Photobucket

Kamis, 19 Mei 2011

It Takes Three

Marriage Takes Three
Sejak saya membaca tulisan-tulisan ci Grace dan ci Shinta, saya belajar bahwa marriage takes three. Di buku Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta, ci Grace masukin tuh puisinya.

Marriage takes three to be complete;
It's not enough for two to meet.
They must be united in love
By love's Creator, God above.
Then their love will be firm and strong;
Able to last when things go wrong,
Because they've felt God's love and know
He's always there, He'll never go.
And they have both loved Him in kind
With all the heart and soul and mind
And in that love they've found the way
To love each other every day.
A marriage that follows God's plan
Takes more than a woman and a man.
It needs a oneness that can be
Only from Christ-
Marriage takes three.

by Beth Stuckwisch/Dicksons.

Bagus yah? Puisinya ngajarin bahwa pernikahan gak bisa deh kalo ngandelin kekuatan dua manusia doank. Walaupun berdua, tapi tetep aja mereka manusia. Pasangan suami istri butuh Yesus Kristus untuk ikut campur dalam pernikahan mereka. Tuhan Yesus yang akan mengajarkan mereka saling mengasihi dengan kasihNya, menopang mereka saat mereka lemah, dan menuntun mereka di dalam kebenaranNya. Temen2 setuju dengan puisinya? Saya sih setuju banget!

Berikutnya, gimana kalo kita dalam tahap penjajakan? Marriage does take three, then how about courtship?
Selama masa pengenalan, saya yakin 100%, bahkan 1000% bahwa tidak baik kalau si pria dan wanita membawa masa pengenalan ini dalam lingkungan yang eksklusif. Pokoknya berduaan muluuu. Kehadiran orang lain sangat penting! Kehadiran mereka akan membantu kita membatasi topik pembicaraan yang mungkin terlalu jauh (belum saatnya dibicarakan). Biasanya kan kalo berduaan rasanya mo ngomong yang romantis2 mulu kan. Akhirnya gak ada batasan emosi. Emosi kita bisa melambung terlalu jauh, padahal komitmen juga belum ada. Selain menjagai kita dalam emosi, kita juga dijagai dalam batasan fisik. Kalo ada orang lain, mana berani kita dempet2, pegang2, peluk2, n cium2? Jadi, saya setuju dengan kehadiran orang lain selama masa pengenalan. Penjelasan lengkapnya silakan dibaca di tulisan ci Grace: Ada Mereka di Antara Kita.

Jadi, apa artinya kita sama sekali gak boleh berduaan kalo belum menikah? Kayanya susah juga yah. Kalo terus rame2, hubungannya agak sulit bertumbuh. Rasanya perlu juga sekali-sekali untuk berdua. Tapi, kalo berdua, resikonya yah itu tadi... Saya kuatir pembicaraannya akan terlalu jauh sehingga membuat masing-masing pribadi berimajinasi terlalu tinggi. Saya juga kuatir godaan fisiknya terlalu berat (yang pernah pacaran, you know what I mean..). So how? Saya mau berjalan dalam kekudusan, namun saya juga ingin hubungannya bisa bertumbuh. Bagaimana menyeimbangkan antara berjaga dan bertumbuh dalam hubungan yang bener2 masih awal?

Gladly, Tuhan mengingatkan satu hal pada saya: Not only marriage takes three, but also courtship takes three. Fiuh... lega... Bener2 lega... :)

Tubuh Kita adalah Bait Allah
Saya mau tanya dulu, apakah ketika kita sudah menikah atau dalam tahap penjajakan kita baru mengundang Yesus untuk menjadi bagian dalam perjalanan kehidupan kita ? Menurut saya tidak.

Saat kita pertama kali mengundang Yesus untuk tinggal di dalam hati kita, sebenarnya kita sudah mengajak Yesus untuk menjalani kehidupan ini bersama dengan Dia. Yesus tinggal di dalam hati kita. Artinya: tubuh kita menjadi rumah Yesus, wong Yesus tinggal di dalamnya. Dengan kata lain, tubuh kita adalah bait Allah.

