Saya cerita dulu yah.. Ex jadian dengan cewe yang baru kira-kira tiga bulan setelah kami putus. Waktu itu, saya rasanya geraaaaaammm banget!!!! 'Urgh!! Apa sih bagusnya tu cewe dibanding gw?? Apa karena dia lebih cakep? Lebih pinter? Lebih rohani? Lebih seksi? Lebih kaya?' Pokoknya di kepala saya yang ada cuman sejuta perbandingan dengan dirinya, bertanya2 dari hal yang penting sampe yang gak penting. Dan semua perbandingan itu SELALU, SELALU, dan SELALU membuat saya ada di posisi yang: KALAH. Kenapa? Ya jelas, soalnya si ex milih dia ketimbang saya. Grrr...
Selain saya merasa iri dengan cewe baru itu, saya merasa benciiiiiiiiiiiii banget dengan ex. 'Gile yeh!!!! Segampang dan secepet itu lo pindah hati!!! Lo anggep gw ini apa???' Dan berbagai kata lainnya yang memaki2 ex dari dalam hati. Gak cuman itu, puncak kebencian saya terjadi pada suatu malam di mana saya berencana untuk membunuh si ex. *Wooww, Stephanie, kamu sadis sekalii...* Iyah beneran lho! Saya tau tuh di Pasar Baru ada satu toko yang jual senjata, pas SMP sering lewatin depan tokonya. Saya uda berpikir mau beli tu pistol. Beli tutupan muka juga. Nanti suatu malem, saya mengendap2 masuk rumahnya. Arahkan pistol ke kepala ex, tembak sambil merem. *lagaknya kaya tau cara pake pistol aja -.-"* Abis itu, saya masih bingung antara mau arahin pistolnya ke kepala saya sendiri n bunuh diri, atau kabur. Tapi kalo kabur, kabur ke mana? Pasti gw ketangkep polisi, wong step span saya kecil *maklum, kaki gak panjang2 amat.. :D* Saya bingung yang mana yang lebih baik.
Saya dilema banget... beneran malem itu dilema banget... Saya tau pikiran saya TOTALLY WRONG! Tapi, saya bener2 pengen melakukannya. Saya pengen dia mati aja, biar gak usah bikin hati saya sakit lagi. Saya cape nangis mulu, ngarep mulu, n kenyataannya tetep sama, saya gak dipilih. Saya bener2 gak tau gimana caranya ngelepasin semua pikiran2 negatif saya di kepala. Rasanya didorong2 mulu (tentunya oleh iblis) untuk cari cara supaya the plan will work. Saya gak tau mesti melakukan apa... Akhirnya saya cuma ambil hape, kirim sms ke tiga orang teman terdekat saya (GaJebo). Saya bilang jujur ke mereka kalo saya rasanya bener2 pengen beli pistol, tapi saya tau itu salah, dan saya terus terdorong untuk memikirkan dan melakukannya... Saya butuh doa mereka... Saya butuh support mereka untuk doain saya supaya pikiran2 itu berhenti dan saya tetap bisa berpikir dengan waras. Mereka balas sms saya, kasih dukungan dan mendoakan saya. Moreover, one of them called me and listened to my brokenhearted cries. :') Thanks GaJebo girls!! That night was my lowest point.
Jadi, temen2 cewe yang pernah jadi si 'wanita pertama', saya ngerti banget perasaan kecewa, marah, dan sedih yang kalian rasakan. Itu wajar banget. Dan, saya harap gak ada yang lebih parah daripada saya. Honestly, I cannot think of any other 'more evil' plan than mine.
Puji Tuhan, saya ditangkep Yesus. Prosesnya lama... tapi pada akhirnya saya tau apa yang seharusnya saya rasakan tentang ex dan cewe barunya.
Awalnya, saya dikuatkan oleh ayat dari Roma 12: 19.
