Tulisan ini diperuntukkan bagi mereka yang pengen jalan2 ke Yogya, tapi bingung mau ke mana, makan di mana, tinggal di mana, etc. Moga2 pengalaman saya bisa jadi bahan pertimbangan juga. Pergi ke Yogya 4 hari 3 malam ternyata tidak membosankan seperti yg orang2 bilang kok! Ternyata banyak juga tempat wisatanya. Rute yang kami pilih pun rute yang 1 arah, jadi tidak buang-buang waktu di jalan.
Okay, ini dia reviewnya!
Hari pertama Senin 21 Juni 2010
Pk. 03.00 pagi mami bangunin saya untuk siap2.
Pk. 04. 30 kita berangkat naik taxi blue bird yg saya pesan lewat telpon. Kita ke Soekarno-Hatta terminal 3. Argo taxi kurang lebih Rp. 95.000,-. Tol Rp. 15.000,-. Airport tax Rp. 40.000,-/orang.
Pk. 06.00 pesawat Air Asia on time menerbangkan kami ke Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.
Pk. 07.00 sampai di Yogya, kami naik taksi ke tempat kos. Ongkir taxi Rp. 55.000,-.
Pk. 07.30 kami tiba di tempat kos yang namanya House of Reni, di jalan Suryopranoto no. 38. Tempat kosnya baru dibangun tahun 2009, jadi masih baru dan bersih. Kami pesan 1 kamar dg ranjang susun, pakai AC, dan ada kamar mandi dalam. 1 malam Rp. 150.000,-. Kalau mau yang kamar mandi luar, 1 malam Rp. 125.000,-. Extra bed-nya Rp. 25.000,-. Jadi, karena kami bertiga, kami menghabiskan Rp. 175.000,-/malam. Ini termasuk murah lho, soalnya kalo nginap di hotel, semalam bisa Rp. 350.000,- dan penambahan 1 orang dihitung Rp. 50.000,- untuk 1 malam. Bukan hitung tambahan extra bed-nya lho!! Tapi penambahan orangnya!!
Pk. 09.00 kami dijemput pak supir yang akan mengantar kami jalan-jalan selama 3 hari. Kami sewa 1 mobil Avanza. Biayanya Rp. 350.000,-/10 jam. Ini pun murah. Karena mami saya sempat mengobrol dengan wisatawan lain dan ternyata mereka sewa 1 avanza Rp. 500.000,-/12 jam. Ini belum termasuk tips untuk supirnya per hari. Untuk tips, mami saya kasih Rp. 25.000,- ke pak supir setiap kali kita sudah sampai ke tempat kost lagi.
Pk. 10.00 kami tiba di Candi Borobudur. Tiket masuknya Rp. 15.000,- untuk turis domestik, dan US$ 15 untuk turis mancanegara. Untuk foto tidak ada biaya tambahan. Candi Borobudur sangat bagus! Saya baru sadar keindahannya sekarang. Dulu pas pergi dengan teman2 SMP, saya merasa heran. "Kok bisa ya ni batu-batuan jadi salah satu keajaiban dunia? Kayanya jelek.." Hahahaha :D Ternyata itu batu-batuan yang ditumpuk, kaga pake lem, tapi gambarnya (atau lebih tepatnya reliefnya) bisa nyambung jadi satu dan punya makna yang sangat penting. Yang saya tangkap, banyak sekali relief yang bertema religius. Banyak sekali patung Buddha-nya. Tapi sayang, beberapa sudah tidak ada bagian kepalanya. Ada beberapa batu juga yang polos, tidak ada ukiran, yang mengakibatkan ceritanya terpotong, tidak jelas. Saya juga baru memperhatikan struktur bangunannya yang simetris ke empat penjuru mata angin. Keren sekali! Gimana bisa arsitektur zaman dulu bikin bangunan yg simetris ke seluruh penjuru mata angin, sambil merangkai cerita di setiap tingkatannya, dan memahatnya dalam bongkahan2 batu kecil, kemudian ditumpuk-tumpuk sampai setinggi itu???? Pantesan dulu jadi salah satu keajaiban dunia...
Pk. 12.00 kami diantar ke restoran Sekar Kedhaton, di jalan Raya Borobudur KM 2,5 Mungkid. Tempatnya bagus, elite, bernuansa Jawa dan ada taman kecil di bagian belakangnya. Di bagian depannya juga ada toko yg menjual pernak-pernik dari perak. Tamunya lebih banyak expat dan semua waiternya bisa bahasa inggris. Makanan yang dijual adalah makanan khas Indonesia, seperti sop buntut, sate sapi, gurame asmara, gurame bakar/goreng, tumis ayam sekar kedhaton, opor lontong ayam, bebek bakar prambanan, dll. Air putihnya gratis dan bisa refill. Di restoran ini makanannya cukup mahal. Kami bertiga menghabiskan Rp. 150.000,-. Jadi Rp. 50.000,-/orang.
Pk. 14.30 kami tiba di Candi Mendut. Candinya cuma ada satu dan termasuk kecil. Bagian atasnya juga terlihat belum selesai dibangun. Tapi tidak mengurangi kekaguman saya atas hasil tumpukan batu-batu itu.
Pk. 15.30 kami akhirnya sampai juga di Candi Prambanan. Tiket masuknya sama seperti di Candi Borobudur. Rp. 15.000,- untuk turis domestik dan US$ 15 untuk turis mancanegara. Di sini candinya ada banyak, tapi sayang kami gak bisa memasuki semua candinya. Kenapa?? Karena candi-candinya pada runtuh pas gempa 27 Mei 2006. Jadi masih diperbaiki sampai sekarang. Kebetulan di sana juga sedang ada yang shooting film. Tapi saya enggan menengok siapa artisnya dan apa filmnya. Lebih baik menikmati pemandangan fenomenal candi-candi nan menakjubkan itu!! Di candi Prambanan pun kami bertemu dengan teman-teman koko saya yang memang tinggal di Yogyakarta. Jadi sekarang kami pergi bertujuh, bukan bertiga lagi.
Pk. 17.30 kami tiba di tempat makan Ayam Goreng Candisari, di jalan Solo KM 14 No. 124 Candisari, Kalasan. Makanannya enak! Kami pesan:
- 1 ikan gurame goreng Rp. 45.000,-
- 1 ekor ayam bakar utuh candisari Rp. 70.000,- (highly recommended!!)
- 2 sayur lodeh @ Rp. 3.000,- (porsinya kecil banget.. tapi rasanya enak juga)
- 1 pecel lele Rp. 12.500 (dapet 2 ikan lele)
- 1 canting nasi putih Rp. 18.000,-
- 1 es jeruk Rp. 3.000,- (highly NOT recommended!)
- 4 es teh manis @ Rp. 2.500,-
- 3 es teh tawar @ Rp. 1.500,-
Pk. 19.00 kami bertiga sudah tiba kembali di tempat kost. Kami mandi, dan langsung tertidur karena cape abis nanjak-nanjak di candi dan foto-foto, mengingat kami bertiga bangun jam 3 pagi... Hoaahh....
bersambung..
all photos are captured by Ferry Gunawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo tinggalkan jejakmu di blogku! ^.^