Photobucket

Rabu, 28 Juli 2010

What the Devil Told Me vs. What Jesus Told Me

Sejak kecil, saya punya satu pemikirin (yak! satu pemikiran itu!). Pemikiran itu sangat spesifik, sangat jelas, dan masih bertahan dalam kepala saya sampai kurang lebih satu setengah tahun yang lalu. Pemikiran apa sih? Yep! Satu kalimat yang sangat jelas: Stephanie, tidak pernah ada seorangpun yang menginginkan keberadaanmu di bumi ini. That's it!

Waktu saya umur 5 atau 6 tahun, saya ingat saya pernah bangun di pagi hari, dan kemudian pikiran2 seperti itu muncul. Saya menangis sendiri, diam-diam, berusaha tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Karena saya tidur sekamar dengan mami saya dan saya gagal menyembunyikan suara isakan tangis saya, mami saya nanya sambil tetap tiduran dan menonton tv, "Fani nangis ya? Kenapa, kok nangis?" Saya cuman pura-pura tidur lagi, gak menjawab pertanyaan mami saya. Saya tahu saya merasa sedih karena saya sering dibilang gendut waktu kecil. Saya juga sedih karena saya jadi anak ke-5 dari 5 bersaudara. Saya merasa kehadiran saya gak penting. Udah ada anak 4, buat apa ada saya lagi. Toh saya cuman bikin repot aja.

Saat sekolah di SD selama 6 tahun, pemikiran ini tidak terlalu mengganggu saya karena saya sibuk dengan pelajaran sekolah. Saya cuma taunya PR buat besok harus kelar, ulangan harus bisa. Nilai bagus, naik kelas, kalo bisa dapet ranking.

Tapi ketika saya masuk SMP, semuanya mulai berubah. Saya mulai kembali bertanya-tanya kenapa saya ada di sini. Saya berusaha mencari tau saya ini seperti apa. Saya ingat saya tertarik sekali dengan tes-tes kepribadian, penasaran pengen tahu saya itu sanguin/melankolis/koleris/plegmatis. Saya ingin bisa diterima dan dianggap sebagai anak yang normal. However, sebenarnya setelah saya ingat-ingat sekarang, gak ada satu orangpun yang pernah mengatakan bahwa saya tidak diterima dan saya tidak normal. Tapi ada sesuatu yang tetap membuat saya merasa bahwa saya tidak diterima dan saya aneh. Tanggal 25 April 2009, saya didoakan di Gereja Oikumene Sunter. Saya ditanya apakah saya pernah minta untuk mati. Awalnya saya tidak ingat, karena tahun 2009 saya sudah kuliah dan seingat saya, saya tidak pernah minta hal seperti itu. Tapi setelah saya runut2 lagi ke masa-masa SMP, saya ingat saya pernah membayangkan sebuah kejadian bagaimana saya akan bunuh diri. Orang yang mendoakan bertanya, "Kamu rencananya bagaimana mau bunuh dirinya?" Saya ingat di imajinasi saya, saya akan pakai pisau untuk bunuh diri, tusukkan ke jantung supaya lebih cepat mati, daripada potong urat nadi, lama. Scary eh? Entah bagaimana hal itu bisa terpikir. Saya rasa saat itu saya benar2 gak waras.

Masuk SMA, saya mulai pacaran sampai saya kuliah. Saya pacaran cukup lama: 6,5 tahun. Selama waktu itu, saya merasa ada yang mengasihi saya dan menginginkan keberadaan saya. Dan, karena saya sudah bisa menyebutkan durasi hubungan saya itu, of course we know what it means, right? Hubungan itu berakhir, saya putus-tus-tus. Saya kembali ke titik awal: merasa tidak diinginkan, tidak dicintai, ditolak 100%.

Ketika putus itu, saya jatuh sedalam-dalamnya ke lubang kehancuran. Hati saya bener-bener kaya yang orang-orang bilang: hancur berkeping-keping. Saya tahu ada orang-orang yang mengasihi saya. Teman-teman dan keluarga saya berusaha hadir bagi saya, dengerin saya, memberi nasehat, menguatkan. Tapi, ketika selesai ketemuannya, selesai telponannya, selesai ngobrolnya, saya merasa sendiri lagi. Perasaan tertolak itu tetap ada. Hati saya tetap hancur.