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Saya nangis baca ayat itu. Saya langsung berimajinasi bahwa saya, dengan kepala tertunduk, menyerahkan pistol di tangan saya ke tangan Tuhan Yesus. Itu ngasih pistol itu dilema juga lho.. Tuhan bilang itu hak-Nya Dia untuk membalas.. Tapi saya tau Tuhan tuh penuh kasih. Mana mungkin Dia balesin kebencian saya?? Kalo Dia balesin, gak mungkin saat itu juga, detik itu juga, seperti kemauan saya. Kalo Dia balesin, apa bakal sekejam yang di imajinasi saya? Atau bahkan bisa lebih kejam? *ngarep* Sekali lagi, saya tau Dia itu kasihNya besar... Pasti yang ada di kepala-Nya berbeda jauh dengan apa yang ada di kepala saya.
Saat itu, saya bener2 berusaha nurut, nunduk sama firman Tuhan. Pokoknya Tuhan bilang itu hak-Nya Dia, ya udah itu hak-Nya Dia. Titik. Bukan urusan saya untuk mikirin pembalasan. Bukan urusan saya Tuhan mau membalasnya kapan dan sekejam apa. Itu semua urusan Tuhan. Stop berpikir untuk balas! Saat itu juga saya sedang membaca buku Facing Your Giant - Max Lucado. Di situ ada kalimat yang bener2 mengena ke saya: 'Orang yang membalaskan dendamnya, sebenarnya sedang menggali dua kuburan. Satu untuk musuhnya, satu untuk dirinya sendiri.' Jedeeerr... Dari situ saya mengerti bahwa ketika saya mendendam, saya sedang mengirim diri sendiri ke lubang isolasi yang penuh dengan rasa benci. Saya akan makin tenggelam dalam kebencian saya, dan lama-lama itu akan membunuh saya. Gak ada sukacita lagi, gak ada senyum dan tawa lagi. Stephanie bakal mati secara esensial, jadi mumi hidup. At that point, saya berjanji bahwa saya akan melupakan rencana pembalasan saya.
Gak berenti sampai situ. Tuhan mengajar saya lebih jauh. Dia bukakan isi hatiNya kepada saya lewat Alkitab. Saya belajar banget bahwa Tuhan Yesus itu punya hati untuk SEMUA manusia. Dia mati di kayu salib gak cuman untuk saya. Tawaran keselamatan, hidup kekal berlaku untuk setiap orang yang menerima Dia sebagai Juruselamatnya. Saya yang udah begitu berdosa ini aja masih dikasi kesempatan kedua untuk balik ke Dia. Bagaimana mungkin saya bisa berpikir bahwa ada manusia yang tidak layak dapat kesempatan ini? Semua orang, termasuk ex, dikasihi Tuhan Yesus. Dia layak merasakan cinta kasih Tuhan yang semesra ini sama seperti saya. Bukan karena dia uda melukai hati saya, jadi dia gak boleh merasakan kasih Yesus. Sama sekali ngga. Dia adalah anak Tuhan Yesus juga. Tuhan Yesus mengasihi dia sebanyak Yesus mengasihi saya, yaitu sebanyak tetesan darah-Nya yang tercurah di kayu salib.
Seberapapun parahnya saya merasa tersakiti, itu gak mengurangi kenyataan bahwa Yesus mengasihi ex.
Seberapapun parahnya perbuatan para teroris yang ngebunuh banyak orang, itu gak mengurangi kenyataan bahwa Yesus mengasihi para teroris.
Seberapapun parahnya perbuatan para koruptor yang mencuri uang negara, itu gak mengurangi kenyataan bahwa Yesus mengasihi para koruptor.
Seberapapun parahnya perbuatan para pengedar dan pengguna narkoba, itu gak mengurangi kenyataan bahwa Yesus mengasihi para pengedar dan pengguna narkoba.
Seberapapun parahnya perbuatan para pria yang memperkosa, itu gak mengurangi kenyataan bahwa Yesus mengasihi para pemerkosa.
Seberapapun parahnya perbuatan para wanita yang mengaborsi bayinya, itu gak mengurangi kenyataan bahwa Yesus mengasihi para wanita tersebut.
