Hai all! It's good to be back with a story of my own (udah nyetok cerita nih). Hehe.. Kali ini saya mau bagiin tentang pengalaman hidup saya soal hubungan co-ce atau lebih kerennya boys-girls relationship. :p Dan, untuk subtopiknya, saya mau bahas: OTORITAS! Apa maksudnya??
Nah, untuk memulai, saya mau ngajak temen2 memutar ulang kalender kita ke bulan April 2009. Saat itu, saya baru putus cinta dan saya baca bukunya Grace Suryani - The Puzzle of Jomblo Life. Di buku itu, saya baru denger yang namanya "kalo ada yang lagi kita suka/deketin kita, kita harus cerita ke ORANG TUA!" Hah?? Kaget juga waktu itu.. Ngomong sama ortu? Yg bener aje.. bisa malu gilaaa... Tapi saat itu Grace menulis bahwa ortu kita adalah orang2 yang sangat mengenal dan mengasihi kita sehingga mereka pasti akan berjuang mati-matian supaya kita dapet pasangan hidup yang terbaik. Apalagi ini soal pasangan hidup! Orang yang bakal nemenin kita sampe seumur idup! Pasti orang tua sangat concern tentang hal ini! So, saat itu saya mengambil keputusan, pokoknya kalo ada cowo yang mulai menunjukkan gejala2 'unik', so pasti saya harus cerita ke ortu.
Memang idealnya kalo ortu kita sendiri adalah ortu yang bertumbuh dalam Kristus, sehingga mereka bisa mengawasi kita di dalam kasih dan hikmat Kristus. Tapi gimana donk kalo ortu kita bukan Kristen, atau yah seperti saya, baru jadi Kristen? Kita bisa punya yang namanya pembimbing rohani di gereja. Pembimbing itu adalah seseorang yang jenis kelaminnya sama dengan kita, dan mau mengajar + menegur kita agar kita bisa makin bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Belum punya? Berdoa deh sama Tuhan supaya teman2 dikasih seseorang atau lebih untuk menjadi pembimbing kalian.
Nah, kedua peran ini (ortu dan pembimbing/pemantau rohani) yang saya maksudkan sebagai OTORITAS. Mereka ditempatkan oleh Tuhan sebagai sosok 'di atas kita'. Mereka yang harus kita tanyakan pendapatnya dan kita minta persetujuannya mengenai hal2 yang sangat penting dalam hidup kita, termasuk soal pasangan hidup. Jujur aja, pas awalnya saya merasa sulit. Saya merasa: "Ah, ini kan urusan pribadi gw... ngapain gw cerita2 ma orang laen? Lagian maluuuu!!!" Tapi, gak cuma Grace Suryani yang bilang begitu, ada Joshua Harris, Yuliana Stoltzfus (yang baru2 ini saya temukan link blognya.. hahaha luar biasa tulisannya!), dan komsel Abbalove yang saya ikutin, yang ngomong hal yang sama. Yaitu: tanya pendapat orang2 yang ditempatkan di atas kamu tentang hal ini! Kenapa? Wuah, ada banyak alasannya. Tapi satu kesimpulannya: demi kebaikan si cewe dan cowo itu sendiri spy bisa jalan di jalanNya Tuhan!
Gak percaya demi kebaikan kita sendiri? Saya dulu juga cm berharap hal itu benar, tapi sekarang saya ngalamin sendiri! Gini ceritanya. Pas bulan April 2009 itu, saya gak cuman mengadopsi paham 'cerita ke ortu' ini, saya juga mengadopsi hal lainnya dari Grace Suryani, yaitu: puasa kencan selama 1 tahun! Jadi intinya, selama satu tahun itu saya gak boleh tebar2 pesona, melirik2, telpon2an, ato sms2an sama cowo. Puasa flirting! Dengan kata lain: I kissed dating goodbye for a year! Satu tahun itu khusus untuk belajar mengenal Allah sedalam2nya. Saya menyelesaikan baca seluruh Alkitab, mulai ikut komsel, baca banyak buku rohani, dan tentunya saya bersikap jutek ke seluruh cowo2 yang ngajak kenalan di FB atopun yang udah kenal dan mulai sms2 gak penting. :p This is a year for Jesus, not for boys! Gitu kata saya dalam hati. Hehehe...
