Photobucket

Selasa, 01 Februari 2011

This Family and That Family

Seperti layaknya tahun2 sebelumnya, tiap kali semalem sebelum tahun baru Cina, ato lebih kerennya Chinese New Year's Eve, keluarga besar saya pasti makan2. Ya makan2 di rumah sih. Semua sepupu dari pihak papa bakal dateng. Well, harus diakui, saya gak gitu akrab dengan sepupu2 saya dari pihak papa. Mungkin karena jarang ketemuan kali yah.. Jadi kita gak tau mesti ngobrol apa.. Memang tahun2 sebelumnya hal ini lazim terjadi, tapi saya gak ambil pusing. Masih banyak sepupu2 saya yang lebih tua dan mereka yang akan mendominasi percakapan. Saya diem2 aja.. makan.. hahahaha *doyan makan*

Tapi hari ini, beda bangeeett... Banyak sepupu saya yang udah gak dateng, either mereka udah married atau tinggal di luar negeri. Sepi boo... Dan kali ini, saya termasuk angkatan yang tua, yang notabene seharusnya berinisiatif memulai percakapan. Well, saya bingung! Gak tau mesti ngomong apa! Akhirnya, saya pikir: "Maen kartu lagi deh kaya taon lalu!" So, saya cari kartu remi di kamar. Ketemu! Jadilah kita rame2 maen Texas Holdem Poker. Baru deh kita ketawa2. FYI, kita maennya pake koin2 juga. Hahaha Judi gak sih sebenernya?? Koinnya pake Rp. 100, Rp. 200, n Rp. 500 gitu lhoo.. Tapi kita ga itung nilai intrinsik duitnya, boong2an aja kookk.. Cuma ngitung 1 koin, 2 koin, 3 koin gitu.. Abis maen, dipulangin lagi semua koin2nya. Kalo ada yg bisa jelasin kenapa ini jadi judi, please let me know! Anyway, akhirnya suasana jadi cair.. gak garing lagi.. Kita ketawa2 soal kartu yang 'wuaahh kerenn.. uda ada pair..bisa full house nih' atau 'wah.. bisa jadi seri nih.. ckck kartunyaa..' Ironisnya, sedikit sekali obrolan soal gimana kerjaan sekarang.. gimana hobimu sekarang.. gimana pacar kamu sekarang.. apalagi ngomongin soal Yesus. Sama sekali gak ada.. :(

Ini nih hal yang paling menyedihkan buat saya. Secara logika, emang bakal susah banget sih ngobrol soal Yesus. Ngomongin hal2 pribadi tentang kita aja, kita rasanya risih. Rasanya mendingan ngomongin hal2 tentang diri kita sama temen sekolah daripada sama sepupu. Ah.. menurut saya, seharusnya gak begini deh.. Kita yang berbagi darah justru adalah yang paling asing bagi kita sendiri.. :( Terus, gimana mungkin ngomongin soal kedalaman rohani, iman di dalam Yesus Kristus kalo tentang diri kita sendiri aja kita uda males cerita? Susah kan.. Perlu diketahui juga, gak semua anggota keluarga besar saya percaya Yesus. Sedangkan buat saya, Jesus is everything. Saya merasa gak nyambung dengan mereka. :o

Di samping itu, saya bersyukur saya bisa baca blognya ci Shinta di The Road North lewat internet. Saya juga suka baca tulisan Grace Suryani di Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta. Terus, ada lagi.. blognya Yuliana di Committed to Love . Saya merasa diajar dalam Kristus lewat blog2 mereka ini. Lewat blgo2 ini, kita bisa saling kasih komen, akhirnya saya jadi tau siapa2 aja yang emang demen ngomongin soal Yesus. Saya sendiri kadang2 kasih komen en akhirnya mulai jadi sedikit kenal dengan mereka. Padahal, ketemu aja belum pernah! Ci Shinta nulis gini di komen blognya yang IRT nganggur : gw jadi ngeliat how beautiful the body of Christ is..biarpun kita semua gak saling kenal, but in Christ we do know each other, and one day, if not here on earth, in Heaven we will finally get to see each other face to face =)
Bener banget!!!! Tubuh Kristus ini sangat indah, saya merasakan kasih yang luar biasa di tengah2 komentar2 yang ditulis setiap orang, yaitu kasih kepada Kristus dan sesama. Hebat banget pelayanan literatur di inet ini! Bisa diakses dari negara manapun dan akhirnya saling menguatkan. Saya sendiri merasa sangat terhibur ketika ada yang kasi komen di blog saya, walaupun saya gak pernah ketemu langsung sama orang yang kasih komen itu. Saya jadi lebih kuat dan siap menghadapi hari-hari di depan bersama Yesus.