Mau sebut dosa apa lagi? Just name it, and Jesus will wipe away your sin and offer His forgiveness, His love, and life in eternity together with Him. Tuhan gak pilih-pilih dosa kita. Dia gak bilang bahwa kalo kita berbohong maka kita kebagian darah penebusanNya, sementara kalo kita membunuh kita gak akan kebagian darah penebusanNya. Dia gak bilang bahwa kalo kita mencuri maka kita kebagian darah penebusanNya, sementara kalo kita memperkosa kita gak akan kebagian darah penebusanNya. Gak ada dosa yang tidak diampuni. Dia mengampuni SEMUA dosa kita, semua tindakan kita yang menyakitiNya dan menyakiti sesama kita.
Jadi, kalau Tuhan Yesus mengampuni tindakan ex yang menyakiti saya, siapakah saya sehingga saya berani tidak mengampuni ex? Kalau Tuhan Yesus mengasihi ex dan menawarkan keselamatan padanya, siapakah saya yang berani membenci ex dan berpikir bahwa ia tidak layak mendapatkan anugerah keselamatan?
Dalam kisah Petrus dan Kornelius (Kis. 10), Allah mengajarkan Petrus bahwa Ia tidak membeda-bedakan orang. Memang dalam kisah ini lebih ditekankan tentang perbedaan kebangsaan/suku, tapi saya mau menggarisbawahi kenyataannya, bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang, gak peduli sukunya apa, gak peduli dosanya apa.
Kisah Para Rasul 10: 34b
Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah tidak membedakan orang.
Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah tidak membedakan orang.
Sekarang, setelah saya tau bahwa Allah mengasihi ex, saya gak berpikir untuk balas dendam lagi. Saya rindu ex dan pasangannya mengalami kasih karunia Yesus yang ruaarrr biasaaa. Saya rindu semua orang, termasuk ex dan pasangannya, mengalami Kristus secara pribadi, punya hubungan yang intim denganNya. Nantinya, kita semua bersama-sama jadi tentara Yesus yang berperang mengalahkan kuasa kegelapan di dunia ini dan memperluas kerajaanNya. Yang penting sekarang bukan sukacita saya lagi, tapi sukacita Yesus.
Roma 14: 8
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Dear para 'wanita pertama' yang baru aja melihat ex kalian dekat/jalan dengan cewe baru, saya berdoa bagi kalian agar Tuhan memulihkan luka hati kalian, menuntun kalian dengan kasihNya yang lembut untuk bisa mempraktekkan pengampunan. Saya berdoa supaya Tuhan Yesus memberikan kalian hati yang baru, yang siap menjalani hari-hari baru dengan penuh sukacita dan pengharapan. Saya berdoa agar kalian punya hati yang mengasihi seperti hatiNya Tuhan Yesus. Be blessed, women of God! :)
so blessed, fani... (sbenerny pengen manggil steph, tapi... :p) Jadi inget bagaimana dulu pernah ngalamin hal yg 'hampir' sama. waktu itu gw nunggu seorang cow (sahabat deket)sampe dia umurnya 21 (d gereja ny ga boleh pacaran klo umur belom 21). And si cow ini tau gw nungguin dia, cos kita pernah diskusi soal ini (waktu itu katany dia naksir gw tapi ga bisa komit karena belom 21). And you know what? Begitu dia 21, beberapa hari kmudian dia jadian sama cew laen... huaaaaaaaaaaa.... dunia seakan runtuh!!! rasany gw benciiii banget sama tuh cew yg ngerebut harapan2 gw!!! Tapi bsyukur Tuhan pulihkan, waktu itu gw dapet ayat, "jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa", yaudah gw doa doa doa doa... belajar doain mereka as a new couple, belajar memandang smua ini dari perspektif Tuhan...and His love flew within my heart, gw jd bisa mengasihi mereka and be happy with them,,, berdamai sama keputusan Tuhan buat kami :) ga gampang prosesnya, tapi yang jelas Tuhan tolong bwt ngelewatin itu :)
BalasHapusTuhan baek banget ya, Fan?
^^
Thanks for sharing...
