Photobucket

Rabu, 29 September 2010

Money Matter

Saya baru aja pulang komsel. Hari ini di komsel ada pelajaran yang menarik! Tentang uang. Saya benar2 merasa Tuhan lagi pengen ngajarin saya soal uang. Kebaktian hari Minggu kemaren di GKI Samanhudi bicara tentang uang, padahal saya udah berencana pergi ke gereja lain hari itu. Tapi entah gimana akhirnya saya ke GKI Samanhudi juga. Hari ini, pas datang komsel, ternyata hari ini jadwal SPK, yaitu belajar bersama dengan menggunakan buku SPK. Dan ternyata hari ini sudah sampai pelajaran tentang uang. Wah! Kayanya saya harus bener2 pay attention nih. Kalo uda 2 kali berturut2 gini Tuhan ngomong soal uang, saya mesti bener2 pasang telinga buat denger apa yang Dia mau ajarkan soal uang.

Uang, uang, uang.. Hmm kata itu menimbulkan banyak perasaan dalam hati saya, seperti senang, sedih, kecewa, berharap, dsb. Gak cuman perasaan doank yang ada, tapi juga pemikiran2 tentang uang, seperti gimana cara nambahinnya, gimana cara ngaturnya, gimana etika pemakaiannya terhadap Tuhan dan keluarga, dll. Pokoknya uang menurut saya adalah suatu hal yang menarik. Di balik keberadaannya yang sederhana yang cuma dikemas dalam selembar kertas, uang bisa membawa intrik2 dalam kehidupan manusia, bisa membawa berkat ataupun kutuk.

Nah, pas banget hari ini di komsel kita membahas soal uang. Banyak ayat2 yang mengajar tentang uang. Ferdian, yang membawakan firman, mengajak kita semua untuk membuka ayat2 berikut ini:
1 Timotius 6: 9-10 tentang akar segala kejahatan ialah cinta uang
Pengkhotbah 5: 9-11 tentang orang yang cinta kekayaan gak akan pernah puas
Lukas 3: 14 tentang mencukupkan diri dengan gaji kita sekarang
Matius 25: 27 tentang kewajiban kita untuk mengelola uang
Amsal 3: 9 tentang memuliakan Tuhan dengan hasil pertama kita

Selain ayat2 tersebut, kita juga menggunakan buku SPK yang disusun oleh Ir. Eddy Leo, M. Th dan Ir. Budi Setiawan. Di buku itu diajarkan 3 prinsip keuangan yang merdeka, yaitu:
  1. Setia mengatur (Lukas 16: 10-13)
  2. Setia menerima (Matius 6: 11 dan 2 Tesalonika 3: 10-12)
  3. Setia memberi (Maleakhi 3:10 dan 2 Korintus 9:6-8)

Itu ayat2 yang kami buka. Teman2 boleh buka di Alkitab masing2 supaya bisa lebih jelas. Kalau mau ada yang ditanyakan berkenaan dengan ayat2 tersebut, bisa langsung tinggalkan komen yah! Jangan ragu2! Soalnya saya gak akan bahas ayat2 di atas secara detail di post kali ini.

Sekarang, saya mau bagikan prinsip apa yang saya dapat dari komsel hari ini. Kalau diliat dari tulisan2 di blog saya, kebanyakan saya menulis soal bagaimana menjadi wanita yang berkenan di hadapan Allah. Tentunya karena didominasi oleh book review Lady in Waiting. Sampe 12 post booo!! :D Jadi, sampai hari ini, saya sudah cukup banyak belajar (menurut saya) tentang menyerahkan soal jodoh di tangan Tuhan. Biar Tuhan yang menulis cerita cinta saya. Biar Tuhan yang pilihkan siapa yang terbaik bagi saya. Biar Tuhan yang mengatur semuanya. Biar Tuhan yang punya kendali penuh atas cerita cinta saya. Saya gak mau sok ngatur dan sok tahu, merasa lebih pintar dari Allah dengan nentuin sendiri siapa yang terbaik bagi saya. I really really need His advice!

