Hmph.. karena keinginan tersebut, kami tercebur dalam suatu .... apa yah? Pokoknya something yang gak enak banget deh.
Awalnya, kami membanding-bandingkan diri dengan pasangan lain. F bilang "pasangan ini bisa beli rumah baru, mau buka usaha baru, cicil ini, cicil itu". S bilang "Pasangan itu kamarnya segede ini lhoo, yang itu suaminya kerjaannya ini-itu, si Anu rumahnya di daerah elit" Bugh... kami juga pengen seperti itu. Siapa yang gak pengen? Punya rumah gede, mobil mewah, gak usah pusing bayar ini-itu, mau beli ya tinggal beli.Yah, pokoknya KEBEBASAN FINANSIAL!!
Sejak kami menuntut diri kami harus punya lebih banyak harta benda, kami merasa:
1. Kami miskin. Kami gak punya banyak uang untuk bisa beli rumah, mobil, etc etc.
2. Kami iri dengan pasangan lain.
3. Kami adalah pasangan yang buruk dalam hal keuangan.
4. Kami tertekan.
5. Kami mengasihani diri kami sendiri.
Gile ye?? Stress gak sih looo?? Awal2 nikah, bukannya hepi, malah stress karena perasaan2 di atas.
I felt this situation was wrong. Kayanya ada yang gak bener deh. Kenapa berasa kaya gini ya?? Mestinya bagaimana sih menyikapi uang? Why does it determine my happiness, my joy? Harusnya kan sukacita kami dari Allah, Tuhan Yesus yang hidup. Kenapa this money matter take away my joy?
Then, I bought a book. Judulnya Guard Your Family - Daniel Hendrata & Debby Catharina. Di buku ini, kami diajarin 4 gaya hidup dalam keuangan.
1. Mencukupkan diri. Okay, kenapa Fani bisa gak cukup dengan apartemen? Everything is not just okay with the apartment, it is all GOOD. Awal nikah bisa punya tempat tinggal sendiri, all furnished, barang2 baru semua, Franky can provide them all. Why not be grateful? Orang2 yang mampir juga bilang apartemennya bagus, nicely designed (thanks to my bro, Ferry Gunawan), nicely decorated, efficiently arranged. Memang we have some other 'minus' things, such as.. parkiran rebutan, maybe not enough space if a baby comes. But yeah, I told God: "Tuhan, sebenernya tinggal di mana aja sama yah.. Semuanya di bawah langitnya Tuhan, and You can see us from everywhere. Mau yang di rumah mewah, tempat kos, apartemen, You will still protect us." Yang bikin saya gak cukup bobo di apartemen, adalah sikap membanding2kan saya dan rasa iri saya. Jadi, stop membandingkan, stop iri hati. Semua yang Tuhan Yesus sudah berikan adalah baik.
1 Timotius 6:8
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah
2. Menabur. Ini saya paham nih. Kita harus belajar memberi dan berbagi dengan sesama kita. So far, bergumul juga dalam hal ini, but we are trying untuk bisa memberi dan berbagi dengan tulus.
3. Menabung. Dari sebelum married, saya udah nabung. F juga udah nabung. Ini bakal kita terusin.
4. Mengelola. Aih ini dia nih! Copas (hlm 53): Anda bukanlah pemilik atas hidup Anda. Anda hanyalah seorang pengelola. Anda dititipi harta dan materi di dunia ini untuk Anda kelola dan atur supaya bisa berkembang dan mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan.
Jreng... baru sadar. Itu temen2 kami, yang punya rumah, mobil, usaha... Semuanya itu juga bukan punya mereka.. Mereka dititipin sama Tuhan. Kalo kami dititipin segini, mereka dititipin segitu. Atur deh semuanya.
Bukannya dititipin makin banyak, malah makin ribet yah? Haha well, saya percaya kalo Tuhan udah titipin mereka segitu banyak, pasti mereka juga udah dipercaya mampu mengelolanya. Jadi, Tuhan percayakan masing2 anakNya sesuai dengan kemampuan mereka. Yang sanggup 5 talenta, dititipin 5 talenta, disuruh urus dan kembangin 5 talenta. Yang sanggup 2 talenta, dititipin 2 talenta, disuruh urus dan kembangin 2 talenta.Yang sanggup 1 talenta, dititipin 1 talenta, disuruh urus dan kembangin 1 talenta. Semua sesuai porsi masing2 deeehh...Yang penting punya sikap bertanggung jawab dan bisa dipercaya akan talenta2 tersebut.
Terakhir, saya bener2 tersentak dengan makna KEBEBASAN FINANSIAL yang dijabarkan di buku ini.
