her), saya mulai dengan Franky di angka 0. Franky seorang pribadi yang saya gak kenal. Saya belum tahu apa2 tentang dia jadi gak bisa kesel atau suka sama dia. Tapi seiring berjalannya waktu, perasaan itu bertumbuh. :)<br />
<a name='more'></a><br />
Kalau sama Clairine, hmm.... boleh dibilang saya mulai dari -1. Ketika Clai lahir, saya bener2 no clue at all what to do. Dengan semua emosi yang naik turun karena hormon, dengan komentar orang2 di sekitar, dengan menangisnya Clai terus-menerus, dengan rutinitas ganti pampers dan menyusui yang ga ada habisnya, rasanya saya mau kembali ke masa sebelum saya hamil.<br />
<br />
Saya tahu hanya karena kasih karunia Kristus saja saya bisa melewati masa2 itu, sebulan pertama yang membuat saya bingung. Banyak pertanyaan yang ga bisa terjawab langsung saat itu. "Kapan sih senengnya? Pada bilang seneng punya anak." "Kenapa orang2 bilang seneng, sedangkan saya kesal. What's wrong with me?" "Gimana gendongnya? Gimana nih berentiin nangisnya?" Sampai akhirnya Clai berusia 2 bulan.<br />
<br />
Dia mulai ketawa. Dia mau ketawa kalau mami saya ajak ngomong. Tiba2 hati rasanya enteng banget. Bener2 enteng banget. Semua beban dan pertanyaan saya yang sebelumnya bertubi-tubi memberatkan hati saya langsung hilang. Love parameter sekarang di angka 0.<br />
<br />
Sejak itu, saya jadi kepengen bikin dia ketawa. FYI saat itu, Clairine masih belum ketawa kalau lihat saya. Sejak Clai usia sebulan, saya sudah kembali mengajar. Jadi Clai lebih banyak menghabiskan waktu bersama mami saya. (Clai panggil mami saya: Amah). Saya jadi penasaran. Kok Amah bisa bikin Clai senyum dan ketawa, sedangkan kalau lihat saya, Clai malah bingung. Jadinya waktu liburan Natal - tahun baru kemarin, saya mencoba menghabiskan waktu lebih banyak dengan Clai. Saya lebih banyak gendong, kasih susu, dan ajak dia ngobrol.<br />
<br />
Saya memang kuatir kalau Clai gak akan dekat dengan saya karena saya kerja. Tapi saya pengen bisa dekat dengan dia. Namanya juga seorang anak. Penting banget untuk anak dekat dengan mamanya supaya dia bisa cerita dengan terbuka kepada saya di masa2 yang akan datang. Jadi, saya harus berinisiatif mendekatkan diri saya ke Clai. Saya sadar gak cuma hubungan suami istri yang perlu kerja keras. Hubungan orang tua dan anak pun perlu kerja keras. Apalagi anak2 <b>spell LOVE with T.I.M.E. </b>So saya putuskan untuk lebih berinisiatif mengurus Clai. Saya rasa sekarang love parameter ada di angka 1. <br />
<br />
Memasuki usia 3 bulan ke atas, Clai lebih bisa berinteraksi dengan orang2. Tatapan matanya semakin fokus. Clai akhirnya mau juga ketawa kalau saya godain. Saya senengnya bukan main! Hahahaha *baru ngerti perasaan bahagia bisa bikin anak ketawa* Kalau malem, saya juga seneng Clai bisa tenang kalau denger saya nyanyi. Rasanya bangga sendiri bisa bikin Clai nyaman, tenang, dan bobo dengan nyenyak. Hahaha -.-v Kalau peluk dia, rasanya kaya punya bantal guling mungil yang super cute. Gemes banget!<br />
<br />
Kemaren lihat foto2 dari Normah Ahmad di FB.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZfOrBBUVphw4plK-MULZ2PncPg3TZWke5jaCssshOV9W3U9JGWCVhbM4pPatcAZFCrTuSyCmzeEtrEIWohNvoKu5_kwbg7LbVqUXus7qr_o_ZAreruBNbsIX8a-TAPgOWK8pdLenSlvo/s1600/bunda1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZfOrBBUVphw4plK-MULZ2PncPg3TZWke5jaCssshOV9W3U9JGWCVhbM4pPatcAZFCrTuSyCmzeEtrEIWohNvoKu5_kwbg7LbVqUXus7qr_o_ZAreruBNbsIX8a-TAPgOWK8pdLenSlvo/s400/bunda1.jpg" width="300" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_-AEgVNRvMeZuPqGaNqZvrYtmRwpr2NcOe-AvGcnAhvbOJhI6qdKD9jPnk524fxU791smw-29ow6gMIbBi0tehYe4qQJ8FlDSrA3ANxrmi-5qxGZhABO7YH_1SaG2cWXicMXueqlm89E/s1600/bunda2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_-AEgVNRvMeZuPqGaNqZvrYtmRwpr2NcOe-AvGcnAhvbOJhI6qdKD9jPnk524fxU791smw-29ow6gMIbBi0tehYe4qQJ8FlDSrA3ANxrmi-5qxGZhABO7YH_1SaG2cWXicMXueqlm89E/s400/bunda2.jpg" width="400" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ3-2h75M9vC5XaWWIeG6mxTcAQ1SXN3Qbqb5_ktYqbKlTaJyyLJt9CK_TkCM_Z1HVpXqGf8VsMIdqMqkS_Rud6pi9SFtEZvZmQdPEs4yP68-gWTqh6apIah8ITGX0Z-dnxrqmgzBg4Wc/s1600/bunda3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ3-2h75M9vC5XaWWIeG6mxTcAQ1SXN3Qbqb5_ktYqbKlTaJyyLJt9CK_TkCM_Z1HVpXqGf8VsMIdqMqkS_Rud6pi9SFtEZvZmQdPEs4yP68-gWTqh6apIah8ITGX0Z-dnxrqmgzBg4Wc/s400/bunda3.jpg" width="400" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixAsUu_CbfhyA4XPkM-mo_CvEsGgXNojlJRqWMBLOZ4VA5QqGgKRLWENs0sfzJslvNVjcnZFCl5GPCzD00tSeljm3RF1MbkmiueURtlCZNxk-KM8KegtGX4-L3rG6m8omVM-gKVWl9ZK8/s1600/bunda4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixAsUu_CbfhyA4XPkM-mo_CvEsGgXNojlJRqWMBLOZ4VA5QqGgKRLWENs0sfzJslvNVjcnZFCl5GPCzD00tSeljm3RF1MbkmiueURtlCZNxk-KM8KegtGX4-L3rG6m8omVM-gKVWl9ZK8/s400/bunda4.jpg" width="300" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Now I understand the pictures. Thank you Normah Ahmad for posting those pictures.<br />
<br />
Clairine, me and your daddy are loving and enjoying these moments with you. Keep growing. You fascinate us with your super cuteness, squeaky yelp, quick laughter and tremendous curiosity. You teach us a new love we have never known before. Be strong, be happy. You are a joy in our hearts.<br />