Selama I kissed dating goodbye, wuuuaaaahhhhh MANTAABBBSSS!!!!! :) :) :) I encourage, ooopsss I INSIST each of you, readers, to do the same!! Gak nyesel!! Banyak banget buahnya!! Banyak banget berkatnya!! Enak banget yang namanya bisa fokus mendengar suara Allah tanpa harus diganggu cowo2!! Suara Tuhan Yesus terdengar paling merdu!! Dan di periode itu jugalah saya menemukan Yesus sebagai tambatan hati saya selama2nya. Hehe.. Seneng banget deh pokoknya!! Kalian harus coba!! Hehehe *maksa* :p Soalnya emang enak banget yang namanya I kissed dating goodbye. :D
Nah itu selama setahun itu.. Gimana sekarang? Sejak April 2010, I'm officially free from the contract. Saya udah gak terikat kontrak untuk puasa flirting. Bukan maksudnya sekarang saya bisa sebebas2nya flirting. It just means that sekarang boleh lah saya berkenalan dengan banyak temen cowo. Dulu, pas masa kontrak I kissed dating goodbye itu, saya sudah berusaha menguatkan hubungan saya dengan teman2 perempuan dan keluarga. Semua prinsip2 di buku Lady in Waiting yg udah saya review, saya coba kerjakan. Dan sekarang, inilah saatnya bagi saya untuk berteman dengan pria2 juga. Ini bagian yang sulit nih.. Soalnya saya mesti memastikan bahwa saya tetap melihat mereka sebagai saudara (koko ato dede) di dalam Kristus, bukan sebagai a potential lover/husband. Gak cuman itu, it's even more complicated karena ada possibility mereka yang akan melihat saya sebagai a potential lover/wife, bukan sebagai sister in Christ. Rempong kan??
Dalam periode ini, ada beberapa cowo yang ngajak kenalan lewat FB (again, FB..) dan ada juga yang saya ketemuan dengan orangnya. Ada di antara mereka yang sempet telpon2 saya. Dan di saat inilah saya digembleng sama Tuhan untuk bersikap dengan menggunakan hikmat Tuhan. Yang namanya digembleng, emang gak afdol kalo gak pake salah. Saya bikin kesalahan lagi. Huhuhu... T.T Saya pikir telponan is fine. Ngobrol sampe 3-4 jam is okay. Toh saya pengen kenal orangnya, saya pengen tau pandangan hidupnya, wawasannya, pertumbuhan imannya, etc. Dan selama periode telpon2an ini, saya praktekin donk yang mengenai OTORITAS tadi. ^^v Buat saya, otoritas pertama yang ada di atas saya adalah ortu saya: mami + papa. However, karena papa udah ga ada, God is so gracious to give me four big brothers. So, I decide to choose my four brothers, and also their wives to be my protectors, those who have the authority upon me. :) Doesn't it wonderful to have so many family members taking care of me? Hoho.. you should be jealous of me.. wkwk.. Otoritas yang kedua ada di tangan saudara2 perempuan saya di dalam Kristus. Mereka adalah orang-orang penting yang pendapatnya juga punya pengaruh besar untuk saya. Selain keluarga, ya merekalah orang2 yang mengenal saya lebih lama dan lebih dalam dibanding orang lain, terutama jika dibandingin sama cowo yang baru ngajak kenalan. Intinya, kalau ada salah seorang dari mereka (keluarga n teman2 dekat) udah gak setuju untuk saya mengenal lebih jauh seorang cowo, I will definitely cut the relationship. Why? Ngapain coba nambahin satu orang anggota keluarga/teman yang dari awal kita udah tau bakal bikin keluarga/persahabatan kita pecah, ribut2, ada kepahitan, ada sakit hati? Ya gak? Mending kita ikutin saran orang2 terdekat kita, terutama kalau kita tahu kalau mereka punya hubungan yang dekat dengan Tuhan Yesus.