Selama ini, saya ngerti arti kata KEBEBASAN FINANSIAL adalah: 1) kita bisa pake uang kita tanpa harus kuatir kita gak akan punya uang lagi dan 2)kita bisa punya pendapatan pasif - tanpa kita hadir di tempat itu, tapi kita dapat uang dari tempat itu (misalnya aset, investment). I think I get that definition dari buku Robert Kiyosaki yang judulnya Rich Dad Poor Dad.
Okay, sekarang makna menurut buku ini (Copas hlm 66):
Financial freedom terjadi bukanlah saat Anda berhasil mengumpulkan cukup banyak aset atau investment sehingga meskipun Anda tidak bekerja Anda tetap mendapatkan penghasilan. Namun, financial freedom yang sejati terjadi pada saat Anda berhasil melepaskan diri dari ikatan uang dan tidak mengizinkan uang untuk menentukan fluktuasi kebahagiaan keluarga Anda. Anda mengalami kebebasan finansial sejati tatkala Anda mampu berbagi, tanpa merasa berat di hati, tanpa merasa khawatir tidak cukup untuk diri sendiri, tanpa merasa takut akan esok hari.
Saya bersyukur Tuhan Yesus kasih saya pengertian tentang hal ini. Kebebasan finansial bukan berarti mencari harta sebanyak2nya. Tapi kebebasan finansial adalah saat saya gak terikat dengan uang, gak membiarkan uang menjadi penentu kebahagiaan saya. Saya gak mo munafik. Bener, saya juga masih pengen bisa punya rumah, mobil, aset, etc etc. Masih kepengen gitu.. punya taraf hidup yang menurut saya lebih baik. Tapi, saya gak mau memaksakan sesuatu yang Tuhan belum percayakan ke saya, atau lebih tepatnya saya dan F. Yang penting sekarang kami merencanakan dan mengelola keuangan kami dengan sebaik2nya. Supaya kalau Tuhan datang kembali dan meminta pertanggungjawaban kami, dia bisa bilang ke kami seperti dia bilang ke hamba2 yang menerima 5 dan 2 talenta -- Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. -Matius 25: 21 & 23- \(^.^)/
Pesan dari Raja Salomo
Amsal 23: 4
Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini
Pesan dari Rasul Paulus
Ibrani 13: 5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Yuk, kita belajar mengarahkan hati kita kepada Tuhan Yesus terus-menerus. Have a blessed day!!
love it!
BalasHapusayo2 fan kalian berdua pasti bisa, seperti apa yg Tuhan bilang sendiri dalam firmanNya, carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Yang penting harus hidup sesuai dengan penuh ucapan syukur :).
BalasHapusLike this bangettt Tephhh >.<
BalasHapusSaya pun tersentaklahh.. Thanks for sharing :D
BalasHapusThanks for sharing and be a blessing buat orang2 yang punya pergumulan sama :)
BalasHapusThanks for sharing! wah kalo uda merid gitu harus uda punya tabungan banyak ya apalagi kalo uda mulai planning punya baby... jadi kepikiran hidup setelah merid gimana...
BalasHapus@Novi: thank u yah!
BalasHapus@Harris: hm, soal ayat itu, aku gak merasa tentang kelimpahan deh. sepertinya lebih berbicara tentang mencukupkan diri. cari dulu kerajaanNya, baru ditambahkan deh makanan dan pakaian. tapi, mungkin bisa juga ditafsirkan demikian. thank u ya
@Lasma: semangat Lasma!! He knows what we need!!
@Pypy: :D
@cutie pie: thank u jugaa
@Carolina: sebaiknya memang menabung untuk persiapan pernikahan. jangan di awal2 sudah berhutang karena mau menyelenggarakan pesta. not a good start deh memulai pernikahan dengan berhutang. :)
tep, ijin quote yg copas hlm 66 yaa. itu kata2nya benar2 tepat. love it, thanks for inspiring ;)
BalasHapus@Chindy: okee sama2 Chindy
BalasHapusGw jadi mikir, emang belakangan ini manusia terkonsep kalau yg namanya kekayaan itu adalah yg terlihat dan yang dianggap oleh masyarakat. Padahal banyak hal juga yg ga bisa dibeli ataupun dinilai dengan uang. Keluarga, spouse, teman2... gw jadi merasa sangat beruntung dan kaya karena punya mereka di hidup gw jadi tetap semangatttt yaa tep. Tenang, rejeki ga kemana tapi kalo ga kemana2 yaa ga dapat rejeki. Hwhwhw
BalasHapusDahsyat!!
BalasHapus