Saya akan mencoba membahas bab per bab dalam buku Lady in Waiting, dan saya akan banyak mengutip secara persis kalimat yg tertulis di buku ini. Soalnya, kalimat2 itu sangat mengena buat saya. Kalimat yg saya copy persis, tanpa perubahan apapun, akan saya highlight dg warna ungu.
Seperti yang penulisnya katakan di bagian Pendahuluan, buku ini bukanlah tentang bagaimana menemukan pria yang tepat, tetapi tentang bagaimana menjadi wanita yang tepat. Banyak majalah-majalah dunia yang menawarkan tentang tips2 menaklukkan pria idaman kita, bagaimana mengetahui apakah si doi serius atau cuma main2 dalam berhubungan dg kita, apa yang harus dilakukan untuk membuatnya menelpon kita setiap hari, bla bla bla... Lady in Waiting gak akan kasih tips-tips model ky gitu, yaitu tips2 yg berpusat pada usaha kita sendiri, yg membuat kita merasa kalau kita gagal menjalankan tips2 itu, kita telah gagal mendapatkan cinta seorang pria. Tapi, Lady in Waiting akan mengajar kita sebenernya cinta model apa yg seharusnya kita cari, dan bagaimana hidup di dalamnya. Tokoh yang jadi role model dalam buku ini adalah si janda muda yang setia sama mertuanya, Rut.
Are u ready??? Okay!! Let's begin!! :)
Bab 1. Wanita dg Penyerahan Tanpa Ragu.
Kapan sih kita bisa disebut sudah jadi seorang wanita? Saat ada pria yang mengaku mencintai kita? Saat kita akhirnya menikah? Saat kita pertama kali menggendong bayi kita dan melihatnya tersenyum ke arah kita? Saat kita menjadi ibu rumah tangga dan mengerjakan semua pekerjaan rumah? Setelah sampai di tahap itu, benarkah kita merasa telah menjadi seorang wanita sempurna? Wanita yang utuh luar dan dalam? Inilah jawaban yang bikin saya merenung dan akhirnya menerimanya sebagai sebuah kebenaran: Seorang wanita menjadi seorang wanita saat ia menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan baginya (p. 10). Seringkali kita tertipu dengan pandangan2 bahwa perempuan akan bahagia setelah menikah. Nyatanya, pernikahan tidak sama dengan kebahagiaan. Berapa banyak pernikahan yang berakhir dengan perceraian? Coba tanya Insert deh.. :p Ada sebuah rahasia yang sangat penting yang ditulis dlm buku ini: Tidak ada seorang pun, sekalipun itu adalah pria yang akan Anda nikahi suatu hari nanti, yang dapat membuatmu bahagia - hanya Yesus yang dapat membuatmu bahagia (p.10). What do you think? Jadi, terimalah kenyataannya kalau pria sesempurna apapun, dia tetep manusia. Pasti bisa bikin salah n ngeselin juga (termasuk kita juga lho, para perempuan). Jangan menggantungkan kebahagiaanmu pada manusia (cewe atopun cowo), karena kalian pasti kecewa.
Lady in Waiting mengajarkan: daripada cewe2 menyerahkan hatinya 100% untuk cowo (yang ujung2nya pasti bisa ngecewain), sebaiknya serahkan hati kita 100% untuk Tuhan Yesus. Kenapa begitu? Karena Dialah yg ciptain kita. Dia tahu betapa hausnya jiwa kita untuk dikenal secara pribadi, dicintai dg tulus, dan menjadi utuh. Kok Dia tahu? Lah wong Dia kok yg ciptain kebutuhan itu dalam diri kita. Inget ga? Dia yg ciptain tante Hawa dengan segala kerumitan fisik dan rohaninya. So, karena itu, Allah mengetahui bahwa Anda (perempuan) tidak dapat menjadi utuh sampai Anda benar-benar mengerti bahwa Anda utuh di dalam Yesus (p. 18). Teman2, Tuhan membuat saya benar2 mengerti bahwa saya hanya bisa utuh dalam Yesus lewat pengalaman yang bikin saya jungkir balik. Saya nangis berhari2, sakit mag saya kambuh krn stress, saya gak napsu makan, kalo malem saya takut utk tidur krn saya pasti insomnia dan pikiran saya mikirin hal2 negatif terus, intinya.. saya hancur. Harapan saya, teman2 gak perlu lewatin hal2 yg ga enak spt itu, baru kemudian sadar bahwa kita perlu Yesus. Saya berharap teman2 saat ini bisa berdoa dalam hati, minta pada Yesus untuk membuka mata dan telinga hati teman2 spy bisa menyerahkan diri tanpa ragu padaNya dan menjadi utuh di dalamNya.
Sering banget kan kita denger kalimat2 ky 'si doi adalah belahan jiwaku..' atau 'aku merasa utuh dengan kehadirannya..' tapi buku ini kembali membuka mata saya lewat kalimat pengajaran berikut ini.