Memang hal itu terdengar: "That's great, Fani! What a wonderful thing to hear! You've found a fine community" Yah.. bagian itunya saya bersyukur. Tapi.. hal itu jadi lebih menyedihkan karena saya bisa dengan bebasnya berbagi hal yang terdalam dari diri saya, yaitu iman saya, dengan orang2 yang bahkan saya sendiri gak pernah ketemu. Tapi dengan orang2 yang sedarah dengan saya, saya bungkam seribu bahasa. Ketika saya mencoba menyampaikan apa yang saya pikirkan atau rasakan tentang iman saya, pada umumnya mereka akan diam, pasang muka setengah ngerti-setengah kaga, lalu manggut2 sekenanya. Kemudian mereka gak bisa memberi jawaban apapun. Terus.. jadi awkward moment... Kadang2 mereka mencoba memberi jawaban, tapi saya merasa point yang kami bahas jadi berbeda. Lagi2.. awkward moment.. Intinya, kaga nyambung dah!

Saya berharap akan ada satu hari nanti, ketika di tengah2 keluarga saya:
  • saya bisa ngobrol dengan bebas tentang Yesus,
  • kirim2an sms ayat adalah hal rutin yang kami lakukan untuk saling menguatkan,
  • kami bersama2 berdoa sebelum makan malam dimulai,
  • kami membaca Alkitab bersama2,
  • kami menaikkan pujian bersama2,
  • kami berdoa syafaat bersama2,
  • setiap anggota keluarga rindu bersaksi tentang kebaikan Yesus yang dialaminya sehari2,
  • kami melayani mereka yang butuh untuk mendengar Yesus bersama2.

Saya rindu Ulangan 11:18-20 terjadi di tengah-tengah keluarga saya, baik keluarga yang sekarang atau yang akan datang. Untuk ayat yang dari Ulangan 11:18-20 itu, saya akan mengganti semua kata ganti orang kedua tunggal (kamu) dengan kata ganti orang pertama jamak (kami). Dan kata ganti orang pertama (aku) akan saya ganti langsung dengan Musa. Bunyinya jadi seperti ini:
Tetapi kami harus menaruh perkataan Musa ini dalam hati kami dan dalam jiwa kami; kami harus mengikatkannya sebagai tanda pada tangan kami dan haruslah itu menjadi lambang di dahi kami. Kami harus mengajarkannya kepada anak-anak kami dengan membicarakannya, apabila kami duduk di rumah kami dan apabila kami sedang dalam perjalanan, apabila kami berbaring dan apabila kami bangun; kami harus menuliskannya pada tiang pintu rumah kami dan pada pintu gerbang kami.

Wah pengen banget kalo orang2 serumah kenal Tuhan Yesus! Nanti kita akan ngajarin ke generasi setelah kita, kita bakal bisa diskusiin juga dengan orang2 sebaya kita. Pembicaraan tentang iman dalam Yesus will not lead us to those awkward moments anymore. Suasana yang sangat saya rindukan.

Tuhan Yesus, dengarkanlah sekiranya doaku ini.
Tuhan, aku rindu Kau menjamah hati setiap anggota keluargaku. Bukan hanya keluarga intiku, tapi juga keluarga besar dari pihak papa dan mami.
Aku rindu ya Bapa, Engkau berbelaskasihan pada mereka dan tidak membiarkan mereka tersesat karena tidak mengenalMu.
Bapa, kasihanilah keluargaku ini.
Ijinkanlah keluargaku percaya bahwa Engkaulah satu-satunya Juruselamat bagi mereka.
Ijinkanlah keluargaku mau mengundang Engkau untuk tinggal di dalam hati mereka.
Ijinkanlah keluargaku mempunyai hati yang jatuh cinta padaMu, mengasihiMu dengan sepenuh hati.
Ijinkanlah keluargaku menyenangkan hatiMu, ya Bapa.
Sekiranya mungkin, kabulkanlah doaku ini..
Tapi pada akhirnya ya Tuhanku, biarlah kiranya kehendakMu yang terjadi di bumi ini, bukan kehendakku.
Aku percaya keputusanMu adalah yang terbaik bagi keluargaku.
Amin.