<br />
Belakangan ini, my aunt and my mom said that Clairine itu murah senyum, gampang ketawa. Saya rasa Tuhan Yesus sengaja kasih saya seorang anak yang murah senyum dan gampang ketawa. Cuma senyum dan ketawa Clairine yang bisa bikin saya meleleh, bikin saya berjuang untuk dekat dengan dia. Itu yang mengubah love parameter saya untuk Clairine. Sekarang rasanya masih di angka 1. But I am totally looking forward to learn how to love her more and more. Mungkin suatu hari nanti saya bisa declare bahwa love parameternya udah di angka infinite. ;)<br />
<br />
Jesus knows me too well. Terima kasih Tuhan Yesus untuk kasih karuniaMu, untuk seorang bayi yang sehat dan doyan senyum, ketawa. Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-25677836148670663092016-02-14T14:37:00.001-08:002016-02-14T14:55:30.518-08:00Akan Memasuki MP-ASIClairine sekarang udah 5,5 bulan. Bentar lagi bakal mulai makan MP-ASI. Saya cukup excited menanti masa MP-ASI. Penasaran dengan kedoyanan dia. Kayanya lihat struggle para moms, sebenernya challenging juga masa MP-ASI ini. Nanti udah siapin makanan A, ga taunya ga dimakan. Hiks pasti sedih deh.. Atau baby makannya pilih2. Ada yg doyan, ada juga yg disembur2. <br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Saya merasa masa MP-ASI adalah masa kenalan saya dengan Clairine lebih jauh. Saya bakal mulai tahu apa yang dia suka/gak suka. Rasanya more bonding with her. Kalau sekarang kan mainly Clai cuma minum susu. Tapi nanti, cita rasa Clai akan terbentuk. Kedoyanan Clai akan membentuk seorang Clairine seutuhnya. :)<br />
<br />
Selain itu, ketergantungan Clai akan ASI bakal pelan2 berkurang. 5,5 bulan ini bener2 a new phase of life for me. Pompa, nyimpen ASI, kelaperan abis pompa, payudara penuh + sakit setelah beberapa jam, lonely hour of pumping, kejer2an nguberin stok ASI, nangis saat Clai dikasih minum sufor, dan di saat ASI mulai banyak malah Clai yang berkurang minumnya, malah buangin stok ASI yg uda lama... Phew... What a life.. Jadi, kalau Clai uda mulai makan solid food, saya merasa lebih tenang. Maybe a bit of my old life will be back. Maybe.. just maybe.. hahaha :D Soalnya saya tau setelah ini tetep aja harus pompa. Kan Clai makan solid food baru 2x sehari. Sisanya masih minum susu. Ditambah campaign full ASI 2 tahun yang gencar ituh. Saya pengen coba ikutin. Jadi saya udah planning, selama masih bisa dipompa, ya lanjutkanlah pompanya. Syukur2 emang bisa sampe 2 tahun. Tapi kalo ga sampe 2 tahun pun, gapapa. <br />
<br />
Saya cukup mabok jadi a new mom. *Ada gak sih yang ga mabok?* Saya gak familiar dengan ngurus kesehatan dan gizi anak. Preparing food is soooo not my thing. Giving my body is soooo not comfortable. Jadi, kasih ASI secara langsung tuh bener2 double attack buat pribadi saya. Saya harus mengizinkan tubuh saya jadi "milik" anak saya. Kapanpun dia mau nyusu, saya harus siap memberikan payudara saya. Gak nyaman karena sakit, gak nyaman karena gak bisa dilakukan di tempat terbuka (kecuali pake cover menyusui yang menurut saya tetep aja ribet), gak nyaman karena gak bisa ke mana2 selama nyusuin, gak nyaman karena gerah ditempelin segitu lama. Tapi kesehatan dan gizi a newborn baby bener2 tergantung dari ASI. Woah.. Syukurlah ASI bisa dipompa. Horee!!<br />
<br />
Saya lebih excited menyambut masa2 Clai sekolah nih. Pengen deh dampingin dia belajar di rumah. Mungkin karena saya emang dasarnya guru kali ya. Demen hal2 yang berbau akademis. Rasanya studi di sekolah lebih familiar buat saya. Hope that time will come soon. <br />
<br />
Semangat bu ibu!!!! SEMANGAAATTT!!!!Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-68700620267994942632016-01-26T09:47:00.002-08:002016-01-26T09:47:31.123-08:00Serba-serbi Punya ClairineBeberapa pemikiran saya seputar bayi dan kehidupan setelah saya punya bayi:<br />
<br />
1) Clairine minum ASI, tapi itu sama dengan dia makan apa yang saya makan. Saya ga abis pikir gimana Tuhan bisa bikin cara kerjanya seperti itu. Pertama, saya makan. Terus, makanan itu lewat kerongkongan saya, masuk ke lambung, diserap di usus, .... .... .... (setelah itu gak tau ke mana). <br />
<a name='more'></a>Pokoknya kaya ada dapur sendiri di dalam tubuh saya, khusus untuk produksi ASI. Kaya ada chef khusus yang bertugas n bertanggung jawab "masak" ASI. <br /><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVnn2pyT5L6tmhWjTPx8-r-XwQq02jwDdsGAsNUKIBlF_KGX0okTEL7hD_A2kcgiyxfXOMendlavBqSpuyKVL1mRb1dO687PIydg5zq24NQblz5F6XkLNCo_Nj2mfdioIZSNl7JFYcUb0/s1600/Beauty-disneyscreencaps.com-4005.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVnn2pyT5L6tmhWjTPx8-r-XwQq02jwDdsGAsNUKIBlF_KGX0okTEL7hD_A2kcgiyxfXOMendlavBqSpuyKVL1mRb1dO687PIydg5zq24NQblz5F6XkLNCo_Nj2mfdioIZSNl7JFYcUb0/s320/Beauty-disneyscreencaps.com-4005.jpg" width="320" /></a></div>
Chef ambil semua bahan2 dari yang saya makan. "Yak, ada daun katuk, daging ayam, nasi, kuah obat, air putih!" Ces ces tong tong fuzz (suara alat masak beradu)!! "Oke, ASI selesai! Kirim ke payudara mama!"<br />
<br />