Tapi, puji Tuhan, Dia memberi saya komunitas yang baik, persekutuan dengan anak-anak Tuhan di gerejaNya. Teman baik saya, Anita, memberi saya buku Lady in Waiting. Buku itulah yang pertama-tama membuka hati saya, menunjukkan ke mana selama ini saya telah lari menghindari Tuhan yang telah saya undang masuk ke dalam hati saya sejak 16 Mei 1999. Lewat buku itu juga Tuhan Yesus banyak menegur dan mengajar saya. Sejak itu, saya makin sering baca buku-buku rohani lainnya (padahal dulu saya ngakunya gak suka baca, tapi sekarang jadi ketagihan baca buku!). Buku-buku lain yang membantu saya untuk memulihkan citra diri saya dan mengajar saya bagaimana seharusnya hidup di bawah kehendak Allah adalah: I Kissed Dating Goodbye, Boy Meets Girls, When God Writes Your Love Story, When Dreams Come True, The Puzzle of Jomblo Life, Tuhan, Mengapa Aku Harus ke China, I, Isaac, Take Thee, Rebecca, Facing Your Giants, Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta, Chosen. Saya mengucap syukur pada Tuhan ada penulis-penulis yang Ia pakai untuk memulihkan citra diri saya dan mengajar saya hidup sesuai kehendakNya. Hati saya yang tadinya hancur perlahan-lahan Ia obati supaya bisa kembali utuh seperti semula.

Tapi, selain buku-buku itu, ada satu buku yang bikin saya luar biasa jatuh cinta. Yes, you're right! Buku itu adalah: ALKITAB!! Awal tahun 2008, saya mau ikut program ODB yang baca Alkitab seluruhnya dalam setahun. Sampe awal 2009, ternyata saya baru kelar perjanjian lama doank. Di tengah-tengah kehancuran hati saya dan karena didorong oleh buku Facing Your Giants untuk baca Alkitab, jadilah saya melanjutkan baca Alkitab sampai selesai itu. Saya lanjutkan dengan kitab Matius. Ternyata oh ternyataaa... Isinya luar biasa! Saya merasa Tuhan Yesus itu the most perfect guy! Dia bijaksana, hatiNya lembut, tegas, pintar (paling jago kalo ngajar pake perumpamaan), taat pada perintah Allah, pokoknya kuerreenn deh!!! Saya bener-bener jatuh cinta sama Yesus ketika saya selesai baca 4 kitab Injil. Waktu Tuhan Yesus dihukum salib, saya jadi benar2 merasa sedih. Teman-teman tau kan gimana cerita itu bisa dibuat terasa sedih.. Yaitu saat tokoh protagonis-nya yang sudah kita sukai dan sayangi, diperlakukan dengan tidak adil dan disiksa terus-terusan. Nah, ini juga yang terjadi pada Yesus. Tokoh yang sudah saya kasihi dihina begitu rupa dan akhirnya dibunuh di atas kayu salib. Tujuannya cuman satu: untuk menebus dosa saya, membebaskan saya dari hukuman yang seharusnya saya terima. Sebagai gantinya, Dia menawarkan hidup kekal yang penuh damai sejahtera bersama Dia dalam kerajaanNya.