13 komentar:

  1. Praying with you, dear! Believe it or not almost all of Christ's disciples struggle with the idea that their closest ones don't know the Lord yet. But, then again..that's the beauty of God's family. We pray for each other. =) God is at work in your family, don't worry. You probably can't see it yet, but one day you'll see the fruit of your tears and prayers. =) Pray for Hans & I too! And those people you mentioned in your post..they too have family members who have yet to come to to know the Lord. "Where two or three come together in prayers, there I will be with them", says the Lord. =)

    BalasHapus
  2. thanks banget buat dukungan doanya ci! :) your prayer is exactly why I'm so grateful for the body of Christ. Sure I will! I will pray for you and those people in my post. :) Thx for reminding ci!

    Ci, sekali lagi thanks ya. Your comments are really words of support for me. Ayatnya ngingetin aku kalo Tuhan peduli sama doa2 kita, and He is at work for my family. :)

    BalasHapus
  3. step sama dengan yang shinta tulis, banyak dari kita bergumul dengan keluarga yg belon percaya. gue bergumul dengan mertua yg belon percaya. temen gue yg laen bergumul untuk mamanya yg belon percaya, yang laen buat sepepupunya. yg laen buat engkongnya. you're not alone! baru beberapa hari yg lalu ketika gue bergumul soal ini, Tuhan kasih gue ayat dari mazmur 126. :) He who continually goes forth weeping, Bearing seed for sowing, Shall doubtless come again with rejoicing, Bringing his sheaves [with him]. jangan berhenti menabur yaaa

    BalasHapus
  4. Gun, berasa banget yg u rasain... pas kemaren ke rumah keluarga bokap gw jg miris rasanya... koko, cici, dede bokap gw juga blom pada kenal Kristus.. bokap nyokap gw jg belom :(

    yukk, kita doain kluarga kita terus... :)

    harapan u itu harapan gw juga! pas kluarga besar dr nykp gw di sini, gw seneng bgt sih setiap kali qta makan bareng, pasti doa makan bareng... keliatannya kecil sih, tp somehow gw seneng banget.. hehe... apalagi kl nyanyi en baca Alkitab bareng... waaaa.... bayanginnya aja uda seneng.. hehe..

    BalasHapus
  5. @ci grace: thanks ci. :) tapi aku rada bingung, sebenernya di sini maksudnya menabur, aku menabur apa ya? doa yah? aku sadar kl aku bukan satu2nya orang yg bergumul dlm hal ini. however, bukan berarti aku bisa seneng jg kan ci krn banyak yg bergumul utk keluarganya. tapii... kita justru harus makin gencar berdoa kan yaa?? betul betul??

    @anita: iya nit. kata yg tepat: miris! yuks yuks saling mendoakan. wah keluarga dr nyokap lo uda enak donk nit? bisa doa makan bareng. nyanyi n baca Alkitab bareng juga sering ya?

    BalasHapus
  6. @step
    hehehe menabur itu dalam doa, en dalam perbuatan juga. misalnya, gue ama tepen kasih traktat dlm bhs mandarin buat papa mama. atau taruh buku2 renungan deket meja papa mama. trus ada tindakan2 kasih juga. jadi ngga hanya berdoa, tapi juga ada tindakan nyata. :))

    hehehe iya tujuan gue bilang banyak org yg bergumul bukan supaya jadi senang, "wah gue banyak temennyaa" :p tapi supaya lebih semnagta lagi berjuang, en loe tau kalo banyak sodara2 juga punya pergumulan yang sama en you don't feel like u're the only one that face that problem. :) kadang emank pas gue bergumul en ngerasa berat bgt suka muncul rasa mengasihani diri sendiri, seolah2 cuman gue doank yg harus ngalamin ini ... padahal kan engga. :p

    BalasHapus
  7. @ci grace: ooohhh gituu.. plus perbuatan yah. ic ic. wah contoh yg sangat konkrit! mungkin bisa aku kerjain juga. hehehe

    iya nih.. ga boleh mengasihani diri sendiri berlebihan. pdh orang laen jg jalanin hal yg sama. thanks ya ci!!