@Dhieta: Haha.. panggil Steph juga oke kok. ^^b no problemo Dhieta. :) Wah, makasih ya untuk sharing lu. Pasti temen2 cewe yang baca juga mendapat kekuatan. Bener, Tuhan itu baek banget, ga gampang prosesnya, tapi yang jelas Tuhan tolong bwt ngelewatin itu :) Setuju ma kalimat lu! GBU! Sering2 komen donk Dhiet. Jarang2 komen, eh sekalinya komen, bisa puanjaaannngg... demen nih gw. wkwkwk Thanks!!
BalasHapusBerasa nostagila g tep. Hehe. Emg semuanya masalah waktu n proses. Wlwpun ud relain tp susah bgd bwt ngelupainnya. Bnr2 pergumulan. Sekitar 3 mpe 4 tahun g br bs melupakan semuanya dgn baik termasuk rasa skt hati n kecewa. Secara first love gt lhow. Baru putus ma g eh besokannya dy ud lgsg jadian ma cewe laen. Mana mrk pada perpisahan di Anyer n sng2. G di Singapore nangis2 40hari. Silly jg kalo diinget tp it did happen. Mana sempet membwt g jg trauma untuk memulai sebuah hubungan baru. Tp dr situlah kita wanita pertama bs jd lebih tough n dewasa dalam Tuhan :D
BalasHapusSemangat!
*peluk lagiiiii*
BalasHapusThank's for praying for us (US? hahahahaha, emang ada brapa banyak Steph? ^^')
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Hahahaha, ayat itu juga menghiburku sesaat waktu awal2 kejadian tragis yang menimpaku (lebaaayyyyy...)*toss Steph* :p HAHAHAHA, jadi pengen nulis juga, gkgkgkgkgk.
Untuk luka hati, sembuhnya emang perlu proses, hanya Sang Dokter Hati aja yang sanggup sembuhkan luka hati kita ^^' Aku blom bisa bilang aku sembuh sepenuhnya, masi berobat jalan nih, hehehehe. Tapi aku yakin, asal nurut kata Sang Dokter, pasti sembuh. Amin
Thx for writing this post Steph....GBU sis
*hug hug Fani*
BalasHapusBersyukur ya, ada Tuhan Yesus yang nyadarin kita dari "craziness" kita, kalo ga...Ga tau apa jadinya.
Gak enak ngalami hal-hal yang nyakitin ya, tapi kemudian kita baru ngerti, tanpa ngalamin sndiri kita ngga akan bisa ngerti perasaan orang yang sedang ngalamin itu. Dengan "pernah sakit", justru bisa membantu mengobati(or at least memahami) orang lain. Go go girls, kita sama2 maju truz dlm Tuhan... ^o^
@Chindy: wah, gw baru tau chin lo ada cerita ky gitu. sampe 40 hari, 40 malam nangis di spore.. anyway, gw seneng denger lu uda pulih n bisa jd lebih tough. semangat juga!!
BalasHapus@Mega: *bales peluuukk... bales tooosss* :D betul, yg penting nurut kata Pak Dokter Hati. Semangat Meg! U can do it with Christ!
@Ci Lisa: *hugs ciiii* betull.. aku jg bersyukur banget punya temen2 yg seiman. Coba kalo ga, mungkin mereka bakal bantuin aku ngelaksanai rencana jahat aku. >.< hiii... sereeemm... Iya ci bener.. Aku baru bisa ngerti perasaan orang lain setelah ngalaminnya sendiri. Jadi lebih peka ma perasaan sesama. Siipp!! d^^b kita sama2 maju dlm Tuhan!!
Another good story, btw cuma mo negesin sih,Tep bahwa dalam hal ini gak semua cewe aja loh yg melulu nenjadi "korban", cowo pun bisa dan itu juga yg jadi isu gw saat ini dan "ex"....bener2 gak nyangka dan gondoknya sampe ubun2 pastinya hahaha tapi siapalah kita untuk menjudge dosa orang (padahal kita sendiri gak lebih baik dari orang lain).