1 Korintus 3: 16- 17.
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Kemarin di komsel, Ferdian kasih ilustrasi yang bagus. Kita yang cewe2 disuruh berdiri n dikasih peran masing2. Ci Dewi berperan jadi manusia, saya jadi Roh Kudus, Nanin jadi Tuhan Yesus, dan ci Sisca jadi Allah Bapa. Ketika ci Dewi sudah menerima Yesus sebagai Juruselamatnya, Ferdian suruh kami bertiga peluk ci Dewi. Jadi kita kaya group hug gitu. Hehehe.. Terus kita berempat disuruh jalan bareng. Susah sih. Tapi ini maknanya penting lho! Maknanya: ketika kita pergi ke suatu tempat, Allah Tritunggal, yang sudah tinggal di dalam diri kita, juga pergi bareng kita.
DIA ada di tempat/lokasi/ruangan di mana kita juga berada.

Adegan berikutnya. Ci Dewi diminta pura2 pegang remote, nyalain TV, nonton film porno. Karena kita lagi pelukan semua gitu, otomatis kita bertiga (RK, Yesus, Bapa) ada di tempat itu kan. Pertanyaan Ferdian: Ketika ci Dewi nonton film porno, Allah Tritunggal ikutan nonton gak? Jawabannya jelas kan? Ya iya lah Allah Tritunggal ikutan nonton! So, kalo temen2 lagi merasa sendirian, gak ada orang di kamar, lalu berpikir untuk buka situs porno and 'do your thing', you are absolutely wrong!! Kalian tuh gak sendirian!!
Ketika kalian melihat situs porno, Allah Tritunggal juga melihat situs itu!! Ketika kalian 'do your thing,' kalian juga mengikutsertakan Allah Tritunggal untuk 'do your thing'!! So, the four of you are doing it together, for He lives in you!! What do you think? Isn't it disgusting? Bukankah itu mendukakan hati Allah dan hatimu juga? Percayakah teman-teman kalau Tuhan Yesus itu tinggal di dalam hati kita? Jika ya, sadarilah kehadiranNya di setiap tempat di manapun kita berada. Ia ada di dalam tubuh jasmani kita dan menguduskannya. Ketika kita berbuat dosa, sebenarnya kita pun memaksa Allah Tritunggal berbuat dosa juga, menajiskan baitNya sendiri.

1 Korintus 6:18-19.
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

Nah, dari penjelasan di atas, saya mau mengingatkan bahwa di dalam diri kita ada dua pribadi, yaitu pribadi kita sendiri dan pribadi Yesus. Sejak kita single (belum menikah), sebenarnya kita sudah hidup dengan dua pribadi tersebut. I'm glad to know that. It is a very good news! Saat single pun hidup kita juga banyak rintangan, tapi mengetahui bahwa saya tidak menjalaninya sendirian benar2 memberi kekuatan baru pada saya. Saya akan menjalani kehidupan ini berdua dengan Yesus. :)

Courtship Takes Three
Sekarang kita sudah tahu bahwa di dalam diri kita ada dua pribadi. Jadi, ketika kita pergi berduaan dengan seseorang, sebenernya kita gak berduaan doank lho! Kita bertiga! Saya, dia, dan Tuhan Yesus. Ketika kita berpikir doi lagi nyetir, saya lagi duduk di bangku co-pilot, sebenarnya di bangku belakang ada yang hadir juga, yaitu Tuhan Yesus! Dia dengerin setiap obrolan kita, Dia melihat semua gerak-gerik kita, baik yang positif maupun yang negatif. Dia hadir dan Dia melihat semuanya!