    BalasHapus
  8. fan..ini doa yg sdh belasan tahun cc naikan..tp blm djawab ampe saat ini..ga bosen seh..ga putus asa jg..tetap pegang janjiNya: 1 org diselamatkan seisi rumah dselamatkan..JanjiNya ya dan amin

    BalasHapus
  9. @ci fifi: wah... fani baru tau ci.. fani bantu doakan juga deh! hehehe ada lagi yg mau didoain ci? bener juga! fani ga inget ada janji itu. pas baca komen cc baru diingetin lagi. thanks ya ci!! ^^

    BalasHapus
  10. thanks juga fan..yah namanya pgumulan pribadi..ga byk yg tau. Tapi pastinya keinginan untuk sekluarga dselamatkan melebihi keinginan apapun.
    Cc lihat bbrp kluarga dselamatkan, tinggal nunggu giliran aja..mudah2an ga telat y!
    Kalo bdoa n meminta kan hrs dgn hikmat..apakah itu bguna..apakah merugikan org lain ato tdk..apakah mjadi berkat..apakah skedar utk kepentingan sendiri..nah klo pmintaan cc itu pastinya ga ada sisi negatifnya kan..(klo ada negatifny tolong dberitahu) So..tinggal nunggu waktunya Tuhan aj! Trust Him..more and more

    BalasHapus
  11. ci fifi.. *huuuuggsss* :)

    aku rasa ga ada salahnya ci. siapa sih yg ga pengen keluarganya mendapatkan anugerah keselamatan n hidup kekal itu? Tuhan sendiri rindu utk menyelamatkan smua manusia. So, aku rasa kerinduan hati kita gak ada salahnya ci.

    Bener.. bener.. istilahnya moga2 keluarga kita cepet dapet giliran ya. spy rame2 kita hidup n bertumbuh dalam Kristus. let's pray together! let's love each other! spy keluarga kita liat ketika kita ikut Yesus, kita makin punya kasih. :) ahh senaaangg...

    BalasHapus
  12. ci tepgun, aku juga ci masih bergumul soal ini.. dan jujur aja kadang2 aku suka mikir ini sebagai salah 1 constraint aku ga bisa pelayanan maksimal.. pasti aku sering banget mikir takut ambil bagian di pelayanan x karena ntar aku ga enak sm papi mami kalo lama2 di gereja apalagi aku ngekos dan kalo weekend aku juga abis di gereja aku pasti kena sindir dari papi.. terlebih aku juga pernah dimarahin sama papi and koko gara2 lama di gereja gt padahal uda bilang ijin kalo hari itu aku bakal pulang telat.. emang rasanya kalo dijalanin dan masih belom dikabulin sama Tuhan tuh berat banget ci..

    Anyway, aku mau share [engalaman cici sepupu aku aja. jadi dulu tuh keluarga dy juga gt ci, lebih parah dari aku malah. jadi dulu dy tuh bnr2 dilarang sama maminya alias oo/kuku sebutannya buat ke gereja, pernah juga alkitab dy dibanting apa dirobek gt dpn muka dy. wah kalo ngebayangin aja aku udah ngeri banget mana kuku aku tuh bnr2 strict bgt orgnya.. cici sepupu aku ampe doa puasa, intinya dy ga berenti doain keluarganya.. and one day, emang ini jalan orang kenla Tuhan yang paling ga enak c mnurut aku.. waktu itu kuku ngerasa deket dadanya tuh sakiiiiit banget (mungkin jantungnya) tapi dy bilang kalo saat itu dy ngerasa tiba2 ada yang kek kasih kelegaan gt.. sejak itu dy percaya Tuhan.. walaupun beberapa tahun setelahnya (sekitar 2-5 tahun) dy meninggal.. tapi saat dy meninggal dy uda kenal Kristus ci :)

    Hal itu c yang nguatin aku terus, sama keep them in our prayer.. Tuhan pasti lihat kesungguhan hati kita dan Dia udah punya master plan buat kita bahkan buat keluarga kita.. Let He works in our family's heart and let He puts a heart that have a passion to pray for all the people in this world to know Him more :)

    Praise the Lord! :)

    BalasHapus
  13. @Diana: wah Di, ternyata keluarga kamu belum mendukung penuh utk kamu ikut kegiatan2 di gereja yah. Kamu tetep ikutin kata mereka ya Di, hormati parents. I'll pray for u. Kalo Tuhan sudah bekerja, aku yakin seisi rumahmu bisa percaya sm Dia. Thanks utk sharingnya. Itu bener2 nguatin aku juga, ingetin aku bahwa selalu ada pengharapan bagi anggota keluarga yg skrg belum percaya, nanti bisa juga mengalami Tuhan Yesus scr pribadi. Thanks ya Di!

    BalasHapus

Ayo tinggalkan jejakmu di blogku! ^.^