BalasHapusTp balik lagi Tuhan itu baikkkkk bgt tep, setiap masalah yg kita terima itu ujung2nya adalah jawaban yg akan diberikan-Nya, dan itu membuat kita lebih dekat dan setia sama Dia....^^ cheers bu
phaniieee... *pelok pelok pelok...*
BalasHapusasli lo mo nembak tuch org =O hahahaaa...
klo gw cm kepikiran pengen kasi tau ke org2 kantor dy, alasan knp gw bs putus ama dy, apa yg dia perbuat d belakang gw!!! grrrr!!! ... dg begitu gw bisa bikin malu dy d dpn smua org... tp ga jadi gw lakuin krn stlh dipikir2, tar malah gw yg jadi keliatan bodoh... yah yg kyk Max Lucado bilang pembalasan itu cm menggali lubang kubur sendiri... =)
btw, gw juga lagi mo mulai baca tuch buku Facing ur Giant *dahal beli'na uda dr bulan Mei hahaa.. X_x
yup, sekarang harus bisa lebih bangkit... lebih maju... n yg pasti lebih deket ke our Groom qta... ^^d
:o
BalasHapus:'D
aku sampe bingung mau berkata apa.
....
CI FANIIII....HUAA HUAAA HUAAA....tak kusangka cici yang lembuuuud sekali bisa pernah mau mbunuh orang...bisa pernah begitu tersakiti... Hadoooh Ci...iya penundukkan diri pada Tuhan Yesus tuh terasa sukar sekali. Aku bener2 terharu baca kisahmu ini.
En buat temen2 lain yg komen di atas, saya bangga sekali, salut, dan juga terharu. Terharu karena ternyata banyak cewe2 yg pernah begitu (dulu pas saya putus saya pikir cuma saya doank yg ngrasa begitu), dan salut karena kalian memutuskan untuk ikut Tuhan Yesus en ga berkubang di masa lalu. Maju terus dalam Dia! :)
Wuaahh..step, bener2 kaget baca blog km ini. Tak kusangka, dirimu punya niat spt itu.. Tapi, salut banget sama dirimu yang akhirnya bs lepas dari masa2 sulit itu. Salut juga krn keberanian km buat cerita apa yang pnh km rasakan, dan itu membantu banget buat temen2 yg pnh ngalamin jg.
BalasHapusSori sblmnya, gak bisa berkomentar panjang2, soalnya sy gak pnh ngalamin apa yg kalian rasakan (read : diputusin, dikecewain, diduain) Meski wkt pacaran ngalamin jatuh bangun sih...
Dan, satu hal yang pasti, buat temen2 yg sdg/pnh merasakan kekecewaan, kepahitan dlm hubungan kalian, datang pada Tuhan & tetep berharap sm Tuhan Yesus, hanya Dia jawaban atas semua pergumulan kita. Tetep smangat !! :)
steph yg lembuuttttttt *niru kezia* hahahaa ga nyangka bisa mkir mau nembak tuh co yahh hahaha
BalasHapusiya tephh.. klo cewe tuh ya lebi ke perasaan, skalinya diputusin tuh bkn nya bnr2 langsung bisa lupa ama tuh cowo tp bisa mpe bertahun tahun,krn gw jg ngalamin spt itu... rasanya dunia ud kiamat, ngeliat ex jalan ama cewe laen padahal gw uda ga da hub apa2 dg dia..tp ttp aja ada perasaan sakit diiiris iri, sampe mikir kenapa dia mutusin gw? itu terus yg berulang ulang di otak gw...
tp yahh sama spt lu teph... untung ditangkap oleh kasih Tuhan yg luar biasa, yg langsung nyembuhin sampe ke dalem2nyaa.. tohh gw malah bersyukur krn Tuhan baeeek banget uda ga jadikan gw dgn cowo yang ga sayang ama gw dengan sepenuh hati, malah Tuhan kirimkan pasangan yg terbaik.. Betul betul betulll
oyaaa,,,bukan hanya cewe loh yg dgituin,,cowo jg ada yg jadi "korban" (spt kata Brian Pinky) =)
yahh intinya kita harus tetap fokus pada Tuhan karena Tuhan berfirman "RencanaKu bukanlah rencanamu."