So, yah balik lagi, kesalahan saya. Saya membiarkan diri saya telponan dengan cowo berjam2, mau diajak pergi berdua (doenk!! Fani, what were you thinking??), dan dikasih hadiah. Seseorang dari otoritas saya itu sudah menegur saya: "Fani, jangan telpon lama2! Jangan mau diajak pergi berdua, pokoknya harus rame2!! In a group!! Cowo itu bisa pelan2 ketemu selanya, nanti Fani bisa jadi demen juga!!" Pas dibilangin gitu, saya diem aja. Tapi saya dengan sombongnya berkata dalam hati: "Ah tenang aja.. Ini kan supaya bisa kenal. Aku bisa jaga hati koookk.." Gak cuman kesombongan nangkring di hati saya, tapi kebodohan (atau lebih bagusnya: kepolosan) juga nongol di hati saya. Saya bilang: "Dia gak suka gw in that way kok.. He never said so.." So, the things keep going.. Telponan lagi, pergi berdua lagi.. Sampe akhirnya, saya menemukan seluruh otoritas saya berkata hal yang sama: "He likes you!" Gak cuma itu, saya juga menemukan bahwa diri saya mulai diisi dengan imajinasi2 yang berkembang biak tentang kemungkinan saya berdua dengan dia. :o O ouw.. agak gawat..
Actually, semuanya boleh dibilang fine2 aja sampe saya tiba di bagian visi kehidupan. Otoritas saya juga sempet berkata: "Ya coba dari situasi yang sekarang, cari tahu tentang tujuan hidupnya. Apakah kalian berdua punya visi yang sama, punya beban yang sama. Apakah keberadaan dia semakin mendorong kamu untuk mengejar visi yang Tuhan tanamkan di hati kamu?" Hmm.. well, kalo harus jawab sekarang, rasanya jawaban saya: "Tidak.." Jadilah otoritas saya berkata: "Kalo gitu sebaiknya kamu pikir ulang baik2." :( Otoritas saya yang lain juga berkata (not exactly the same words..): "Kamu kan sedang nunggu jawaban Tuhan untuk masa depan kamu. Dan aku tahu kamu sangat mengharapkan hal itu. Tidak baik kalau kamu kasih harapan ke cowo sekarang. Jangan jadi cewe yang mainin perasaan orang." Aaarrghh.. daleemm... Padahal saya gak pernah bermaksud maenin perasaan orang. Tapi kalau emang tindakan saya gak bijaksana dan malah mempermainkan perasaan orang, sebaiknya I stop it. Well, at the end, I cut it off (agak sedih juga.. :( soalnya saya harus sekali lagi memecahkan balon2 imajinasi saya yang sudah beterbangan di udara.. bisa baca di Menghapus Setitik Angan). The reason is clear: the vision is not the same at this moment. Tadinya saya gak ngerti lho soal visi ini, tapi pas saya baca tulisan Grace Suryani di Visi, saya makin kebuka. Saya makin ngerti kalau visi saya belum selesai. Saya belum bisa bilang seperti Yuliana Stoltzfus di Pernikahan ( dari " kacamata" seorang istri yg bar... bahwa her single life mission is accomplished! My single life mission? Definitely not finished yet!! :) So many dreams God has put in my heart, I have to reach those dreams!