Kalau gitu, gimana dengan uang? Baru pas di komsel ini saya sadar. Ternyata selama ini saya belum pernah berdoa, tanya sama Dia, "Tuhan Yesus, Kau mau aku memakai tabunganku untuk apa?" Belum pernah lho! Sungguh deh! Selama ini, saya selalu mikir, ah uang tabunganku, aku pake buat biaya ini ah...ato gimana kalo beli itu... gimana kalo investasi di sana... (cieehh lagaknya investasi! ;p).. kasih ke siapa ya... panti asuhan ini, pengemis itu, pengamen yang mana, anak2 kecil yang belum sampe 5 tahun itu? Intinyaaa, saya ngatur keuangan saya sendiri! Gak pernah tanya2 Tuhan! Saya gak mau kasih izin ke Tuhan supaya Dia yang mengatur keuangan saya.

Hari ini, Ferdian bilang satu kalimat yang akan saya ingat terus! Dia bilang gini: "Dalam uangmu, ada kehendak Tuhan di atasnya." Wuuiiiihhhhh saya jadi sadar. Tuhan punya kehendak atas uang kita. Dia udah punya tujuan tertentu mau suruh kita pake uang itu untuk membantu siapa aja, untuk memenuhi kebutuhan kita yang apa aja. Uang itu kan Dia yang punyaaa!! Jadi memang sudah seharusnyalah saya mempersilakan Tuhan yang mengatur uang saya. Bukan saya seenaknya saja bikin rencana ngatur2 tu uang mau saya pakai buat apa aja. Ditambah lagi ci Sisca dan ko Sugi yang bilang: "Motor kita, mobil kita, uang kita, itu bukan punya kita, tapi punya Tuhan. Itu kan Tuhan yang kasih. Tuhan titipkan ke kita." Kalo uang itu sudah dibelikan barang seperti mobil/motor/rumah pun, barang2 itu sebenernya juga punya Tuhan. Memang nama yang tertera di surat2 adalah nama kita. Tapi sebenernya itu dinamain supaya jelas barang tersebut 'dititipkan' ke siapa, bukan 'diberikan' ke siapa, supaya nanti pertanggungjawabannya jelas. Jadi, karena itu semua adalah milik Tuhan, kalo Tuhan mau merusak atau mengambilnya, bahkan dengan cara yang paling menyakitkan hati kita (seperti dibaret, dicuri, ditabrak, kemalingan, kebanjiran, kebakaran), kita gak berhak untuk marah-marah. Apalagi sampe nyalah2in Tuhan. Wong itu punya Dia kok, kenapa Dia gak boleh bertindak sesuai kehendakNya? Terserah Tuhan saja Dia mau ambil tindakan apa terhadap barang yang Ia titipkan itu. Jadi, penting untuk diingat bahwa harta benda yang ada pada kita saat ini, semuanya adalah titipan dari Tuhan. Pas bayi kita datang ke dunia gak bawa apa-apa, nanti pas pulang juga gak bakal bawa apa-apa. Titipannya kita kembalikan ke Tuhan Yesus. Let God handle our money and property!
Jadi, mulai hari ini, saya mau belajar berdoa:
Tuhan Yesus yang baik, dulu aku pernah minta Engkau memegang kemudi dalam kehidupan cintaku. Sekarang, aku mau nambahin jobdesc Tuhan. ^^v Aku mau minta Tuhan pegang kemudi juga dalam keuanganku. Mau kan Tuhan Yesus? Tolong ajar aku bagaimana menggunakan uang yang Kau titipkan padaku, supaya aku menggunakannya dengan bijaksana. Pimpin aku untuk tidak serakah dan tidak mencintai uang lebih daripada cintaku padaMu. Tuntun aku, Tuhan, untuk mengelola harta yang Kau percayakan padaku dengan hikmat dariMu, sehingga aku bisa menyenangkan hatiMu dan memuliakanMu.
P.S. Bapa, kalau masih ada bidang2 lain dalam kehidupanku yang belum aku serahkan padaMu, tolong tunjukkan padaku ya Bapa. Okay?! ;) Terima kasih, Tuhan Yesus! Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo tinggalkan jejakmu di blogku! ^.^