Biarlah Rencana Tuhan yg terjadi dalam hidup kita semua... buat semua cewe2 ato cowo2 yang ngalamin kejadian ga enak ttg EX, mari kita belajar mengampuni =)
steph ... :D ini bagus bangeett ... sangat memberkati. so proud of u
BalasHapus@Pinky: iya Pink, setuju! ga cuma cewe doank, kadang cowo jg bisa jadi korban. ^^v setuju juga, kita gak berhak nge-judge dosa orang, wong rame2 dari lahir aja uda berdosa. Hmm 'setiap masalah yg kita terima itu ujung2nya adalah jawaban yg akan diberikan-Nya' yah... menarik sekali komen lo yg ini Pinky.. akan gw renungkan. hehe makasih ya komennya!!
BalasHapus@Rifanny: *pelok pelok pelok pelok pelok jugaaaa* :D hahaha, kaget ya fan? asli dulu tuh gw pengen banget.. maafkan.. saya makhluk berdosa.. wow ternyata punya rencana ky gitu jg. Tp gak jadi dikerjain kan fan? Eh, baca tuh Facing Your Giants... bagus banget!! Oh, I love the word 'Groom' :)
@Louisa: hehe makanya sa..jgn tertipu penampilan luar. di luar aku bisa keliatan lembut, tapi dalemnya donk. GRRR!!! GAHAR!!! wkwk yap, salut ma temen2 yg tinggalin komen! they fought bravely with Jesus! :)
BalasHapus@Fajar: jangan salut ma gw lah. gw do nothing kok. Tuhan Yesus yg kerjain semuanya. :) yep! I like ur sentence: tetep berharap sm Tuhan Yesus, hanya Dia jawaban atas semua pergumulan kita. ^^
BalasHapus@Leni: hahaha gw ga segitu lembutnya Len. wkwk yup, I know how that feels Len. been there before :) iyah, setuju juga bhw cowo bisa juga yg jadi korban. jadi emang bukan masalah gender sih ya, tp masalah tiap manusia berdosa. hoho thanks for ur comments Leni!!
@ci Grace: cici, makasih supportnya. hope Jesus is also proud of me. :)
Iaa tep, g rasa kalo rata2 cewe pd umumnya pasti pnh ngerasain hal2 pth hati n skt hati. Tapi semuanya kan berbalik k kita lg mw jd lbh tough atw tetep terpuruk dlm kesedihan. Hehe. Iaa g pnh ngalamin kek gt tep, itu c garis besar ceritanya aja, kalo detilnya tar d g crt kalo pas ktmu n ada wkt. Hoho. Yg pasti itu pelajaran soal hati yg bnr2 bgs sih wad g pribadi.
BalasHapusTepgun, i never knew jadi 'wanita pertama' itu bisa begitu beratnya. i mean, gw tau itu pasti berat, tapi ga tau segitu beratnya. Aapalagi yang lo cerita, even lo bisa sampe pengen bunuh si ex. bersyukur banget punya Tuhan ya gun. thanks for sharing :)
BalasHapus@Chindy: yak stuju! semuanya balik ke kita lagi, mau tough ato tetep terpuruk. ciayo chin! kalo ada waktu, kt ngobrol2. hehe
BalasHapus@Dea: gitu deh de. pengalaman utk gw belajar bahwa gw PALING butuh yg namanya Tuhan, bukan pacar. hwhwhw
Jiayou selalu dung tep pastinya. Hehe. Sip sip, bolehlah kapan2 qt ktmuan n ngbrl2 :D
BalasHapus@Chindy: d^^b
BalasHapusbaguss bangedd teph.... wah, aku salut kamu bisa jujur bgd wktu share ini semua.. *prokprokprok* =)
BalasHapuskeren banged proses yang sudah km alami dari Yesus.ROma 12:19 nya memang powerful ya..sapa si kita kok pengen bales, wong qt bukan yg nyiptain orang itu..hwhwhehe. en aku suka yang lanjutannya wkt km bilang "Tapi saya tau Tuhan tuh penuh kasih. Mana mungkin Dia balesin kebencian saya??"