Di tengah-tengah rasa tertolak saya, ada satu kalimat dari Yesus yang benar-benar menghibur dan menguatkan saya. Kata-kata itu saya baca di Matius 10: 31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Sepanjang hari saya mengulang-ulang kalimat itu dalam hati saya, saat di mikrolet, saat mengajar, saat mandi, saat mau tidur, saat bangun pagi, saat latihan piano, pokoknya setiap saat (karena memang sesering itu si iblis menyerang saya dengan perasaan tidak berharga dan tertolak). Setiap kali saya mengingatnya, air mata saya bisa berhenti. Saya bisa berusaha tersenyum lagi. Saya berharga bagi Allah. Saya yang cuman seorang diri bisa dianggap lebih berharga dari banyak burung pipit yang jumlahnya mungkin jutaan, bahkan milyaran ekor. Saya, seorang Stephanie Gunawan, berharga di mata Allah. Mulai saat itu, citra diri saya dipulihkan. Saya baru sadar bahwa iblislah yang selama ini membohongi saya bahwa tidak ada seorangpun yang menginginkan keberadaan saya di dunia. Iblis sangat jahat! Dan saya dengan bodoh mempercayainya. Puji Tuhan, kasihNya luar biasa bagi saya. Ia mengizinkan saya mengerti bahwa Ia menginginkan saya ada di dunia ini. 10 tahun saya meninggalkan Yesus, tapi Yesus dengan begitu lembut membawa saya kembali kepadaNya. What can I say now? I just can say: Jesus, thank You so much for Your love, and now I am deeply in love with You.

Mengenai hal kematian, saya sekarang sudah tidak berpikir untuk bunuh diri lagi kok. Tenang aja.. :) Rasul Paulus membantu saya untuk menyikapi kematian dengan tepat. Sebenarnya, saya rindu untuk segera meninggalkan dunia ini agar bisa cepat-cepat bertemu dengan Tuhan Yesus. Gak sabar deh rasanya pengen ketemu Yesus, my most perfect Guy! Duuhh!!! Bener-bener gak sabar deh!!! Tapi, nanti yang merasakan kebahagiaan sejati ini cuma saya doank. Ugh!! Gak boleh, gak boleh!! Semua orang harus tau tentang Tuhan Yesus!! Tuhan Yesus itu luar biasa dan mampu mengubah hidup saya, dan tentunya hidup teman-teman juga!! Yesus itu nyata keberadaanNya. Hidup saya sebagai buktinya, dan masih banyak buku-buku kesaksian lain yang bercerita tentang pekerjaan Yesus di dalam hidup para penulisnya. Jadi, penting untuk tetap tinggal di dunia ini untuk kasi tau orang-orang tentang karya keselamatan Yesus. Itulah yang diajarkan rasul Paulus di Filipi 1: 21-24.

Teman-teman, kalau Tuhan Yesus sudah bisa memulihkan hidup saya, Tuhan Yesus juga bisa memulihkan hidup teman-teman. Saya tidak tahu beban apa yang ada dalam hati kalian, pergumulan apa yang kalian hadapi. Tapi, satu hal yang saya tau dengan pasti, Tuhan Yesus telah mengubah hidup saya dengan luar biasa! Saya yakin Dia pun mau mengubah hidup teman-teman jika kalian meminta padaNya dengan sungguh-sungguh. Kalau kalian terbentur dengan masalah yang mendorong kalian sampai titik terendah kalian, bersyukurlah! It's the time when Jesus can find you and help you!

10 komentar:

  1. makin lama makin bagus tulisan lu tep. haha.. spt biasa terorganisir. thx y dah mau share...

    BalasHapus
  2. Sharon!! thanks ya komennya!! haha no problemo.. gw cmn share apa yg gw alami doank kok.

    BalasHapus
  3. Dear StepGun,

    Apa yang terjadi sama kamu itu sangat normal. :) Saya juga pernah ngalamin hal yang mirip kamu. Merasa keberadaan diri saya tidak diinginkan di dunia ini. Hal ini disebabkan oleh perkataan negatif orang lain mengenai diri saya; daya dibilang hitam, kecil, kurus. Pernah juga terpikir untuk bunuh diri, Gun. Hahaha. Tapi puji Tuhan... sekarang citra diri saya sudah dipulihkan lewat proses panjang yang saya alami di komunitas KR Kelinci dan GKI Samanhudi. Kalo saya ceritain, nanti bisa jadi 1 blog sendiri lagi. Hehehehe. Intinya... two thumbs up buat blog kamu. Keep writing ya! Siapa tau nanti bisa dibukukan. :) Tulisan kamu runut dan jelas. Gamblang, enak dibaca. Semoga banyak orang yang dapet berkat melalui tulisan kamu. Gbu. :)-Melissa Andriana-

    BalasHapus
  4. @Melissa: Mel, xie2 komennya!! ternyata emang si iblis pun rajin bekerja, mempengaruhi org2 spy pd bunuh diri. ckckck
    Mel, kan uda punya blog tuh dr thn lalu, diceritain donk di blog. hehehe... pasti bisa jadi cerita kesaksian jg buat anak2 yg laen. Okee, sy akan berusaha menulis terus. Semoga bisa menjadi berkat deh! :) GBU2!