So yah, dengan artikel kali ini, saya mau bilang terima kasih untuk semua otoritas saya. Saya sama sekali gak nyesel mempertimbangkan saran2 kalian! Thanks yah buat waktunya denger2in ceritaku n kasih pendapat! :) Teman2, saya bener2 memetik buahnya dengan tunduk pada otoritas. Saya bisa back on track dengan dengerin semua masukan2 dan pendapat2 mereka. Buat temen2 yang lain, ayo belajar tunduk di bawah otoritas yang Tuhan sudah tempatkan di atas kita!
Tuhan Yesus, terima kasih untuk orang2 yang Kau tempatkan di sampingku. Terima kasih Kau memberi mereka untuk menjaga dan mengawasi tindak-tandukku. Dengan demikian, aku bisa melihat bahwa Engkau menyertaiku, melindungiku dan menyampaikan kepadaku maksudMu, agar aku tidak menyimpang dari jalanMu, ya Tuhan. Thanks berats Tuhan Yesus!! :)
LOVE! =) That's right..be submissive to the authority God puts above you. Satu lagi point plus dari mendengarkan teguran & nasihat otoritas adalah kalo dari sekarang kamu udah bisa belajar utk submissive, nanti setelah menikah pun kamu udah terbiasa utk bisa submit ama otoritas, which in this case to your husband..otoritas baru dari Tuhan. =) CIAYO!!
BalasHapusthanks ci buat LOVE-nya!! Hehe
BalasHapusSerius ci nanti bisa submissive ma husband? Baca cerita cc yang katanya oma cc sampe 50 thn still struggle with it, aku jadi ragu jg ma diri sndr. :D jangan2 gw lebih dr 50 thn ga nurut2. haha jk
tapi i believe, with God's strength, i can do it. CIAYO jugaa!! :)
It's a process, my dear. =) Kalo dari sejak single udah belajar, nantinya waktu married, akan lebih mudah. Gak perlu ampe nangis2 darah, dll..hehehe..and yes, with God's strength and love and grace, you can do it! =)
BalasHapusOkeh!! ^^ thanks ci!
BalasHapushahahahaa banyak nama gue disebut. narsis mode on. :p bagus step dari masih single loe dah belajar utk turut ama otoritas ... :D that's great en sama dgn yg shinta bilang, kalo pas masih single dah belajar, ketika loe married loe ngga akan sambil nangis2 darah hahahaa. masih struggle iya, tapi that will be more easier for u. :p
BalasHapusoya cuman pengen nambahin saja ... menurut gue, otoritas ortu TETEP berlaku sekalipun mereka BELON KRISTEN. sekalipun mereka punya banyak nilai2 yg berbeda bahkan bertentangan dgn iman kristen, otoritas mereka tetap berlaku. krn FT jelas bilang hormati ayahmu dan ibumu ... bukan hormati ayahmu dan ibumu kalo mereka sudah kristen. :p
hahahaha gpp ci narsis, toh jadi berkat. :D
BalasHapushmm setuju ci setuju!! thanks di-clear-in. aku ga sadar tulisanku yg bagian itu bikin ambigu(tung tung tung!). Aku juga berpikir walopun ortu lom kristen, tetep otoritas mereka berlaku coz Tuhan yg uda pilihin mereka jadi wakilNya di dunia ini buat kt, regardless mrk kristen/not. thanks ci buat masukannya!!
iya nih, hope for the best for my future wedding. nanti bisa submissive! hahahaha *harus beriman!* ;)
tepgun..thanks buat sharing nya.. bener2 ngingetin gw lagi..hehe. kapan2 kita harus sharing soal ini yah.. btw, gw juga suka baca bukunya grace suryani sama blog nya shinta loh hihihi
BalasHapusdeaaaa!!! hehehe tadi udah kan sharingnya. :D tiba2 gw diinterogasi gt. wkwk lo juga harus cerita2 dea! tadi gw lom denger cerita elo.. next time wajib! ;p
BalasHapuswah mereka pasti seneng tuh ada satu lagi fansnya!!