Jadi inget lagu sekolah minggu: Mata Tuhan melihat apa yang kita perbuat. Baik yang baik maupun yang jahat. Oleh sebab itulah jangan berbuat jahat. Tuhan melihaaatt... ^^

Itu bener banget! Tuhan melihaaatt!! Dan bahkan Tuhan turut melakukannya bersama kita. Dia ikut ngobrol bareng. Tapi, satu syaratnya: Kalo kita izinin Dia ikut ngobrol, ikut pergi bareng! Kalo kita gak ajak Dia, Dia gak akan pernah maksa ikut. Kalo kita gak libatin Dia dalam obrolan kita, Dia gak bakal nimbrung ngoceh. Dia melihat, but He will keep silent.

Kalo saya, saya pengen banget Tuhan Yesus ikutan pergi bareng, ikutan ngobrol bareng! Kalo cuma ngobrol berduaan, as I said, topiknya mungkin gak pas untuk kebutuhan kita. Mungkin kita bisa membicarakan hal-hal yang belum sepatutnya dibicarakan. Mungkin godaan fisiknya akan membuat kita lupa bahwa Allah juga turut melihat dan melakukannya bersama kita, for He is IN us. So, I am glad that He is in us. Saya bisa selalu ajak Dia ikut pergi bareng. Dia bisa nemenin saya, kasih saya ide untuk pertanyaan atau jawaban yang oke, jagain saya, dan menguduskan saya. Atau lebih tepatnya:
Dia bisa nemenin kami, kasih kami ide untuk pertanyaan atau jawaban yang oke, jagain kami, dan menguduskan kami. Jesus is the One who leads us. Courtship takes three. :)

Komitmen saya: saya mau berdoa dulu sebelum pergi, ngajak Tuhan Yesus untuk ikut pergi n ngobrol bareng. Saya mau memastikan bahwa Yesus tahu bahwa Ia SELALU DIUNDANG ke setiap acara yang saya datangi, termasuk kalo saya lagi pergi berduaan dalam masa penjajakan. Jesus, You are invited to any events I go to!! Be there, Lord!! ^^

20 komentar:

  1. Me SUPER LOVE this! =) SETUJUUU!! Courtship does take three. Wahhh kalo anak2 muda semua sadar akan hal ini, betapa bahagianya Bapa di Surga. =)

    BalasHapus
  2. Beneerrr banget... Setuju ama yang kamu tulis^^! Nice ilustration tuh yang di komsel, hehehe....

    BalasHapus
  3. @Ci Shinta: hihi thanks ci! makanya ditulis, biar temen2 yg lain bisa ikut baca. Moga2 bisa jadi bahan pemikiran buat temen2 laen. :)
    @Ci Eva: thank u ci! iya, aku juga berasa ilustrasi yg di komsel tu bagus. ^^

    BalasHapus
  4. Betul ya, makanya ada lagu anak-anak...Hati hati gunakan mulutmu, hati-hati gunakan tanganmu, karna Bapa di Surga melihat ke bawah :p
    Agree with u Steph, Nanti ijin share di fbku ya :)Go go girl!!!

    BalasHapus
  5. @Ci Lisa: lagu sekolah minggu banyak yg intinya dalem2 yah. ho.. Silakan dishare ci. Cc juga, go go ci Lisa!!!

    BalasHapus
  6. great, tep =))
    ijin share yach
    =)

    BalasHapus
  7. Fanii...bnar banget..lagunya bnar2 ngeJleb..cc jg sering nyanyiin lagu itu dalam hati..hasilnya..jd mikir2 dulu klo mo ngelakuin sesuatu coz...Tuhan melihat!!

