Photobucket

Rabu, 18 Agustus 2010

Lady in Waiting Ch. 3

Kalau mau baca yg sebelumnya, bisa buka di Lady in Waiting Ch. 2

Kita masuk ke bab 3 yaah..

Bab 3. Wanita yang Beriman.
Di bab ini, kita diajarkan untuk gak kuatir di mana pun kita berada. Sekalipun kita merasa di gereja, di tempat kerja, di daerah rumah gak ada 'pria yg punya prospek cerah' buat dijadiin pasangan, janganlah kita kuatir kl kita gak akan dapat pasangan. Biasanya nih, cewe2 yg pengen banget punya pasangan bisa aja berpura2 gak sengaja ada di tempat di mana pria pujaannya berada. Cewe itu bisa tiba-tiba ada di paduan suara yg sama, di ladang pelayanan yg sama dg harapan si cowo itu memperhatikan keberadaannya. Jadi, ikut paduan suara untuk memuji Tuhan atau untuk dapat kesempatan duduk berdekatan dg cowo incerannya? Ckck.. kita harus rajin2 cek motivasi kita lho saat melayani Tuhan. Apa bener kita sedang melayani Tuhan atau cuman sekedar bisa diperhatikan oleh cowo tertentu? Beware girls, Tuhan Yesus melihat hati kita lho. Kalau motivasi kita ikut pelayanan spy bisa dapet cowo, Tuhan Yesus tau hal itu, sekalipun kita gak cerita sama satu orang pun di dunia.

Sebenernya, dg kita berusaha bikin 'perjumpaan2 yg tidak disengaja' spy bisa ada di satu tempat dg cowo tertentu, kita sedang merendahkan kemampuan Tuhan lho.. Tuhan tuh gak perlu kita bantu utk mempertemukan kita dg seorang pria yg tepat. Kalo kita berusaha sendiri, sebenernya kita gak percaya Tuhan mampu pertemukan kita dg sang Mr. Right. Kita berharap dg rencana kita yg super matang dan rapi, kita bisa memastikan masa depan kita sendiri. Tapi, bener gak pengharapan kita yang berdasar pada usaha2 kita sendiri? Ya tentunya enggak yah.. Kita ini kan terbatas, tahun segini lahir, ehh bbrp puluh tahun kemudian uda ga ada lagi di dunia. Berharaplah pada Pribadi yang kekal. Begini nih yg ditulis di buku. Pengharapanmu tidak dapat diletakkan di suatu masa depan yang diimpikan. Pengharapanmu haruslah dalam Allah yang mengetahui masa lalu, masa kini dan masa depan, Allah yang cukup mengasihi Anda untuk memberi Anda yang terbaik. (p. 48). Milikilah iman yang bersandar teguh pada kekuatan Allah.

Tuhan Yesus tidak terbatas oleh tempat di mana kita berada. Di buku ini diceritain tentang Vivian yg memutuskan untuk jadi sukarelawan ke Kenya, Afrika untuk mengajar anak-anak misionaris. Pas sebelum ia berangkat, ia bertemu dengan pria Kristen yang menarik perhatiannya, yg namanya David. Walaupun Vivian ingin mengenal David lebih dalam, ia tetap memutuskan berangkat ke Kenya. Di tengah-tengah masa pelayanannya, ada tim konstruksi yang datang untuk melakukan pekerjaan di akademi tempat Vivian mengajar. Ternyata, David menjadi anggota tim itu. Akhirnya David dan Vivian menikah di Kenya. So sweet yah.. :) Sama seperti Yesus membawa David pada Vivian, Yesus dapat membawa pasangan hidupmu kepadamu, di mana pun kamu tinggal. (p. 53). Cerita nyata ini gak cuman satu-satunya. Coba baca blog HanShinta dan buku Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta karangan Steven Halim dan Grace Suryani (bisa dicari di Gramedia) deh. Kedua pasangan ini merupakan bukti nyata gimana Tuhan mempertemukan mereka dan mempersatukan mereka di dalam pernikahan, walaupun sang pria dan wanita pada awalnya berada di negeri yang berbeda. Tuhan gak terbatas oleh keberadaan geografis kita!

Gak bisa dipungkiri, kita seringkali digoda oleh keadaan sekitar kita untuk kembali kuatir tentang pasangan hidup kita. Kita pengen 'cuci mata', ngeliat cowo2 oke yang berpotensi jadi suami kita. Hehe.. Tapi tenang aja, ada caranya untuk mengatasi hal ini. "Cuci mata" terbaik bagi "mata iman" adalah menghabiskan lebih banyak waktu yang berkualitas di dalam Firman. (p. 50). Jadi, kalo ada yg mo mencuri rasa percaya dan kebergantungan kita pada Allah (biasanya rasa takut dan kuatir), cepat2 balik ke Alkitab. Baca lagi FirmanNya dengan sungguh2. ^^ Ketiadaan kencan adalah satu tipe puing-puing yang umum yang mengiritasi "mata iman", tetapi pengobatan cuci mata - waktu yang berkualitas dengan Yesus dan membaca FirmanNya - selalu efektif. (p. 50).

So, selama masa penantian, belajarlah mengembangkan iman kita dengan sungguh2 kpd Tuhan. Mari kita berpegang teguh pada Tuhan dan percaya padaNya bahwa Ia tahu rancangan yang terbaik bagi hidup kita, termasuk soal pasangan hidup kita.

4 komentar:

  1. 1. phanie semoga lekas sembuh dari kecelakaan ya.
    2. i see

    BalasHapus
  2. ko gerry ya.. :D
    ko, bisa komennya di blog yg nyambung ceritanya.. gausa ditumpuk di latest blog. hehe
    thanks ya!

    BalasHapus
  3. ci, mau tanya ni...
    Sama seperti Yesus membawa David pada Vivian, Yesus dapat membawa pasangan hidupmu kepadamu, di mana pun kamu tinggal. (p. 53).

    tapi yg ditema Tuhan tidak menciptakan manusia berpasang2an itu gimana ya? jadi Tuhan itu bakal nemuin kita ama pasangan kita kah? atau kita pilih sendiri?

    Jangan kuatir mengenai pria tertentu yang belum lama menarik hati Anda dan sedang Anda perhatikan. Jika dia adalah yang terbaik dari Allah bagi Anda, ia masih akan ada sewaktu Anda kembali. (p. 35-36).

    ini kok juga sepertinya Tuhan sebenarnya kayak menyediakan gitu? hehehe..

    BalasHapus
  4. @Catherine: hai Catherine! hehe jadi agak membingungkan yah? gini..
    pertama, coba kita doakan dulu apa panggilan Tuhan untuk kita.. apakah menikah atau tetap single?

    kedua, kalo memang kita terpanggil untuk punya pasangan, nah inilah saatnya bagi kita untuk bersabar... Tuhan Yesus tau kalo kita terpanggil, merindukan untuk punya pasangan. Jadi, don't worry. Ia akan mempersiapkan seseorang yang Ia rasa baik untuk mendampingi kmu.

    ketiga, setelah Tuhan menyediakan seseorang utk kamu, tetep aja.. Tuhan gak akan memaksa kamu untuk HARUS MENIKAH DG YG INI! ngga.. kamu tetep punya kehendak bebas untuk memutuskan. maukah menikah dengan orang itu..? apapun keputusan kamu, setelah mempertimbangkannya dg masak2 n dg bertanya terus ma Tuhan, Tuhan pasti gak keberatan kmu mau lanjut ke pernikahan atau stay single forever.

    gimana?

    BalasHapus

Ayo tinggalkan jejakmu di blogku! ^.^