Abis itu saya pompa. ASI berwarna putih. Clairine minum ASI yang saya pompa. ASI ngelewatin lambung Clai, usus Clai, diserap usus Clai, jadi feses. Lho? Kok fesesnya ijo kaya mama? Soalnya mama makan daun katuknya banyak, feses Clairine jadi ikutan ijo deh! :)<br />
<br />
Luar biasa kaaannnn????? Gimana coba cara tubuh kita bekerja sampe bisa kaya gitu? Makanan yang saya makan berwarna-warni, bentuknya padat semua. Diolah jadi ASI yang berwarna putih, bentuknya cair. Masuk ke tubuh Clairine, diserap oleh tubuhnya, jadi feses. Pokoknya Tuhan itu amazing banget! Makin kagum sama Dia!<br />
<br />
2) Franky bingungnya kok bayi tau abis ini mesti belajar tengkurep. Terus telentang. Terus duduk. Terus berdiri. Terus berjalan. Kok mereka bisa tahu urutannya? Kok mereka bisa mencoba hal-hal yang seharusnya mereka pelajari? Mungkin Tuhan bisikin ke mereka kali ya.. "Ayo, kamu coba angkat pantat kamu. Lehernya juga. Miring.. Miring.. yak yak yak, lebih miring lagi. Nah!! Tengkurepp dehhh!!" Terus Tuhan elus2 kepala bayi mungil itu.<br />
<br />
Mami saya yang punya 5 anak bisa tuh jelasin ke saya. "Kalo mau belajar tengkurep, bayi bisa mulai miring2in kepalanya, angkat pantat. Lama2 bisa tengkurep." Saya sebagai ibu baru, mana tau urutannya bakal begitu. Saya gak pernah bilangin Clairine untuk coba angkat pantat, angkat leher. Mami saya juga ga ngomong, arahin Clairine. Jadi, saya rasa Tuhan yang arahkan dia.<br />
<br />
3) Dari dulu saya merasa punya anak adalah beban, suatu tanggung jawab yang sebisa mungkin ingin saya hindari. Orang2 bilang punya anak tuh seneng, lucu. Perkataan mereka gak pernah bisa saya pahami. Sekarang, sejak ada Clairine, I understand. A joy that I have never expected. A joy that I have never known before. A joy that I want to pursue. Kayanya puas banget kalo bisa bikin Clairine ketawa. Tanggung jawab memang gak bisa dihindari. But, now I know the other side of the coin. :)<br />
<br />
4) Saat hamil, saya masih gak percaya ada orang di dalam perut saya. Udah lahir pun, saya masih gak percaya saya udah punya anak. Berasa tua, berasa beban, berasa gak tau mesti gimana. Pengennya balik ke masa2 dulu sebelum punya baby. A world that I knew well. Saya sepenuhnya menyerahkan arahan perawatan bayi ke mami saya. Saya tahu dia sudah gedein 5 anak, pasti bisa bantu saya urus Clairine. Dibanding saya urus sendiri, pasti saya lebih banyak gak taunya.<br />
<br />
Memang benar mami banyak membantu. Tapi ada satu hal yang saya gak sadar kalau zaman saya berbeda dengan zamannya. Saya kerja, sedangkan mami dulu gak kerja. Saya harus pompa ASI, sedangkan mami bisa nyusuin langsung. Management ASI yang dipompa ternyata membingungkan kita semua. Baca internet, tetep aja gak fasih menjalaninya. Banyak salahnya.. Tapi puji Tuhan, Clairine tetap sehat dan kenaikan berat badannya bagus.<br />
<br />
Sekarang Clairine udah mau 5 bulan. Sebulan lagi akan coba makanan pendamping ASI. Saya gak mau kaya dulu deh, nyerahin semuanya ke mami tanpa mau cari tahu sendiri. Sebenernya saya juga menghindari cekcok dengan mami sih... Banyak denger juga kalau mama-anak, mertua-mantu pada ribut gara2 urusan gedein anak. Cara zaman dulu vs cara zaman sekarang. Yah karena saya gak mau ribut, jadi saya pilih cara zaman dulu. Dengerin aja mami bilang apa. Ternyata mami lupa2 juga, gak inget semuanya. *dong dong dong* Kali ini saya udah beli buku. Puji Tuhan udah dapet internet yg cepet juga, jadi bisa segera browsing untuk cari info kalo ada apa2. Semoga memasuki periode MP-ASI, saya lebih siap ketimbang memasuki periode ASI eksklusif. Doakan yaa!!<br />
<br />
<br />
<br />Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-57524449173906539652015-12-16T11:37:00.001-08:002015-12-16T11:37:57.861-08:00Entering Motherhood ~ Baby BluesSepulangnya Clairine dari RS, tentu perjalanan saya sebagai mama langsung dimulai. Saya ingat betul bagaimana situasi hari pertama pulang dari RS. Mama mertua gendong Clairine, saya jalan pelan2, dan Franky bawakan barang begitu banyak. Saya langsung minta mba saya untuk bantu rapikan barang2 kami. Saya langsung mandi dan coba beristirahat.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Tapi tahu sendiri kan.. mana mungkin saya istirahat.. Clairine sebentar2 nangis dan mau minum susu. Saya langsung siap memberi ASI dan berharap membuat kemajuan setelah 2 malam yang berat di RS. Saat itu, ASI belum keluar banyak dan posisi puting kurang mendukung. Jadi Clairine sudah 2 malam jerit2 di RS dan ketiduran karena lelah menjerit, bukannya kenyang minum susu.<br />
<br />
Saya ambil posisi duduk sila, bersandar, pakai bantal menyusui, dan siap memberi ASI untuk Clairine. 30 menit Clairine marah2 mencari posisi menyusu yang pas. *fiuh* Setelah 30 menit, dia baru dapat posisi yg pas. Mulai deh dia mengisap pelan2. Lama juga... sampe 30 menitan dia menyusu dan akhirnya ketiduran. Clairine cuma tidur kira2 30menit, bangun lagi dan minta nyusu lagi. Dan saya harus mengulang lagi dari awal.<br />
<br />
Hari2 pertama saya masih semangat. Tapi lama2 saya pegel banget. Ditambah puting mulai perih (udah pake nipple cream, tapi tetep aja sakit). Saya nangis2 gak mau nyusuin lagi. :'(<br />