Ketidakutuhan bukanlah akibat menjadi lajang, tetapi akibat tidak penuh di dalam Yesus. Hanya melalui proses penyerahan tanpa ragu kepada Yesus sajalah seorang wanita manapun dapat akhirnya mengerti bahwa di dalam Dia, ia utuh. Waktu dua orang lajang yang "tidak utuh" menikah, penyatuan diri mereka tidaklah dapat membuat mereka utuh. Pernikahan mereka hanyalah menjadi dua orang yang "tidak utuh" berusaha mendapat keutuhannya di pihak yang lain. Hanya saat mereka memahami bahwa kepenuhan mereka didapat dalam suatu hubungan dengan Yesus barulah mereka akan dapat mulai saling melengkapi satu sama lain. Mereka tidak akan dapat saling memenuhi. Mereka tidak diciptakan untuk membuat pasangannya utuh, tetapi untuk saling melengkapi. Keutuhan adalah tanggung jawab Yesus dan menjadi pelengkap adalah hak istimewa seorang wanita. Seorang wanita yang tidak utuh di dalam Yesus akan membuat suaminya kekeringan. Wanita semacam itu akan berharap suaminya mengisi semua celah yang hanya dapat diisi oleh Yesus. (p. 18-19).
See?? persis seperti ilustrasi 2 gelas yang hanya diisi setengahnya, namun berharap bisa membuat kedua gelas terisi penuh. How is it possible?
Coba lihat gambar di samping ini. Kalau air di gelas kiri dit

Jadi gimana donk supaya kedua gelasnya bisa penuh? Come on.. think think think...

Rut, orang Moab, dengan penuh keyakinan pindah mengikuti Naomi kembali ke Israel. Rut secara sadar menyembah Allah Israel, bukan lagi ilah-ilah yang disembah oleh bangsanya. Pilihan yang Rut ambil gak gampang. Menyerahkan hatinya sepenuhnya pada Allah Israel membuatnya terpisah dari keluarga dan bangsanya sendiri di Moab, hidup sebagai janda, tiap hari kerja untuk mencukupi kebutuhan dia dan mertuanya, dan berusaha mengenal dan percaya pada Allah yang tidak dikenalnya sejak kecil. Tapi, dia mendapat imbalan yang luar biasa atas keputusannya. Rut dipilih Allah untuk menjadi nenek moyang dari Yesus. Kereen yaahh!! Mau dipakai secara luar biasa juga oleh Tuhan? Ikutin deh cara Rut, serahkan dirimu dan hatimu seluruhnya pada Tuhan Yesus! Jangan tunda lagi! Lakukan sekarang juga! :)
Thx atas pembahasan buku ini jg saran2nya..
BalasHapusBelum nemu bukunya sih tp sudah kcipratan berkatnya lwt seri tulisan ini..
ditunggu seri ch 7 sampe slese :)
GBU
@henrihnr: ur welcome! bukunya banyak kok dijual di gramed n metanoia. :) tp kayanya lebih cocok untuk pembaca yg cewe2. haha thanks for ur comment!!
BalasHapusGpp dunk cowo jg baca..
BalasHapusAto klo cowo ga bole punya, dijadikan kado jg bagus :)
temen2ku baca n review beberapa buku yg pastinya memberkati, bisa liat disini -> http://fos-community.com/tag/buku-kristen/
GBU
yep yep! bolelebo cowo jg baca.. ^^v biar bs tau pemikiran cewe2. betul2! jadi kado juga bagus banget! thx y link-nya, i'll check it later.
BalasHapusbagus bgt.
BalasHapussalam kasih kristus.
salam knal yach saya baru didunia blogging.
@Ulay: Salam kenal juga! :) GBU Ulay!!
BalasHapushi! i love your blog and if you don't mind kindly visit mine too at www.cheellaaugusta.blogspot.com :)
BalasHapusFani, izin ngutip tulisan ini di blogku ^^
BalasHapusoiya, lupa, ini linknya http://e4yusan.blogspot.com/2011/05/apakah-jodoh-dari-tuhan.html ^^
BalasHapus@Ci Eva: okeh ci, thanks ya!! :)
BalasHapusTuhan Yesus selalu tarik saya kembali dgn cara apapun, tetapi sya selalu bebal dan kali ini Tuhan kembali tarik saya dgn baca testimony ini..DIA memeng sangat dasyat,,, thanks yaa sangat terberkati,, GBUS
BalasHapusI feel blessed, udah punya bukunya tp br baca awalnya aja, blm smpt baca semuanya krn udh keburu aku kasih ke temen yg aku rasa lebih butuh.. cari2 ke toko buku lg udh susah, hiks..
BalasHapusthanks reviewnya ya kak, cara kerja Tuhan berbicara kepadaku lewat kakak dlm artikel ini, Allah memang dahsyat!