totally agree with it... =)
THanks for Sharing yaa...^^
@Yohana: salutnya ma Tuhan Yesus, Yo. Lagian, butuh proses juga kok untuk bisa ngakuin hal ini. Dulu2, aku jg lom sanggup. Tapi skrg bisa cerita jg karena Tuhan yang beri keberanian. So, the credit totally goes to Jesus. :) ur welcome Yo, glad if I can share my life. :)
BalasHapusihh wauw.. more blessed banget.. pas banget kasusnya sama saiyaa.. plus si "wanita kedua" adalah sahabat sndri.. sakit teramat sangat, tapi HARUS bisa move on dan KASIH Tuhan diimplementasikan disini.. MengikutNya itu ndak mudah... Motivate my spirit to move on.. thanks dear..
BalasHapus@Anonim: puji Tuhan kalo bisa nguatin. iyah, ayo move on dengan kekuatan dari Tuhan Yesus. Yesus pasti akan mampukan kamu utk mengampuni, punya kasih utk kedua pribadi itu, dan melanjutkan hidupmu juga.. :)
BalasHapushabis baca blog : http://sylviasumitro.blogspot.com/2011/10/menjaga-saudari-kita.html
BalasHapusjadi tertuntun utk baca blognya Stephanie.
aq sempat teringat dgn masa laluku.. aq sbg si "ex" yg jadian sama "pria lain" dan ex ku sbg "pria pertama". jadi berkebalikan dgn peran yg diceritakan disini. Temanku yg juga teman ex ku, sempat kesel sm aq, kok bisa2nya aq lngsung jadian dgn pria lain dalam 3bln berikutnya. Dan aq gak nyangka temenku cerita begitu.. krn pas aq putus dgn si ex, kami putus baik2, meski di dlm hatiku, aq kesellll bgt bs putus. Aq pun menjelaskan ke temanku td bhw sbnrnya puncak aq bergumul akan hubunganku dgn si ex dimana pada saat kami msh status berpacaran tp kami sm2 bergumul akan hubungan ini mau dilanjutkan ato tdk. Dan di hari putus tsb, si ex memang menyadari bhw hubungan ini ibarat satu talenta yg tdk bs dia jaga sm sekali malah dia kubur dalam2 dan menurut dia itu tdk adil buatku shg dia memilih hubungan kami tdk bs dilanjutkan. *wajar kan aq kesal??* dimasa single tsb aq jd trauma mau kenal cowo, malah blum terpikir akan pacaran lg. But, when it's GOD time, aq bs berteman dgn seorang cowo yg trnyta tman abangku sndiri (mungkin krn dy tmn abgku,jd aq gak bs menolak utk berteman dgn nya) dan hub pertemanan kami sgt baik smapai suatu ketika dy mengajak ku jadian dan seminggu kemudian dy ngajak aq nikah. Wow.. gak nyangka Tuhan "healing" aq sedemikian cepat. Dan pertanyaan temanku di awal serta kekesalan nya mjd hilang stlh aq cerita sedemikian rupa kepadanya. Ku pikir, pengampunan itu harus! meski di hati masih suka kompromi utk men-judge si ex. Sekarang bayang2 si ex masih juga muncul, dan ke-kesal-an ku jg kembali muncul.. kesal krn dia pernah membuat hatiku terluka dan kesal krn dia tdk minta maaf padaku ataupun mengatakan bhw dia menyesali perbuatannya. Tapi Tuhan Yesus kembali merebut hatiku utk terus mengampuninya dan mensyukuri pembentukan yang Tuhan berikan. Aq yakin hal ini juga membentuk dia spy dy lebih baik lg dg wanita lain.
Gile, gak terasa udh panjang lebar cerita..hehe..maaf yah... *gak nyadar aq pun punya keberanian cerita-in ini di blog kamu. Praise God for His guidance_even I'm not to brave to type this in my blog*
Salam hangat.
this is really such a truthful and beautiful sharing. thanks stephanie. salam kenal ya :)
BalasHapus