<br />
Begitu saya mulai komplain tentang nyusuin langsung, mami saya suruh saya pompa. Saya ikutin sarannya. Memang terasa lebih baik. Puting saya tidak seperih sebelumnya. Tapiii, ada saja komentar orang yg bikin saya down. "Kalo dipompa terus, lama2 kering lho ASInya" Saya jadi ketakutan mau pompa. Saya mau kasih langsung aja deh. Tapi tiap kali mau mulai, saya uda menghela napas berat. Pas nyusuin, kesakitan. Pas selesai, nangis. Dengan tetap ketakutan ASI saya bakal kering, saya mau pompa aja, gak mau nyusuin langsung.<br />
<br />
Masalah lain dg nyusuin langsung, Clairine cepat tertidur. Tapi saat ditaruh di kasur, dia nangis dan minta nyusu lagi. Mami saya selalu berkesimpulan kalau ASI saya kurang. *Doh! Very encouraging statement deh...* Setiap pompa, saya cukup stres karena tertekan ingin dapat susu yang banyak. Tapi yah keluarnya masih sedikit.. Saya pukulin payudara saya dan ngomong "Ayo susunya yang banyak doong!!!" --> ga efek sih, haha.. ga makin banyak susunya -.-"<br />
<br />
Saya stres banget dengan tuntutan harus full ASI sementara ASI saya belum mencukupi. Saya pengeeeenn banget pake susu formula. Clairine bisa cukup minum dan saya tidak perlu ngoyo saat pompa. Setelah marah2 ke Franky, akhirnya dia setuju beli susu formula. 3 Oktober adalah hari pertama Clairine minum susu formula. Kami pilih Morinaga BMT. Deg2an banget susunya gak cocok. Nanti Clairine jadi susah pup atau muntah.. Tapi syukurlah ternyata dia cocok2 aja. :)<br />
<br />
Aneh, bener2 aneh. Saya yg minta pakai sufor, tapi saya yg sedih, kecewa, marah kalau Clairine minum sufor. Saya benar2 merasa gagal mencukupi kebutuhan susu Clairine sampe harus digantikan oleh sufor. ASI saya kurang. That's the fact. I feel I am less a mother. Saya pengen banget bisa cukupin ASI buat Clairine.<br />
<br />
Saya sempat bingung juga sm diri saya. Udah ngerti sufor itu gapapa walaupun memang ASI jauh lebih bagus. Toh anak2 gede juga dengan sufor. Tapi saya jadi gak pengen dia minum sufor. Apa karena saya ingin berkompetisi dengan 2 teman saya yg baru melahirkan juga namun sukses memberikan ASI? Apa karena saya kuatir pencernaan Clairine kesulitan mencerna bahan2 kimia di sufor? Belakangan, saya pikir mungkin itu karena panggilan saya sebagai seorang mama. My calling untuk bisa provide Clairine dg ASI. So.. karena I can't fulfill my calling, saya kecewa berat, saya marah. What do you think? Is that right?<br />
<br />
Sebulan pertama bener2 challenging. Saya jadi ngerti how though it is to breastfeed. Saya angkat topi buat ibu2 yang berhasil breastfeed langsung. Mereka bisa melewati masa2 puting perih/lecet/berdarah, mereka bisa tahan duduk lama2 untuk nyusuin. Benar2 hebat!!Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-60157195175455692282015-10-03T13:51:00.002-07:002016-01-18T01:20:16.595-08:00She is HereSaya rencana mau ceasar tanggal 1September jam 8 pagi. Jadi, dokter suruh saya datang sehari sebelumnya untuk rekam jantung saya, baby, dan tes darah.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
31 Agustus jam 8 pagi saya udah sampe di RS. Pas rekam jantung baby, baby sehat. Tapi ternyata saya udah kontraksi 10 menit sekali dan uda bukaan 1. *doeng* perut emang sakitky menstrual cramping. Tp gak nyangka itu uda kontraksi lahiran. Kirain masih braxton hicks contraction. Bidan telpon dokter dan dokter suruh sy ceasar jam 1 siang hari itu juga. Lho lho.... jd maju sehari... dan... tas ke rumah sakit belom saya siapin... dan... franky sedang dlm perjalanan ke toko.<br />
<br />
Sy telpon franky utk minta persetujuan dia ceasar jam 1. Dia ok. Dan ternyata jalanan macet banget sehingga dia bs langsung jemput mamanya dan balik arah ke rs. Mami saya dan mbak pulang sebentar ke apt utk beresin tas rs sy dan cepet2 kembali ke rs.<br />
<br />
Jam 1 sy dioperasi. Suasana operasi sangat rileks. Disetelin lagu Michael Buble.. suntik anestesi gak terasa sama sekali.. Dokter dan asisten2nya ngobrol seru sambil ketawa2. Jam 1.23 baby uda lahir. Dia ditaro di dada saya sebentar, kemudian dibawa keluar.<br />
<br />
So, here is her complete data:<br />
Clairine Sienna<br />
3470 gram, 51 cm<br />
1.23 pm<br />
RS Mitra Keluarga Kelapa Gading<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2JcRXimFHrlO3Eb9I5ILAznOSzGvfFDcT9dlcTJKKPE_dEAwtsEm8JtXWwlozT028u9F8fvA8uIrMoLAdqGAVXKTqpXutyGG6hYYr9Pl10udf7SODgpvQESfFKiGzzOOwejjD6AEACUk/s1600/STEPHANIE+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2JcRXimFHrlO3Eb9I5ILAznOSzGvfFDcT9dlcTJKKPE_dEAwtsEm8JtXWwlozT028u9F8fvA8uIrMoLAdqGAVXKTqpXutyGG6hYYr9Pl10udf7SODgpvQESfFKiGzzOOwejjD6AEACUk/s320/STEPHANIE+copy.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Thank u all untuk doa2nya semuaaa!!!<br />
<br />
<br />Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-30523073059402073842015-07-05T07:19:00.000-07:002015-07-05T07:19:40.773-07:00Struggles During PregnancySaya juga mau catet pergumulan2 selama kehamilan ini. Of course banyak sekali pertanyaan, ketidakpastian, kemungkinan, kebingungan yang terlintas. Here they are..<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