    BalasHapus
  8. @Ci Fifi: yep yep!! Mata Tuhan melihat!! Hehehe lagu sekolah minggu ternyata punya pengaruh yang sangat besar yah! :)

    BalasHapus
  9. wahhh :) me too.. thanks for remind me.. always pray sebelon dan sesudah dating hehe.. yes i want to invite Him in every seasons! thanksss teph! :*

    BalasHapus
  10. @Viryani: hihi iya, yuks mari kita undang Yesus untuk hadir di manapun kita berada.. ^^

    BalasHapus
  11. aaaaaaaaaaa teph.. love it.. love it.. love it..hohohoo.. Kaloo smua anak muda sadar akan hal inii pasti akan byk anak muda yg berpengaruh.. share ahhh :D

    BalasHapus
  12. @Kezia: ahahaha thanks sweetie!! Yuk mari jadi anak muda yg sadar akan hal ini!! :) Thanks for sharing this!!

    BalasHapus
  13. YESus kupanggil. Yesus kuundang..
    masuk dlm hatiku
    memimpin menuntun setiap langkah hidupku
    sucikan kuduskan semua dosaku

    *nyanyi lagu skul minggu duluuu hehehehe*
    bener bgt stephh..
    ketika kita undang Yesus msk dlm hubungan qta, maka qta akan merasakan satu hal yg berbeda dr relationship qta.. ga ada pemikiran utk mlakukan hal2 yg menyimpang, justru blajar utk menjaga hati Tuhan biar Dia ga kecewa pada qta...

    GO steph....
    nice sharing =)

    BalasHapus
  14. like this step...aku share y....

    BalasHapus
  15. @Leni: kesimpulan yang bagus Len! Gw suka kalimat elo -> "ketika kita undang Yesus msk dlm hubungan qta, maka qta akan merasakan satu hal yg berbeda dr relationship qta.. ga ada pemikiran utk mlakukan hal2 yg menyimpang, justru blajar utk menjaga hati Tuhan biar Dia ga kecewa pada qta" :)btw, gw ga tau tuh lagu sekolah minggu yang itu..

    @Mega: silakan Meg! ^^

    BalasHapus
  16. aiiih Ci Fani. tulisan2mu oke oke deh. iya yah, Bapa tuh sangat rindu agar semuuuua anak2Nya tahu kebenaran ini...

    BalasHapus
  17. @Louisa: puji Tuhan kalo tulisan aku bisa jadi berkat Sa!! :)

    BalasHapus
  18. Bagus Tep! :)
    There are a lot more than romance to build a happy and healthy courtship, it needs wisdom. Kalo dari buku si Joshua Harris di "Boy Meets Girl", romance is a good thing. In fact, it is a very good thing. Tapi harus disertai dengan wisdom. Wisdom dan romance itu ibarat layangan dan benangnya. romance itu bagaikan layangan yang siap terbang menuju ke langit ketika ada angin dan sebaliknya, wisdom itu bagaikan benang yang nahan layangan itu untuk terbang terlalu tinggi. Mungkin seringkali ada saat2 dimana layangan itu ngerasa terganggu sama benang itu dan mikir 'coba kalo ga ada benang yang ngiket gue... pasti gue uda terbang tinggiiiii banget!'. Apa bener gitu? Justru tanpa benang yang berfungsi buat nahan, layangan ga bakalan terbang tinggi melainkan jatuh ke tanah dan mungkin dalam keadaan robek.
    Romance tanpa wisdom pun seperti itu. Romance yang sehat adalah romance yang disertain sama wisdom dimana kita tau kapan untuk ulur benang supaya layangan kita terbang lebih tinggi dan kapan untuk tarik benang supaya kita ga terlena sama angin emosional yang bikin kita jadi lepas kontrol dan akhirnya hancur. Kapan mengekspresikan perasaan kita dan kapan saatnya kita harus stop.

    BalasHapus
  19. @Joan: Iya Jo! Setuju!! I've read it, too!! Gw juga membayangkan ilustrasi laen. Gas dan rem mobil. Kalo ngegas (romance) terus, wuaahh bisa kacau.. Perlu rem (wisdom) juga supaya gak melesat terlalu jauh n nantinya masuk jurang. Hehehe thanks for ur comment Jo!!

    BalasHapus

Ayo tinggalkan jejakmu di blogku! ^.^