    BalasHapus
  5. "saya cuman bikin repot aja". Menurut aku sih. mgkin keluarga cici itu nungguin anak perempuan. jd pas anak perempuan yg lahir. uda stop hehehe(menurut aku loh) Dan yg aku pikir itu. semuanya sudah direncanakan. jd meskipun merepotkan pun sudah bisa diatasi bersama(menurut aku lagi loh ). Hem, pengalaman pribadi yg cukup banyak diceritakan dg santai Hehehe

    BalasHapus
  6. @natan: tan, thanks ya komennya. haha aku nangkep deh maksud kamu. :) pertama, soal "saya cuman bikin repot aja".. nah itu dia! itu citra diri yg salah yg selalu iblis coba tanemin ke aku. makanya aku mikir ky gitu dulu. saat ini, aku jg percaya bhw kehadiranku di dunia krn memang sudah direncanakan oleh Tuhan. so, aku setuju sm kamu: meskipun merepotkan pun sudah bisa diatasi bersama.
    ya the truth about my family: tadinya ortuku ngarep bisa punya 5 anak cowo, katanya hokinya gede. so, aku diharepin jd anak cowo. nyatanya? Tuhan berkehendak lain. yg lahir anak cewe. :D sepertinya Dia emang punya maksudNya sendiri.
    kedua, soal hal pribadi tapi aku santai aja bagiin di blog. dulu, aku merasa malu dan tertuduh sm pikiran2 aku yg ky gitu. aku ga mau ceritain di publik krn aku malu. tapi skrg, ada satu tokoh yg harus aku beritain: YESUS. Jadi, ketika dia mengubah pemikiran2ku yg paling pribadi sekalipun, aku ga malu ceritainnya. Aku ga mau org2 terpaku sm hal2 negatif yg aku ceritain, tp aku mau orang2 liat bahwa Yesus uda mengubah kehidupanku secara luar biasa, dan Yesus jg sanggup mengubah kehidupan orang lain jg dg luar biasa. That's why I try to write smth personal, spy org tau bahwa ga cuman mereka yg suka mikir aneh2 dan punya citra diri yg ga bener.. Aku pun pernah ngaco, but Jesus fixes me. He will do the same to others. :)

    BalasHapus
  7. terharu fani... tp sekaligus byukur banget! kamu "ditangkep" sama Tuhan! :) :) :)

    BalasHapus
  8. @ci Lia: iya bener ci!!! aku emang berasa ditangkep sama Tuhan! Soalnya dulu2 aku berusaha rajin ke gereja, berusaha cinta Tuhan, tapi kaga bisa2. ternyata aku pake kekuatan sndr. :( tapi begitu Dia yang nangkep aku, He immediately works in me, semuanya Dia yang mampukan. Jadi akhirnya bisa punya citra diri yg bener. ^^ Thank GOD!!

    BalasHapus
  9. ci Faniiii....baru baca2 n obrak-abrik blogmu nih hehehe.

    ikut sedih pas baca di awal2nya C....so sad....jahat banget si iblis!! T___T n aku ikut senyum2 jg to know how you've finally met God, our True Love hehehe. n entah kenapa ya tiba2 aku jadi dapet ide lagi buat nulis....haish hahaha.

    BalasHapus
  10. @Nonik: Aw aw!! Jangan diobrak-abrik duoonkk.. dibaca ajaah.. Haha Iya, it's such a grace to be found and saved by HIM! :) Wah, jadi menginspirasi kamu nih?? Mau baca aahh!!!

    BalasHapus

Ayo tinggalkan jejakmu di blogku! ^.^