1. Setelah bed rest, saya cukup trauma tidur siang sendirian. Takut pas kebangun, kontraksi lagi. Biasanya mami bakal temenin saya sampe tiba waktunya saya berangkat ngajar. One day, mami mesti pergi pagi2 ke tempat lain. Saya nangis aja dong.. Takut perutnya kontraksi lagi dan gak ada yang temenin ke dokter. Franky jadi gak tega ninggalin saya. Biasanya dia berangkat kerja jam 8.30. Akhirnya hari itu hampir jam 10 baru berangkat. Ditambah ada barang yang ketinggalan. Jadi dia pulang lagi 20 menit kemudian. Dia bener2 terlambat deh. Saya jadi nyesel pake nangis2. Padahal uda dikasi obat anti kontraksi juga sama dokter. Gak perlu kuatir sampe kaya begitu.<br />
<br />
2. Seringkali saya capeee banget di awal kehamilan. Pulang ngajar, rasanya pengen bangetlangsung pulang, mandi, tidur. Malam imlek, keluarga saya kumpul. Tapi saya uda bilang gak mau ikut. Mau tidur aja. Tapi sebetulnya saya kangen banget ketemu keluarga. Tidur di apartemen juga rasanya uda bosen. *pas bed rest, saya kan bener2 tiduran mulu* Akhirnya saya putuskan ikut kumpul aja deh. Di motor, masih galau. Kalo kecapena, gak langsung tidur, bisa kontraksi lagi ni. Tapi saya inget kalo Allah saya adalah Allah yg hidup. Allah yg pro pada kehidupan, bukan kematian. Kematian asalnya dari iblis. Kalo saya mikirnya kontraksi mulu, baby bakal mati mulu, ketakutan mulu, sebenernya saya lagi dipengaruhi iblis. Pikiran saya dipermainkan untuk takut, gak percaya kalo Allah yg pegang kuasa. Akhirnya di motor saya bilang dalam hati, "Allahku Allah yg pro kehidupan. Dia akan pelihara hidup baby saya. Kalo emang baby gak bisa bertahan, bukan salah Tuhanku. Semua kejadian ada maksudnya. Sekarang aku gak mau takut lagi. Baby gak apa2. Tuhan Yesus yg pegang kontrol atas kehidupan baby. If He wants my baby to live, baby will live!" Perlahan2, saya lebih tenang n gak takut lagi. Pas kumpul keluarga, saya enjoy dan happy.<br />
<br />
3. Momen2 awal, seringkali saya mimpi absurd. Mimpi ada bom lah, mimpi Franky gak bareng2 saya, disuruh nerbangin balon udara, ditinggalin rombongan jalan2, naik mobil balap n mobil balapnya bisa terbang, dll. Mimpinya serasa jelas banget. Pas bangun, saya deg2an banget dan seringkali mau nangis. Saya sampe berdoa bilang ke Tuhan kalo saya gak mau mimpi buruk lagi. Tuhan Yesus bener2 dengerin saya. Sejak saya doa begitu, saya gak mimpi buruk lagi. I think He really answers my prayer.<br />
<br />
4. Belakangan, saya lebih bingung tentang gimana membesarkan si baby. Banyak orang yang kasih saran. Dari keluarga, teman, sodara, ortu murid, rekan kerja.. Pokoknya semuaaaa yg saya kenal, pasti kasih saran. untuk hal teknisnya, saya lebih memilih mendengarkan kata2 mami saya sih. Why? Karena dia udah gedein 5 anak dan dia juga lebih jago masak dan bersihin rumah daripada saya. Jadi, hal2 yang berhubungan dengan kebersihan baby, asupan makanan baby, saya mau percayain dan dengerin saran mami. *Semoga saya gak berantem besar ama mami saat beda pendapat*<br />
<br />
Yang lebih saya bingung, gimana mencerdaskan baby? Saya pengen baby jadi orang yang cerdas, pandai, berakhlak, cinta Yesus. Hahaha udah banyak targetnya. Saya liat temen2 saya yang SAHM bikinin aktivitas nempel pake kertas warna.. at early stage pijit baby nya supaya banyak rangsangan... dll...<br />
<br />
Saya bingung mau ngomong sama baby pake full bahasa indo/full bahasa inggris/campur2. Saya udah mikirin sekolahnya baby. Kalo dia sekolah nasional, mending saya fokus bahasa indo.. Jd pas di sekolah, dia gak shock krn temen2 bahasanya berbeda dengan dia. Bisa mengikis kepercayaan diri dia juga kalo gak bisa ikutin pelajaran sekolah.<br />
<br />
Franky sih uda suruh pake bahasa indo aja. Tapi saya tetep galau lau lau... haha Ortu murid bilang kalo kita ajak dia ngomong inggris, nanti gak usah lesin bahasa inggris lagi. Aih... semua ada plus minusnya. However, walaupun saya kepengen bisa ngomong inggris sama baby, tapi saya sadar penting banget baby fasih dan familiar dengan bahasa indo. Why? Karena sepupu2nya dan keluarga besar kami ngomong pake bahasa indo. Kalau dia gak bisa bahasa indo, dia lebih terasing lagi di tengah2 keluarga. Ahh... rasanya harus bahasa indo.<br />
<br />
5. Pasti doongg saya kepengen baby bisa maen piano! Guru piano mana yang sejak awal hamil gak berharap sama sekali anaknya belajar piano? Tapi deep inside my heart, saya tahu kalo setiap orang diciptakan dengan instrumen yang berbeda. Kalo saya kuat di piano, belom tentu baby kuat di piano. Bisa aja dia lebih kuat di drum/gitar, dll. Terlebih lagi, what if baby is not a music person? Mungkin dia kuat di olahraga seperti Franky. Jadi mesti arahin dia ke mana? Well, I will introduce music to baby. Tapi mesti keep in mind gak boleh memaksakan ambisi saya ke baby krn baby bukanlah saya. Baby is another human being. *Semoga saya selalu inget hal ini*<br />
<br />
6. Di atas semua rencana saya, ada rencana Tuhan untuk baby. Nah lho.... cari tau rencana Tuhan buat saya aja uda susah. Apalagi ini? Cari tau rencana Tuhan untuk baby. Well well well.. bisa gak ya saya tau rencana Tuhan buat baby?<br />
<br />
