Mari sekarang kita masuk ke bab 2.
Bab 2. Wanita yg Rajin.
Bab ini berbicara secara khusus bagi kaum wanita lajang untuk bekerja dengan giat dalam pekerjaan Allah. Kenapa? Karena bagi wanita yang telah menikah, untuk memenuhi keterlibatan pelayanan sesederhana apa pun, dibutuhkan waktu tiga kali lipat dibanding wanita lajang. ... Wanita lajang dapat terlibat dalam pekerjaan Tuhan pada suatu tingkat yang tidak dapat dicapai oleh seorang wanita yang telah menikah karena tanggung jawab dan gangguan yang dihadapinya sebagai istri dan ibu. (p. 25-26). Hal ini memang benar. Cici ipar saya tampak sangat sibuk sekali mengurus semua hal ttg dirinya, koko saya, pekerjaannya, dan pelayanannya. Saya tau dia mengurangi jumlah pelayanannya sekarang dibandingkan dengan sebelum menikah. Dulu saya lebih sering melihatnya terlibat dalam berbagai aktivitas pelayanan. Tapi sekarang, saya merasa ia mengurangi keterlibatannya dalam pelayanan. Jadi, sebelum saya sesibuk cici ipar saya, saya mau memanfaatkan waktu ini dengan sebaik2nya mewartakan Tuhan Yesus. Contohnya, dg ngeblog ini. Hehehe...
Daripada ketakutan gak dapet jodoh, mending bekerja buat Tuhan. Ini nih yg ditulis di buku Lady in Waiting: Daripada menolak begitu banyak jam-jam kesendirianmu, rangkullah waktu-waktu itu sebagai suat hadiah dari Allah - satu paket yang berisi kesempatan-kesempatan untuk melayaniNya. Kesempatan yang hanya dapat dibatasi oleh kekurangtaatanmu dan rasa mengasihani diri sendiri. (p. 27). Inilah bbrp contoh bentuk pelayanan yang ditawarkan di buku dan bisa menjadi inspirasi bagi kita yang belum terlibat dalam pelayanan di rumah Tuhan.
- Pengajaran: misalnya spt mengajar sebuah kelompok pemahaman Alkitab, menjadi guru Sekolah Minggu.
- Pemberi semangat: berkata2 yg menyemangati agar orang lain merasa dikuatkan kembali melalui perkataan kita.
- Doa: kita disarankan mencari partner doa yg jg seorang perempuan. Berdua dg partner doa itu, kita sama2 mendoakan orang lain.Hal ini sangat penting!
- Penatalayanan: spt pergi untuk perjalanan misi jangka pendek. Di buku tertulis sebuah peringatan: Jangan kuatir mengenai pria tertentu yang belum lama menarik hati Anda dan sedang Anda perhatikan. Jika dia adalah yang terbaik dari Allah bagi Anda, ia masih akan ada sewaktu Anda kembali. (p. 35-36).
- Menulis: tulislah sebuah surat atau catatan yang berfungsi sebagai oksigen bagi jiwa si penerima, bisa juga dilakukan dengan mengirim kartu pos kpd bbrp orang yang berisi kata2 yang menyegarkan.
- Mendengar: dengarkanlah isi hati mereka yang sedang berduka, terluka.
- Keramahtamahan: bisa dg sapaan, memasak utk org lain. Perhatikan bahwa bersikap ramahnya bukan hanya ke cowo "inceran" kita doank lho. Tapi, ramahlah ke semua orang.
- Pertolongan: misalnya dg menolong seseorang pindah apartemen/rumah, mengantar teman ke bandara, membersihkan ovennya, atau bahkan mengerjakan cuciannya.
Jadilah seperti Rut yang rajin mengumpulkan makanan untuk dirinya dan mertuanya tanpa jelalatan mencari2 apakah ada pria yg cukup 'oke' buat dia. Saat ia giat mengerjakan bagiannya, Tuhan pun memperhatikannya dan menempatkan Boas untuk menjaga dan melindungi Rut, bahkan mengambilnya sebagai istri. Fokus dulu kerja buat Tuhan, nanti Tuhan akan kasi 'bonus'nya. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo tinggalkan jejakmu di blogku! ^.^