Selama mengalami pergumulan, ada 1 ayat yang bener2 kuatin saya.<br />
<br />
Yohanes 14: 27<br />
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.<br />
<br />
<br />Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-32613225016549036022015-07-05T06:19:00.000-07:002015-07-05T06:20:18.203-07:00Nanti Dia Begitu?Salah seorang rekan guru bilang ke saya, "Steph, kamu perhatiin deh belakangan kamu sukanya apa. Nanti anak kamu kaya gitu. Biasanya sih begitu." Trus, saya jadi mikir2 deh. Apa yah yang selama ini saya lakukan, tapi sebelum hamil jarang ato gak pernah dilakukan.<br />
<br />
Ketemu!! Ketemuu!!<br />
<a name='more'></a><br />
1. Saya pengen banget pake kalung!! Kalo kamu sering ketemu saya, pasti ngeh deh kalo saya jaraaaaaaang banget pake aksesoris. Kalung tuh ga perlu. Buang2 duit aja pake kalung. Yang penting pake baju ama celana. Hahaha.. Tapi belakangan, saya kepengen bangt pake kalung. Of course, saya ga punya banyak kalung. Dan rasanya sedih... pengen kalung yg model gini, model gitu. Saya jadi ngeliatin tiap cewe yg pake kalung.<br />
Kayanya.... ini bawaan baby deh. Hahaha :D Bisa jadi dia lebih centil daripada saya.<br />
<br />
2. Moody to the max! Terutama kalo saya lagi banyak energi, tapi kurang kerjaan. Contohnyanpas libur ngajar seminggu kemarin. Tidur udah, bersih2 udah, main piano udah, nonton udah. Aarrgghh!!! Boseeeenn!!!! Apalagi ditambah batuk pilek. Jd kesel karens gak bisa main ke rumah temen yg baru lahiran, takut baby nya ketularan saya,<br />
Ini bawaan baby bukan yah? Gawat dong kalo baby moody banget kaya gini??<br />
<br />
3. Doyan makan. Sejak awal hamil, saya gak mual. Muntah 1x doang di taksi. Itu juga karena macet banget dan kepala saya pusing. Katanya, kalo saya gampang makannya, berarti ntar baby juga gampang makannya. Moga2 deh ya.. Kalo dikasih makan apa aja, dia doyan, seneng banget! Daripada dimasakin, tapi baby gak mau molo? Ribet juga kan..<br />
<br />
Sementara ini, baru 3 hal itu yg saya deteksi. Kalo ada lagi, tar saya tambahin. :)Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-8374671569353895042015-06-18T08:21:00.002-07:002015-06-18T08:21:44.309-07:00Awal Kehamilan yang MenegangkanSetelah tanya sana-sini, akhirnya saya memutuskan ke dokter di RS daerah Sunter. Saya cari yang jam prakteknya malem supaya bisa ke sana setelah Franky selesai kerja. Dan dokter konfirmasi udah keliatan kantong janinnya dan ada detak jantungnya. 5 minggu hamil.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Pulang dari dokter udah jam 10 malem. Cape banget. Besoknya kami baru beli vitamin kehamilan. Sampe rumah jam 10an malem lagi. As usual, setiap pulang kami gak bisa langsung tidur. Mesti beres2, mandi, hair dryer, dll. Akhirnya baru tidur jam 11an. Cape.<br />
<br />
Dua hari setelah beli vitamin, saya flek. Oh no! Sya inget pengalaman flek dulu. Ini bukan pertanda bagus. Saya cemas dan bilang ke Franky ini bukan hal bagus. Something is wrong with the pregnancy. Dua hari kemudian saya balik ke dokter. Dokter bilang, "Ini tanda2 keguguran. Kamu bedrest seminggu ya." Saya pulang dengan perasaan berkecamuk.<br />
<br />
Hari ketiga bedrest, flek masih terus terjadi. Gak ada tanda2 saya lebih baik. Hari itu pas lagi tidur siang, perut bawah sakiiiiiittt banget. Saya sampe kebangun. Saya bingung ini sakit apa. Kalo mau pup gak begini rasanya. Mau mens, juga gak gini melilitnya. Saya pikir: coba pup deh, mungkin hilang sakitnya. Akhirnya saya pup. Saya mikir : duh kalo janin sampe keluar bareng pup, ya uda deh. Saya ga tau mesti gimana lagi. Satu badan lemes. Selesai pup, masih aja melilit seperti sebelumnya. Saya tiduran, pake selimut yang tebel, pake kaos kaki. Langsung cari HP buat whatsapp mami saya yang tinggal di apartemen yang sama, tapi beda lantai.<br />
<br />
Stephanie: Mami sinii<br />
Mami: Bentar mami jahit dulu.<br />
S: Cepeeett<br />
<br />
Akhirnya mami dateng pas saya lagi teriak2 kesakitan. Saya bilang saya sakit perut. Mami langsung bilang kita mesti sekarang juga ke dokter. Ganti dokter aja. Mami mau balik dulu ke apartemen mami, ganti baju. Mami keluar dari apartemen saya. Gak lama udah balik lagi. Tapi dia belum ganti baju. Ternyata kuncinya dia ketinggalan di meja saya. Saking paniknya, jadi kalang kabut deh si mami.<br />
<br />
Baru abis itu dia dateng lagi. Saya udah ga teriak2 karena udah gak melilit. Cuma lemes banget. Mami suruh saya makan dulu, baru ke dokter. Saya pilih ke RS Mitra Kelapa Gading karena ada rekomendasi temen dan pas saat itu dokternya lagi praktek. Sampe RS, dikasih kursi roda sama suster. Keliatan kali ya lemesnya... Pas diperiksa dokter, dia bilang, "Hasil USGnya menunjukkan ada darah di sekitar kantong janin. Makanya kamu flek. Denyut jantung baby udah lemah, uda megap2 baby-nya. Tali plasentanya udah mau putus. Kamu tadi itu kontraksi. Kita coba selamatkan ya Stef.." Dokter kasih obat banyak banget.. Cygestuntuk hormon progesteron, Proterin sebagai obat anti kontraksi dan Duphaston jadi sehari 4 butir (sebelumnya 3 butir). Ditambah lagi saya disuntik 3x selama 6hari. Semuanay supaya janin selamat.<br />
<br />
Dokter bilang sistem imun saya ngaco. Baby kan kaya parasit... Tubuh saya pikir ini parasit yang berbahaya. Jadi harus di-terminate. Makanya kontraksi. Sekarang kita terapi sistem imun kamu supaya ngerti kalo ini parasit yang baik, yang diinginkan. Jangan di-terminate.<br />
<br />
Pulang dari RS, saya masih lemes. Bedrest. Lama2 bedrest pun membosankan. Tapi demi keselamatan baby, ya uda bedrest aja.<br />
<br />
Puji Tuhan, keadaan saya semakin baik sejak itu. Denyut jantung baby semakin cepat. Dokter ijinin saya kembali kerja. Mami yang kuatir banget sampe ikut nganterin saya ke tempat kerja. Sejak itu kerjanya ga boleh banyak berdiri, mesti duduk terus. Mandi pun saya duduk di kursi plastik. Berdiri rasanya lelah banget.<br />
<br />
Perlahan2, saya dan baby semakin kuat. Sekarang, semuanya udah jauh lebih oke. Thanks to my husband, family and friends yang udah support dan dukung dalam doa. :) Nanti ceritanya dilanjutin lagi. ;)Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-7446084348684706162015-06-18T08:01:00.001-07:002015-06-18T08:01:12.979-07:00Beneran HamilSaya emang udah feeling. Jangan2... jangan2... Tapi nunggu sampe testpack bisa mendeteksi, lama banget sih??? Saya cuma berasa ni tulang2 pegeeell banget. Dan karena ada pertanyaan di dalam hati, saya jadi moody. Bisa ngambek gak jelas. Mau ngomongin sama Franky, dia maunya jadi surprise. *tekanan tersendiri* Franky tuh maunya, kalo saya hamil, saya kasih taunya tiba2. Jadi surprise gitu. Padahal kan ya, sehari demi sehari mikir testpack sekarang apa ngga, juga deg2an. Pengen diskusi sama Franky, tapi dia maunya saya udah yakin dulu, baru ngomongin ke dia.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Tanggal 3 Januari saya testpack. Negatif. Padahal itu pas ultahnya Franky. Siapa tau bisa jadi kado seperti yang dia bayangin. Haha ternyata gagal.<br />
<br />
Saya baru testpack lagi seminggu kemudian. Tetep sembunyi2. Saya ke minimarket beli testpack dan berharap Franky belum selesai mandi sampe saya selesai testpack. Eh eh eh!!!! Kok dia cepet banget mandinya??? Ketauan deh lagi testpack! *busted* :D Dan saya shock! Resapan airnya kok cepet banget ya langsung menandai dua garis yang ada di situ? Minggu lalu resapan airnya bergerak lambaaatt banget, dan akhirnya cuma menandai garis kontrol.<br />
<br />
Saya angkat batang testpacknya, kasih liat Franky.<br />
F: kamu hamil?<br />
S: menurut si testpack.. *angguk2*<br />
F: *peluk cium S*<br />
S: *percaya ga percaya..*<br />
F: Nanti kita ke dokter ya<br />
S: *angguk2*<br />
<br />
<br />Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-33593730923495515912015-06-18T07:22:00.004-07:002015-06-18T07:22:49.165-07:00Kirain HamilSekitar setahun setelah menikah, saya pernah ngira diri saya tu hamil. Kok bisa mikir gitu? Soalnya saya sempet flek seminggu sebelum waktunya mens. Biasa kalo mo dapet kan fleknya sehari/2 hari sebelum tanggal biasa. Jadi saya bingung dan akhirmya googling. Ada deh artikel yang bilang mungkin hamil. Jadi deg2an sendiri. Soalnya kami kan gak planning hamil.<br />
<a name='more'></a><br />
Anyway, saya gak berani testpack karena memang belum telat seminggu. Lagipula, katamya kalo flek hamil tuh cuma sedikit. Itu cuma pertanda embrio menempel di dinding rahim. Kok saya fleknya lama banget sampe berhari2? Bingung..<br />
<br />
Akhirnya, saya mens juga! Perasaannya lega. Cuman, pas mens banyak banget. Yang aneh, kok warnanya pink2 gitu? Kan biasanya warna merah darah atau hampir hitam. Kembali bingung.. Rekan kerja ada yang sampe nanya sih saking liat saya pucat. "Stef, kamu hamil?" Kaaann... jadi bikin kecurigaan aku menjadi2... Tapi tentu saja saat itu saya jawab, "Ngga.. Ini lagi mens.."<br />
<br />
Saya putuskan telpon temen yang kuliah kedokteran. Dia kasih saran supaya saya testpack setelah selesai mens. Kata dia, biasanya kalo emang hamil, di testpack masih bisa keliatan. Saya ikutin sarannya. Ternyata negatif. Fiuh... Lega deh. Kalo bener positif, rasanya ngeri juga. Istilahnya: ternyata tubuh saya saat itu sedang mengalami kematian janin. Bagus deh ternyata gak hamil.<br />
<br />
Well, itulah pengalaman saya sama flek. Flek itu bikin deg2an banget. Flek bikin saya bertanya2, menduga2, dan cemaaaasss luar biasa. Sejak saat itu, saya bener2 gak pengen ada flek lagi kecuali memang sehari/2 hari sebelum mens. Nah, kejadian ini saya beneran hamil apa gak, kayanya mesti tunggu ketemu Tuhan Yesus baru bisa tanya langsung.<br />
Yah, semoga saya inget nanti mau tanya tentang hal ini ke Dia.Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-4200294911216900722015-06-09T09:13:00.003-07:002015-06-18T08:23:34.925-07:00Terlalu Banyak PertanyaanSebaiknya aku panggil kamu siapa?<br />
Sebaiknya kamu panggil aku dengan sebutan apa?<br />
Sebaiknya kamu panggil Franky dengan sebutan apa?<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Kamu akan doyan makan apa?<br />
Bakal doyan sayur ga? *mengingat Franky ga doyan sayur*<br />
Bakal doyan buah ga? *mengingat aku ga doyan buah*<br />
<br />
Kamu akan bicara bahasa apa saja?<br />
Bahasa Indonesia lancar?<br />
Bahasa Inggris lancar?<br />
Bahasa Chinese lancar?<br />
<br />
Kamu akan hobi apa?<br />
Main sepak bola suka?<br />
Main piano suka?<br />
<br />
Terlalu banyak pertanyaan<br />
Terlalu banyak lembar demi lembar kehidupan<br />
yang aku dan Franky harus buka<br />
Terlalu lama setiap detik yang harus dilewati<br />
Terlalu cepat semua jam yang telah terlewati<br />
<br />
Mazmur 90:4<br />
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-2140207322097608772015-04-29T08:55:00.003-07:002015-04-29T08:55:33.319-07:00Mineral Water TherapyI'm trying to start blogging again. Hehe I miss blogging, but somehow I can't write long posts now. Stuck. Don't know what to write.<br />
<br />
For now, I want to remind myself that I must must must drink mineral water as much as I can. I know my body often suffers dehidration. Blame me that I don't eat fruit. Sooo, you know, sore throat is my "best friend".<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
However, I know the cure know. Just drink water immediately! Actually, I am proud to say that I can drink 1L water at a time. :D *nyayayayaya* Just refill my 500ml water bottle twice, and drink it. To have a better result, after 15-30minutes, have another 1L water. Aaahh feels so good... Everytime I have this kind of drink, I call it: Mineral Water Therapy.<br />
<br />
Too bad that I don't do this everyday. Sometimes I forget to drink, run out of water, or just try to avoid peeing so often. Well well, better I try harder to make sure my body gets enough water.<br />
<br />
II hear that drinking enough water helps to regulate our body circulation. At the end it will give you a younger look. ;) It also heals headaches. Helps us to poop easily. So, why not drinking more and more mineral water?<br />
<br />
Join me in this therapy and tell me your result!!Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6583081906670558976.post-55978568095917358482014-06-21T15:44:00.002-07:002014-06-21T15:45:36.422-07:00Hakim-hakim 21<b>Pasal 21 Suku Benyamin dapat tetap hidup</b><br />
<br />
Ayat 1-4: Saat orang Israel menghadap Tuhan di Mizpa, mereka bersumpah gak bakal kasih anak perempuannya nikah sama suku Benyamin.<br />
<b> </b><br />
<i>Bagus, bagus.. biarin aja musnah semua tu suku Benyamin. *Stephanie tetep jahat*</i><br />
<a name='more'></a><br />
<i> </i>Ayat 5-15: Orang Israel sedih sendiri karena suku Benyamin bakal musnah. Abis gimana? Mereka sendiri yang bersumpah gak bakal kasih anak perempuan mereka ke suku Benyamin. Mereka jadi pusing sendiri. Akhirnya mereka mencoba mencari solusi. Ada kelompok yang gak dateng menghadap Tuhan di Mizpa, yaitu keturunan Yabesh-Gilead. Ckckck.. Semua pria dan perempuan yang udah gak perawan (keturunan Yabesh-Gilead) dibunuh karena gak dateng ke pertemuan. Keturunan Yabesh-Gilead cuma disisain perempuan2 perawannya. Ada 400 anak gadis. Mereka dibawa ke perkemahan di Silo dan diberikan kepada suku Benyamin. <br />
<br />
<i>Lho.. gimana sih? Mereka sendiri yang menghukum, mereka sendiri yang memusnahkan, mereka sendiri yang merasa kasihan. Mereka sendiri yang gak terima suku Benyamin bakal musnah. Aarrhh emang bangsa pilihan Tuhan. Jadi tetap aja dipelihara. *Tuhan gimana sih? Kok sayang banget sama umatNya?* Di sisi lain, ini keturunan Yabesh-Gilead dibunuh, lagi2 sebagai hukuman karena gak dateng ke pertemuan di Mizpa. Keturunan yang ini mau diselamatkan, keturunan yang itu dibinasakan.. Banyak banget sih bunuh2annya? *Gimana sih Tuhan?* Akhirnya suku Benyamin tetap bisa melanjutkan keturunan. </i><br />
<br />
Ayat 16-25: Laki2 dari suku Benyamin ada 600 orang. Tadi cuma ada 400 anak gadis. Jadi masih ada 200 cowo yang gak punya istri. Para tua-tua umat Israel kasih solusi gini untuk 200 cowo itu, "Setahun sekali ada perayaan bagi Tuhan di Silo. Pas anak2 perempuan Silo keluar untuk menari, kamu larikan seorang dan jadikanlah dia istrimu. Nanti kalo papanya nuntut, kami bakal belain kalian."<br />
<i> </i><br />
<i>Bener-bener cara yang aneh untuk mencari istri. Para tua-tua itu suruh suku Benyamin bawa kabur anak orang. Buset deh. Kalau saya hidup di situasi itu, mendingan saya jangan nari2 deh, di dalem rumah aja kali, bantuin mama masak. Kalo di dalem rumah kan gak bakal dibawa kabur. Udah gitu, kalo sampe dibawa kabur, papa gak bakal bisa nuntut saya balik. Gak boleh sama tua-tua. Katanya suruh relain aja, soalnya gak ada perempuan lagi untuk keturunan Benyamin. "Biarin aja deh anak perempuanmu dibawa kabur." Oalaaahhh... </i><br />
<br />
-----<br />
Hmm setelah membaca rangkaian cerita ini, saya bingung maksudnya apa. Kenapa ini semua dicatat di Alkitab? Untuk nunjukin bahwa:<br />
Dari dulu orang2 udah berdosa? Dari dulu manusia udah bobrok?<br />
Berita2 kejahatan yang sekarang ada di TV dan koran sebenernya bukan berita baru?<br />
Manusia tuh dari dulu sama aja? Suka uang, kekuasaan, cabul dan haus darah?<br />
Hukuman mati adalah hukuman yang paling setimpal kalau kita gak menghadap Tuhan?<br />
<br />
Jadi, pertanyaan saya, kenapa semuanya ini dicatat di Alkitab? Stephanie Gunawanhttp://www.blogger.com/profile/15506930926808342939noreply@blogger.com4